Share

17

Bagian 17

            Saat masuk, maka terlihatlah olehku ramainya orang-orang yang menyalami Mas Yazid dan Dinda di atas pelaminan. Penuh suka cita sekali mereka. Berpose di depan kamera dengan ragam senyum dan gaya. Ummi dan Abi pun terlihat begitu bangganya kala ikut berbincang dengan para tamu yang hadir. Entah apa yang mereka perbincangkan, aku tak mau peduli.

            Kuterobos lalu lalang para tamu yang keluar masuk rumah ini. Kakiku terus melangkah ke arah dapur yang ternyata sama ramainya oleh pembantu lepas yang disewa Ummi untuk menyiapkan makanan bagi para tamu dan mencuci segala perkakas bekas pakai. Aku mencari sosok Bi Tin. Setelah bertanya ke sana ke mari, ternyata wanita paruh baya itu sedang beristirahat di kamar. Tak enak badan kata mereka.

            “Bi,” kataku s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status