Share

BAB 10

Anggoro masih terpaku. Kedua alisnya mengernyit sangat dalam. Kejutan apalagi ini?

"Apa yang kau lakukan?"

Anggoro melangkah perlahan. Mendekati Sera yang kini menutup sebagian wajahnya dengan kain hitam. Hanya terlihat kedua matanya yang bewarna abu-abu.

"Untuk apa kau melakukan itu?" tanya Anggoro dengan nada pelan. Kedua mata hitam itu tidak terlepas dari wajah Sera.

"Wajah ini hanya untuk suamiku. Saya memang bersalah. Paling tidak, izinkan saya membalas dengan pengabdian."

Balasan itu, semakin membuat jantung Anggoro berdebar. Tidak ada wanita yang akan tahan dengan siksaan. Tapi ... memang kali ini dia menghadapi wanita yang sangat berbeda. Hanya saja, apakah kedua mata itu bisa menutup kecantikannya?

Anggoro masih saja terpaku dengan keindahan kedua mata itu. Bahkan, semakin terpaku saat bulu mata lentik itu bergerak ketika mengedip. Sontak dia kembali memalingkan wajahnya.

"Kau akan menemaniku bertemu Bapak Gubernur. Lakukan saja tugasmu dengan baik."

Anggoro berjalan keluar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Esi Apresia
bagus lanjut
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status