Share

Basah Kuyup

last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-03 23:26:48

‘Besok … besok ….’

Permintaan Dirga beberapa saat lalu mau tidak mau terngiang-ngiang dalam kepala Claudia. Wanita itu memikirkannya sambil menunggu lulur di badannya setengah kering di kamar mandi.

Hari ini jadwalnya untuk luluran. Claudia baru saja membersihkan diri kemudian mengoleskan lulur ke seluruh tubuhnya usai lima belas menit yang lalu Dirga pergi dari kediamannya.

“Pertama-tama aku harus bicara dulu dengan Aruna,” gumam Claudia sambil mengambil ponsel yang diletakkan di dekat wastafel. Dia tidak bermaksud menghubungi Aruna saat ini. Claudia bermaksud memutar musik agar kegiatan mandinya lebih relaks.

Namun, begitu layar ponselnya menyala, sudah ada notifikasi tiga pesan dan lima panggilan dari Ryuga. Cepat-cepat Claudia segera membuka pesan dari pria itu.

[Ryuga: Kamu di dalam, Claudia?]

[Ryuga: Aku di depan flatmu.]

[Ryuga: Kenapa tidak menjawab panggilanku? Jangan membuatku khawatir, Claudia.]

Membaca pesan yang dikirimkan Ryuga membuat Claudia menggigit bibir bawah bagia
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Dyandra Mulya
Emg Ryuga udh kebelet Nikah. Gak kehujanan aja bawa'annya kepingin Nyosor Mulu, apalagi saat badan kedinginan kehujanan. Makin buat Alesan Peluk² & Cap-Cip-Cup !!! Cepet Nikah deh daripada bikin dosa Mulu...
goodnovel comment avatar
Fagas
Ni cerita seru bgt jir
goodnovel comment avatar
Fagas
THOR PLEASEEE YAAA MALEM INI UPDATEEEE
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pesona Presdir Posesif   Rencana Ryuga

    Semua orang tampak sibuk menyiapkan keperluan untuk pergi berlibur … terkecuali Ryuga.Kepergiannya pagi itu di rumahnya sendiri bahkan tidak diperhatikan, seolah Ryuga berubah menjadi makhluk tak kasat mata. Maka, mengingat itu membuat suasana hati Ryuga memburuk. Dia sedikit membanting cangkir kopi miliknya ke atas meja dengan kesal.“Serius kamu tidak diajak, Ryu?”Mendengar sepagi ini Ryuga membagikan keresahannya adalah sesuatu yang langka. Kapan lagi melihat Presdir yang selalu bertingkah seenaknya itu tidak bisa berbuat apa-apa?“Apa wajahku tidak terlihat serius, Ta?” tanya Ryuga balik sambil mendengus kasar.Sementara Tirta–teman karibnya, terkekeh kecil. Dia lalu meletakkan cangkir kopi miliknya di atas meja bulat kecil dan menatap Ryuga penuh keseriusan. Entah karena terbawa suasana, perlahan dia mencondongkan tubuh ke arah pria itu.“Apa mungkin Claudia membencimu, Ryu?”Seketika Ryuga melirikkan tatapan tajamnya. Tidak ketinggalan alis tebalnya yang sudah menukik tajam. R

  • Pesona Presdir Posesif   Mencoba Lari Dariku?!

    “Aku tidak mengizinkan.”Sesuai prediksi, Ryuga tidak menyetujui saat Claudia dan Aruna memberitahukan rencana liburan saat mereka tengah makan malam di rumah.Manik hitam Ryuga menatap keduanya bergantian. “Batalkan saja.”Sama halnya ketika siang tadi, saat Ryuga hendak menemani Claudia untuk kelas yoga, Aruna menghubunginya dan menyuruhnya untuk tidak datang saja.“Daddy sedang sibuk ‘kan? Biar Aruna yang temani Mommy untuk kelas yoga. Lagipula … pasangan tidak hanya suami dan istri, bisa juga ibu dan anak. Jadi, biar Aruna yang temani Mommy.”Sebenarnya Ryuga sedikit keberatan. Seharusnya dia yang temani, bukan Aruna. Akan tetapi, suara Claudia menyahut di telpon setelah Aruna berbicara. Kira-kira begini, “Mas Ryuga tidak perlu datang. Sudah ada Aruna, Tante Ratih, dan Pras yang akan menemaniku pergi.”Ryuga langsung mengetahui bahwa Claudia menghindarinya. Terbukti malam ini, istrinya itu banyak menghindari kontak mata dengannya.“Yahhh, Daddy … ayolah, Dad, kapan lagi Mommy bisa

