Beranda / Urban / Pewaris Tunggal Berdarah Dingin / 6. Asal Keluarga Besar Theodora

Share

6. Asal Keluarga Besar Theodora

Penulis: D'Rose
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-28 10:08:35

Walau belum pulih total Zee tidak merasa khawatir, dua orang jenius dibidang kedokteran bersamanya. Genta dan juga Eva. Mereka berdua yang akan memantau Zee. Peralatan medis yang diperlukan pun mereka angkut ke mansion yang ada di Paradise. Rumah seluas satu hektar tanah berdiri megah dengan dua lantai. Desainnya memang kental dengan karakter seorang Georgio Theodora.

"Ini data-data yang Kak Zee minta." Meja kerja Zee penuh dengan bundelan-bundelan kertas. Semua itu adalah data aset keluarga Theodora. Kebanyakan sudah Tedi ambil alih dan dipindahkan atas namanya. Hanya tersisa remahan kecil dari aset Gio yang belum beliau miliki, sesuai dugaan Zee. Tedi tidak tahu hal-hal tersebut.

"Yang benar saja?!" Zee sudah memeriksa semuanya dan memberi lingkaran sebagai tanda mana saja aset yang bisa dia ambil alih.

"Enggak apa-apa Kak Zee, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit." Raka menyemangati Zee, bukan itu permasalahannya. Kebanyakan aset yang tidak Tedi ketahui berada dalam bidang ilegalitas dan juga dunia gelap.

"Eva, Aku ingin bertanya. Jika rencananya pada saat itu Ayah tidak muncul apa tindakanmu selanjutnya? Bisa saja aku mati disiksa si Jangkung."

"Entah Tuan Muda akan mati ditangan siapa, tapi saya sudah siap dengan kemungkinan terburuk itu dan akan mengembalikan Tuan Muda sesuai instruksi dari Tuan Besar."

Jika begitu, Zee memang dibawa dalam keluarga Theodora untuk disiapkan menjadi penerus bisnis ilegal milik keluarga Theodora yang hanya diketahui oleh Gio dan beberapa anak buah kepercayaannya. Zee sebagai pewaris sah kekayaan keluarga Theodora hanya tipuan semata, karena itu pasti akan jatuh ke tangan Thea. Hanya saja, Gio terlalu mengkhawatirkan keturunannya. Sehingga Zee ditumbalkan agar orang yang ingin merebut harta keluarga Theodora bisa terkecoh.

"Lalu kenapa kamu belum juga melatihku?"

"Satu-satu, Tuan Muda." Genta yang sedari tadi diam mulai menimpali dengan sorot mata yang tajam.

"Kita harus mengatur ulang rencana dan strategi. Bagaimana kalau kita mulai dari pelabuhan?" Ide Raka mengambil salah satu file dan menunjukannya pada mereka.

Eva dan kedua anak ini mungkin sudah jenius sejak dulu dalam bidang masing-masing. Maka dari itu Gio mengincar mereka. "Aku jadi penasaran, apa kita merasakan hal yang sama?" Zee menatap Raka dan Genta bergantian. Dua orang itu balik menatap Zee dengan penuh tanya.

"Kakek sengaja melenyapkan keluarga asli kita, hanya agar kita bisa dibawa dan dilatih olehnya? Demi melindungi keluarga Theodora yang asli. Apa kalian bertiga melewati penyekapan dan penyiksaan seperti yang aku alami?"

Eva merasa kurang setuju dan Zee belum mengetahui cerita yang sesungguhnya. Eva membuka suara, mulai bercerita. "Dahulu Tuan Besar adalah salah satu Pemimpin anggota mafia terbesar. Peperangan sudah lama diredam oleh negara masing-masing, perdagangan senjata ilegal sudah tidak diminati orang banyak. Beberapa orang mengusulkan untuk beralih ke bisnis mengedarkan obat-obatan terlarang dan memperjual belikan manusia seperti hewan adalah dua pekerjaan yang paling dibenci oleh Tuan Besar, kemudian beliau dijebak dan dikhianati oleh para pemimpin lainnya."

Mereka bertiga yang sepertinya tidak tahu apa-apa mulai tertarik dengan kisah ini. "Hanya demi pengakuan dan kekuasaan akhirnya mereka saling serang. Bahkan para anggota keluarga yang tidak bersalah ikut menjadi korban dari pertikaian tersebut." Cerita semakin merujuk pada asal usul mereka.

