Share

Bab 23

“Aku di sini, Mas.” Aku menundukkan kepala, mengecup punggung tangannya.

“Inilah keadaanku, sekarang.”

“Aku tidak peduli, Mas,” kataku menatap mata sayunya.

Satu bulan dia meninggalkan rumah, membuatku pangling saat kembali aku bertemu dengannya.

Wajahnya yang dulu cerah berseri, kini terlihat pucat. Badannya yang tegap berisi, kini semakin ringkih, tapi tidak mengurangi ketampanan yang dia miliki.

“Aku jelek, Al. Badanku lemah. Lihat, kepalaku sudah tidak memiliki rambut, he.” Dia tersenyum yang dipaksakan.

“Aku tidak peduli, Mas. Aku sangat mencintaimu. Tidak peduli bagaimanapun keadaanmu sekarang,” kataku mengusap mata. Aku semakin mendekatkan diri ke ranjang tidurnya. Aku peluk lengan yang dulu selalu merengkuh tubuhku. Masih hangat, meskipun tidak sekokoh dulu.

“Kenapa, Mas harus meninggalkanku?” tanyaku dengan masih memeluk tangannya. Kusimpan kepalaku persisi di sebelah pundaknya.

“Kau ingat, waktu aku akan mengucapkan ijab, dulu?” Aku mengangkat kepala dan duduk dengan tegak.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
eko fitriani
nangis Bombay ............
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status