Share

Bab 22

Naya sudah duduk di kursi kayu yang ada di teras rumah. Netranya menatap lurus ke depan. Dia menunggu kedatangan Rendi untuk menjemputnya. Barang-baramg miliknya sudah tertata rapi di kursi ruang tamu.

“Lho kok banyak sekali?” tanya Naya kala Salma dan Salwa membawa satu kantung plastik bening berisi makanan ringan. Dari biskuit,susu kotak, dan lain sebagainya. Semua jenis jajanan itu terbuat dari tepung. Naya memang melarang kedua putrinya makan ciki dan juga permen.

“Tidak beli ciki kan?” Kedua anak perempuan berwajah mirip itu kompak menggelengkan kepala.

“Makasih,ya,mak.”

“Halah gitu aja makasih. Emak senang bisa membelikan jajanan untuk kedua cucuk emak.” Surti mengelus pucuk kepala Salma dan Salwa secara bergantian.

“Rendi belum sampai?”

“Sebentar lagi,Mak.”

Surti mengajak kedua cucunya masuk ke dalam rumah. Mereka bertiga bercanda sambil menyaksikan acara kartun kesukaannya. Kartun dengan bocah kembar menjadi serial televisi kesukaan mereka. Mereka bisa tertawa kala melihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status