Share

Tak Berpaling

Mercedes-Benz C-Class hitam metalik berhenti tepat di depan rumah. Sedikit menghalangi motorku, hingga terpaksa kuparkirkan di belakang kendaraan mewah tersebut. Tak lama sang pengemudi keluar. Entah siapa, yang jelas jarang-jarang rumah Bapak didatangi orang yang kelihatan sangat berkelas seperti ini.

"Maaf, saya mau tanya. Rumah Wanda di sebelah mana?" tanya pria botak dengan perut agak buncit tersebut.

"Oh, di sebelah situ, Pak," jawabku sambil menunjuk rumah bercat hijau.

"Oh, iya. Terima kasih." Lelaki dengan setelan jas abu-abu itu kembali ke mobil dan memarkirkannya tepat di depan rumah Wanda.

Tak lama, pagar rumah itu berderit. Budhe Wati keluar dari sana, menyambut semringah sang tamu lantas mempersilakan masuk.

"Hei, Ranty!" Budhe Wati melangkah cepat ke arahku, menghentikanku menuntun motor.

"Ada apa Budhe?"

"Ngobrol apa saja kamu tadi dengan tamu saya?" cecarnya tiba-tiba.

"Orang tadi cuma tanya alamat rumah Budhe. Lalu Ranty kasih tahu. Itu saja." Rupanya Budhe Wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status