Share

Canggung

Dengan pelan, Zen menarik salah satu kursi di depan kami, lalu dengan sedikit canggung, dia duduk berhadapan dengan kami.

Aku sedikit menahan nafas ketika Zen menatapku.

Rasa tidak enak hati dan ingin secepatnya menghabiskan sisa makanan dan pergi meninggalkan tempat ini.

Zen sepertinya benar-benar mengikuti gerak gerikku.

Karena, dia akan selalu muncul di hadapanku setiap kali aku bertemu dengan Andika, atau teman-temanku yang lain. 

Sepertinya, dia memang akan melakukan niatnya untuk bisa kembali bersamaku.

"Kalian sudah selesai, ya?" tanya Zen membuka percakapan, sambil melihat sekilas ke piring kami, yang memang hanya menyisakan sedikit makanan di sana. 

Sebenarnya bukan menyisakan, namun kami belum sempat menghabiskan dan Zen keburu datang.

"Begitulah, karena tiba-tiba saja nafsu makanku menghilang."

Andika menjawab, sambil menyuput jus yang tinggal setengah di dalam gelasnya.

Sekilas, aku menangkap raut kesal di wajah Zen saa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status