"Jangan berisik nanti Kakak bangun!" "Kamu yang membuat berisik, sedang apa disini?" "Aku bosan dirumah. Mau jenguk Kakak sebentar." 'Suara dua orang? Kenapa berat sekali untuk membuka mata. Sekujur tubuhku semuanya terasa sakit.' "Lihat tangannya bergerak!" 'Aku masih hidup? Padahal aku berharap mati saja, semuanya sudah terlanjur hancur lebur.' "Cepat panggil Kak Eva!" Zee membuka mata dan melihat Raka, bocah yang Zee temui diruang bawah tanah dan yang baru saja pergi tadi pastilah Genta. 'Ada yang aneh, aku mengenali wajah mereka, Tapi terasa berbeda auranya dari terakhir bertemu.' Kesadaran Zee mulai pulih, sekarang dia malah mengamati Raka dengan seksama. 'Bahkan bentuk tubuh mereka sudah berbeda. Mereka bukan anak kemarin sore, mereka sudah tumbuh menjadi anak remaja.' Hal terakhir yang Zee ingat adalah Tedi memukuli Zee dengan tongkat besi sebelum dia akhirnya menembakkan beberapa peluru kepada Zee. "Untung peluru itu tidak menembus organ vital. Semuanya masi
Terakhir Diperbarui : 2024-03-10 Baca selengkapnya