"Tuan Besar mengalah dengan mundur dari serikat tersebut dan lari ke negara yang lebih aman. Tuan Besar berpikir bahwa semua itu akan usai tapi nyatanya tidak pernah." Eva mulai menatap mereka dengan padangan tajam dan juga perasaan penuh simpati. "Para mantan anggota kelompok yang mengikuti Tuan Besar tetap dibantai habis-habisan disana."

Eva menghela napas dan terdiam cukup lama. Zee merasa kalau Eva juga merasakan apa yang terjadi pada mereka. kehilangan keluarga karena masalah ini. "Tidak ada pilihan lain Tuan Besar harus kehilangan orang-orang yang sudah dianggap seperti keluarganya sendiri."

Zee mulai bisa menarik benang merah dari cerita Eva. Bisa jadi wanita yang dipanggil Mommy dan mengurung dirinya didalam lemari adalah salah satu keluarga yang menjadi anggota mafia pengikut keluarga Theodora. "Keinginan Tuan Besar adalah membawa pergi semua anggotanya bersama, tapi itu mustahil."

"Pemerintah akan terusik dengan kedatangan imigran yang membludak dalam satu waktu. Perlahan namun pasti Tuan Besar memulai misi penyelamatan anggota lainnya yang tersisa."

Eva mencoba meyakinkan mereka bertiga, terutama Zee bahwa Gio tidak seburuk apa yang dipikirkannya selama ini. "Kalian merupakan salah satu keluarga dari anggota mafia yang tersisa dan masih memiliki harapan hidup. Diselamatkan oleh Tuan Besar dari anggota keluarga yang sudah tidak tersisa. Jika dari kalian masih memiliki kerabat keluarga, maka Tuan Besar akan membantu secara financial hingga mereka mampu berdiri di kaki mereka sendiri."

Zee tahu, Gio memilik rumah amal yang tersebar luas diberbagai negara. Tenyata itu hanya kedok, tujuannya adalah menampung dan melindungi mereka keluarga dari anggota mafia yang masih tersisa. Dengan cara itu Gio bisa melindungi mereka secara sah hukum dimasing-masing negara. Sehingga para musuh Gio tidak bisa lagi mengusik mereka.

"Karena kita satu keluarga. Itu moto yang selalu dijunjung tinggi oleh Tuan Besar." Tutup Eva pada ceritanya.

"Lalu kenapa aku harus masuk dalam keluarga inti mereka? Aku bisa saja dibesarkan terpisah, seperti kalian atau seperti kebanyakan yang hidup di panti asuhan milik keluarga Theodora." Tanya Zee, dengan begitu bukannya hidupnya akan normal seperti anak-anak yang lainnya.

"Itu bisa anda tanyakan sendiri nanti pada Tuan Besar."

'Eva sepatuh itu pada Kakek? Dia juga tidak berani menanyai keputusan Kakek yang dia tahu adalah harus menjalankan apapun yang diperintahkan oleh Kakek dengan sempurna.' Zee paham sekarang. Bukan Tedi, melainkan Eva lah tangan kanan Gio yang asli.

"Tuhkan! Berarti kita ini semua saudara." Raka tersenyum lebar sedangkan Genta tertunduk seperti memikirkan sesuatu dan itu membuat Zee memfokuskan padangan pada Genta.

"Raka, bisa aku minta tolong?" Zee menunggu kelanjutan kalimat yang dikatakan oleh Genta.

"Tentu sodaraku."

"Aku ingin kamu melacak apapun itu yang berkaitan dengan aktivitas Tuan." Genta masih tertunduk tidak berani mengangkat kepalanya. Seolah permintaannya ini sangat sulit untuk diwujudkan.

"Kenapa kamu ingin mencari tahu tentang Ayahku?"

"Apa Tuan Muda tidak terpikirkan bahwa anda mungkin saja dibawa masuk kedalam keluarga Theodora adalah untuk menjadi lawan bagi Tuan. Tuan Besar sudah mengetahui ada yang tidak beres dalam keluarganya sendiri, dia butuh seseorang berada dipihaknya agar bisa satu pemikiran. Tuan Besar sangat berharap Tuan Muda bisa membantunya kelak dan ini adalah waktu yang tepat." Semua yang ada di ruangan itu terkecuali Genta merasa terkejut dengan pemikirannya. Bukankah Gio memiliki prinsip harus melindungi keluarga, tapi kenapa Zee malah dirancang untuk menentang keluarganya sendiri dikemudian hari?