  • Pesona Presdir Posesif   Rencana Aruna

    Mengetahui bahwa Claudia ada di apartemen, Aruna segera bergegas. Untungnya Pras dapat menyusul sehingga bisa mengantarkan kekasihnya itu.Sepanjang perjalanan, Aruna banyak terdiam, sebagian besar memikirkan kejadian di rumah sakit. Tanpa sadar, wajahnya terlihat tampak murung.‘Jangan-jangan semalam memang terjadi sesuatu sama Mommy dan Daddy?’ batin Aruna. Dia menjadi gelisah dalam duduknya.Pras berkali-kali menolehkan pandangan. Pada akhirnya, dia mendaratkan satu tangannya untuk mendarat di punggung tangan Aruna. Kemudian menepuk-nepuknya pelan.“Apa yang mau kamu lakukan setelah ini?”Mendapatkan pertanyaan itu, Aruna menggelengkan kepala. Semuanya terlalu rumit. Masa lalunya rumit. Namun, tepukan pelan tangan Pras sedikit menenangkan perasaannya.“Melindungi Mommy?” jawab Aruna tidak merasa yakin.Pasalnya, dengan cara apa Aruna harus melindungi Claudia? Aruna hanya memiliki dirinya sendiri. Akan tetapi, meskipun begitu, Aruna tidak akan membiarkan Natasha mendekati Claudia da

  • Pesona Presdir Posesif   Argus x Asha x Aruna

    “Om!”Terlambat satu detik saja seruan itu mengudara, mungkin Argus benar-benar akan menghilangkan nyawa sesosok wanita yang terbaring lemah tak berdaya di atas ranjang pasien. Setengah tidak rela, Argus melepaskan cengkeramannya.Di belakang sana, Pras menghela napas lega. Dia terkejut saat berhasil tiba di pintu dan disuguhkan oleh pemandangan yang nyaris membuatnya mengumpat.Lantas Pras menolehkan wajah untuk melihat keadaan Aruna. Kekasihnya itu pasti terkejut sampai-sampai mematung dan tidak bisa berkata satu kata patah pun.“Aruna,” panggil Pras dengan ragu.UHUKK UHUKKKPasien wanita itu terbatuk-batuk hebat. Dia merabai lehernya dengan tangan yang gemetaran sambil menatap Argus penuh ketakutan.“Ini peringatan, Asha.”Suara Argus mengudara. Tidak peduli jika dua bocah di belakangnya ikut mendengarkan. Pria itu terkesan tenang, seolah tidak memiliki perasaan bersalah setelah aksinya barusan.“Dalam kondisi sekarat, seharusnya kamu bertobat.” Argus mendengus kasar. “Atau paling

  • Pesona Presdir Posesif   Membuntuti Argus

    “Aku akan meminta maaf pada Tante Diana sepulang dari sini.’ Aruna mencoba meyakinkan diri bahwa keputusannya untuk mendatangi Riel bukan sesuatu yang salah. Rasanya memang tidak ada orang lain yang bisa menggantikan Riel dengan kinerjanya yang luar biasa. “Berubah pikiran, Runa?” Suara Pras di sebelahnya menyadarkan lamunan Aruna. Cepat, dia menolehkan wajah dan menggelengkan kepalanya. Dengan suara yang tegas, dia menyahut, “No, ayo temui Om Yel. Aku juga penasaran ingin melihat seberapa mirip Om Yel dengan versi junior-nya.” Benar Aruna merasa kecewa dengan apa yang Riel lakukan. Namun, bayi yang sudah lahir itu sama sekali tidak memiliki kesalahan apapun. Dalam lubuk hatinya, Aruna bersyukur bahwa meskipun bayi itu hadir sebelum Riel dan Lilia menikah, Riel mau bertanggung jawab. Aruna membuang wajah, bermaksud untuk menepis pemikiran yang datang tanpa diundang. ‘Nggak seperti Argus yang tidak mau bertanggung jawab– Suara di dalam batin Aruna terputus sebab tak sengaja di saa

  • Pesona Presdir Posesif   Clue

    Jika bukan karena adik dari Dimitrio dan ternyata teman dari kakaknya Garvi, Aruna tidak akan mengenali pemuda dengan lengan kanannya yang penuh dengan tato. Dimitrian Yudhistira. Aruna segera membuang wajahnya dari pemuda tersebut. “Aku tidak memiliki kepentingan apa-apa denganmu.” Selain karena saat ini Aruna tengah ingin sendiri dan tidak ingin diganggu, dia tidak akrab dengan pemuda kenalan kakak laki-lakinya itu. Sementara tanpa diduga, Dimitrian memutuskan duduk di samping Aruna. Dengan santai, ikut menikmati pemandangan yang ada di hadapannya. “Aku juga tidak ada kepentinganmu.” Dia menolehkan wajah ke arah Aruna dan berkata lagi, “Karena suasana hatiku buruk, aku tidak akan mengadukanmu pada Garvi.” Semenjak Garvi mulai pulih dan melanjutkan kehidupannya, teman-teman lama pemuda itu banyak memberikan bantuan dukungan. Aruna yang dalam beberapa kesempatan ada di samping Garvi, mau tidak mau Garvi kenalkan pada teman-temannya. Salah satunya Dimitrian. Keduanya sempat bert

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status