Share

Bab 41

"Kamu jadi ikut digunjingkan," ucapku pada Husniah saat lift kembali membawa kami ke atas.

"Harusnya kamu tadi gak ikut makan di kantin, lebih baik seperti biasanya saja," sambungku, menyesali kebersamaan kami hari ini.

Mungkin mereka menggunjing Husniah karena melihatnya tadi makan bersama denganku. Jika kami terlihat sendiri-sendiri, orang akan beranggapan hanya aku saja yang masih ingin pernikahan kami bertahan karena apa yang mereka pikirkan, harta.

"Kamu menyesal makan bersamaku, Mas?"

Gadis itu seakan tak suka dengan perkataanku barusan.

"Bukan begitu, Sayang. Aku hanya tak ingin kamu ikut jadi bahan omongan."

"Selama ini, kamu sering mendengar mereka membicarakan kamu, Mas?" Husniah kembali bertanya.

"Enggak, aku tak pernah mendengarnya secara langsung."

"Bohong!"

"Bener, Nia. Aku memang tidak pernah memergoki mereka membicarakanku seperti tadi. Besok-besok, gak usah makan di kantin lagi."

"Ngapain dengerin ocehan mereka, Mas. Kita ini hidup bukan untuk menyenangkan orang l
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ros Laili
Alhamdulillah kebaikan hati Husniah, dibalas dengan kesembuhan mas Hanan
goodnovel comment avatar
siti alawiyah
semoga Nia segera hamil
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status