'Apa yang harus aku lindungi sebenarnya? Apa Kakek terlalu tamak dengan ingin mempertahankan harta dan kekuasaannya, sehingga dia melatihku menjadi bawahan yang patuh.' Pikiran campur aduk itu kembali dalam kepala Zee.

Atau Zee dan menantunya adalah dua mata koin yang bisa dipilih sesuai situasi yang terjadi dengan kehendak Gio. Karena keluarga Theodora hanya bisa melahirkan seorang putri dan tidak memiliki seorang pewaris?

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pewaris Tunggal Berdarah Dingin   43. Jodoh Yang Disiapkan

    "Bagaskara.""Hm! Kakek merasa kurang setuju dengan keluarga itu, selain karena Tedi terlalu banyak memiliki kerja sama dengan mereka aku tidak yakin semua itu kerja sama bisnis biasa. Pasti mereka mempunyai rencana yang tidak ketahui.""Aku juga berpikir demikian, apalagi beberapa kali mendapati Thea seperti diabaikan oleh suaminya.""Zee, cari tahu semua kabar terbaru serta keadaan rumah tangga Thea, biarkan Raka melakukan semuanya. Aku memberikan otoritas penuh, jika dia membutuhkan sesuatu segera fasilitasi dengan kualitas yang terbaik." Zee sudah memantapkan diri agar tidak bertindak sembrono lagi, menuruti kehendak kakeknya. Namun perasaannya pada Thea memang tidak pernah padam mendengar hal ini saja sudah membuat Zee sangat senang. Hatinya yang sempat kosong kini kembali membara dan terbakar menjadi semangat "Jika dia tidak bahagia dengan pernikahannya, kamu harus kembali membawa Thea. Kita berdua masih sanggup memberikan bahkan lebih dari sanggup untuk memenuhi kebutuhan Thea

  • Pewaris Tunggal Berdarah Dingin   42. Meluruskan Kesalah Pahaman

    "Jangan dibukan Kek, besok saja kita berbicaranya. Aku melihat Kakek sudah sadar saja sangat senang dan cukup puas. Pelan-pelan saja aku masih bisa menunggu." Zee menahan Georgio yang hendak melepaskan selang oksigen yang menutup mulut dan hidungnya. Georgio juga menurut saja apa yang dikatakan Zee saat melihat Eva mengangguk menyetujui apa yang disarankan oleh Zee. Sebagai gantinya Georgio mengelus rambut Zee kemudian turun ke wajahnya, sudah berapa tahun dia tidak bertemu dengan salah satu cucu kesayangannya ini. "Kakek maafkan. Aku yang salah, enggak tahu diri dan wajib dihukum oleh keluarga Theodora. Kalian sudah melimpahkan harta dan kebahagian yang sangat banyak padaku. Aku dengan disengaja merusak masa depan yang sudah cerah dan jelas berada dalam genggamanku." Jika Georgio tidak menepuk-nepuk punggung tangan Zee untuk berhenti, mungkin Zee seharian akan menyalahkan dirinya didepan Georgio. "Aku sudah menyadari kesalahanku dan aku sedang melakukan perbaikan untuk kedepannya dem

  • Pewaris Tunggal Berdarah Dingin   41. Hampa

    "Semuanya berjalan dengan baik." Itu kalimat pertama saat Eva bertemu dengan Rafli di teras rumah. Eva mengangguk dan setelahnya Rafli memilih untuk meninggalkan orang-orang yang menyambut kedatangan mereka. Beberapa anggota lain yang tidak suka melihat kelakuan Rafli dan hendak mencegahnya pergi begitu saja, namun Eva memberi isyarat untuk membiarkan Rafli. Fokus mereka sekarang harus tertuju pada Zee yang sedang mengelurkan Georgio dibantu dengan anggota yang lainnya. Genta dan Eva segera cekatan membawa Georgio kedalam kamar yang sudah disiapkan dan si sulap tidak kalah dengan kamar rawat kelas VVIP . Segala macam peralatan yang dibutuhkan sudah ada disana. Zee tidak menganggu lagi dan memilih menunggu dengan jarak saat Eva dan Genta yang sedang melakukan pemeriksaan terhadap Georgio, mengecek detak jantung, pupil mata serta mulai memasangkan alat-alat itu pada tubuh Georgio. Barulah setelah semua selesai Eva dan Genta mendekat pada Zee untuk melaporkan kondisi Georgio. "Apa kondi

