Share

Part 19

Hingga jam tiga sore, batang hidung Bianca belum kelihatan juga. Aku mulai gelisah karena sejak tadi hanya bisa mengabaikan pesan Jo. Bahkan ketika dia minta dikirimi foto Joseph, aku pura-pura tak membacanya.

Aku pikir Bianca akan segera datang. Namun, meski Joseph sudah berkali-kali menanyakan keberadaan ibunya pun, aku masih tidak tahu harus menjawab apa.

Hebatnya anak itu sama sekali tidak menangis meski ditinggal seharian oleh ibunya dalam keadaan sakit. Andai itu aku, aku sudah pasti menangis seharian.

"Joseph kalau ditinggal mommy kerja, di rumah sama siapa?"

"Sendiri."

"Sendiri?"

Anak itu mengangguk. Tak ada sorot kebohongan dalam bola matanya.

"Joseph nggak takut?"

Dia menggeleng. Anak sekecil ini ditinggal dalam rumah sendiri selama seharian? Kenapa ibunya tega?

"Terus, kalau Joseph mau makan gimana?"

"Ada yang antar makanan. Kalau ada Miss Dita, biasanya sama Miss Dita."

"Miss Dita? Guru privat Joseph sebelumnya ya?"

Dia mengangguk.

"Sekarang Miss Dita kemana?"

"Aku tida
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status