  • Pewaris Tunggal Berdarah Dingin   40 Misi Penyelamatan

    Keberadaan Zee saat ini sangat berbahaya. Karena sudah ada pihak yang berani memata-matai mereka. Cepat atau lambat Tedi akan segera mengetahui bahwa Zee masih hidup. Mereka putuskan untuk segera membereskan misi kali ini. Rencananya, Raka akan berpura-pura menjadi pasien, dan berbaur dengan antrian pasien di ruang tunggu. Itu lebih memudahkan dirinya memantau pergerakan kami dan juga cctv sekitar. "Kamera CCTV lorong A dan E sudah aku aturkan. Rafli kamu bisa bergerak sekarang." ucap Raka dalam interkom yang mereka pasang masing-masing sebagai tanda komunikasi. "Baik, aku mengerti." Kemudian Rafli mulai bergerak, sebelumnya sudah memantau bahwa tidak sembarangan dokter yang bisa masuk kedalam ruangan itu. Langkah pertama, dia akan menyamar menjadi cleaning service dengan menggunakan hal tersebut dia bisa memasuki akses ruang ganti dan mencuri ID Card dokter yang ditargetkan dan Raka membantu dengan melihat jadwal dokter tersebut sebelumnya. Misi sudah di mulai setengah jam yang lal

  • Pewaris Tunggal Berdarah Dingin   39. Ruangan Mencurigakan

    Mereka akhirnya tertidur di gang sempit itu semalaman. Orang yang pertama bangun sepertinya Raka, sebab ketika Zee membuka mata, dia melihatnya sudah berkutat dengan laptop dan ponsel. Sementara Rafli masih tidur lelap di kursi pengemudi. Mungkin dia lelah mengemudi semalaman. Zee kebingungan tidak bisa keluar dari mobil saja, karena gang ini benar-benar pas dengan body mobil. Sangat sulit untuk membuka pintunya saja barang sedikit. Sekarang yang bisa dilakukan Zee hanya menunggu Rafli bangun. Tidak mau juga dirinya membangunkan Rafli secara paksa juga. Zee mencoba mengecek takut kalau Eva tidak mendapatkan perkembangan kabar dari misi ini. Namun ponselnya yang ternyata mati kehabisan batreai. Gerak-gerik Zee membuat fokus Raka menjadi buyar, dia bisa melihat Zee mulai tidak nyaman berada di kursi belakang lewat kaca spion tengah. “Tuan muda sudah bangun?” Suara Raka membuat Rafli jadi terbangun. Dia merenggangkan tubuhnya sejenak untuk kemudian ikut menengok kearah belakang. “Po

  • Pewaris Tunggal Berdarah Dingin   38. Pengejaran Dini Hari

    "Bisa jadi, karena kalian berdua mengintai rumah itu. Mungkin kalian juga enggak sadar sedang diperhatikan juga." "Sikap kami masih terlihat wajar dan kami rasa enggak terlalu lama berada disana." "Tetap saja, mereka bukan keluarga konglomerat biasa, sehingga pergerakan sekecil apapun bisa menjadi perhatian mereka.” Zee teridam, dalam hati membenarkan dari penjelasan dari Raka dan merenungkan sikap gegabahnya. Apa yang ditakutkan dan peringatan Rafli yang dianggap sepele oleh Zee menuai hasil yang sangat cepat. Rafli sempat melihat kearah Zee namun tidak merespon apapun. Dia cukup puas tuan mudanya akan belajar dari kesalahan. Risiko dari masalah ini masih bisa diatasi.“Itu sudah berlalu, sekarang kita harus pergi dari hotel ini. Keberadaan kita sudah ketahuan pihak luar. Tidak menutup kemungkinan keluarga Theodora juga lambat laun akan tahu.” Raka dan Zee saling menatap, menit berikutnya mereka berpencar langsung mengemasi barang bawaan masing-masing. 10 menit kemudian, mereka be

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status