Share

Tuduhan Angkasa

last update Last Updated: 2022-10-05 00:07:27

“Sering Anton datang kesini?” tanya Angkasa dan Aluna diam saja, dia tidak mau menjawab pertanyaan yang sedang menyudutkannya itu, sedang dia dan Anton saja tidak dekat. Aluna tidak tahu bagaimana perasaan Anton padanya dan juga tidak peduli terlebih dia punya suami dan juga anak. 

“Kenapa gak mau jawab, takut ketahuan apa yang kalian lakukan? Enak, ya, sudah pisah rumah. Jadi, bebas bisa tidur bareng kalian,” ucap Angkasa masih memojokkan Aluna, terserah Angkasa mau mengatakan apa tentangnya Aluna tidak akan peduli karena dia tidak merasa sama sekali. Semakin dia menjelaskan, semakin Angkasa katakan itu bohong. 

Jadi, untuk apa Aluna melakukannya. Angkasa mau percaya atau tidak untuk saat ini, itu Aluna sudah tidak peduli lagi. Sekarang fokus Aluna pada Rangga dan bisnisnya. Bagaimana Aluna bisa membawa Rangga untuk hidup yang layak. 

“Udah malem, Mas. Makasih udah nganter Rangga sama aku, kalau bisa seminggu ini, Rangga sama aku aja, kamu gak usah khawatir, aku gak akan kok pergi kemana-mana,” ucap Aluna. Dia dengan santai menunjuk pintu keluar, sedang tidak ingin basa-basi karena seharian ini lelah sekali ditambah drama mertua gilanya yang menghadang Rangga malam ini untuk tidur di tempatnya.

Kadang Aluna berpikir, yang gila ini dia atau mertuanya? Atau memang ada yang salah dengan otak dan jiwanya. Sehingga tidak bisa melihat sisi baik dari mertuanya karena menurut Aluna memang tidak ada yang baik. 

“Liburan aja, Rangga menginap disini. Kamu jangan pertontonkan perselingkuhan kamu dengan Anton pada Rangga, pantas dia mengerti arti selingkuh, mungkin dia pernah melihat kalian berdua,” ucap Angkasa masih menuduh Aluna. 

“Cukup, Mas! Aku gak ada waktu buat selingkuh, lagian kalau kita berpisah, aku gak akan mau menikah lagi, kamu tahu kenapa?” tanya Aluna menaikkan sebelah sudut bibirnya. 

“Pusing mengurus lelaki yang gak ngerti kalau istrinya cuma cinta sama dia,” lanjut Aluna menutup pintu rumahnya. Angkasa tidak mau menginap, sedangkan sudah malam sekali. Aluna ingin memeluk Rangga. Aluna pikir Angkasa sudah pulang, ternyata cukup lama dia menunggu di dalam mobil sambil melihat pintu yang tertutup itu. Hatinya memang tidak percaya kalau Aluna selingkuh tapi matanya melihat sendiri dan sulit mengatakan kalau itu bukan. Aluna melihat ke atas langit mobilnya. Ibunya saat ini memaksa sekali untuk Angkasa bercerai dengan Aluna. 

Gara-gara kejadian ini persahabatan antara Anton dan Angkasa putus, yang membuat Angkasa sangat yakin kalau Anton punya hubungan gelap dengan istrinya. Anton tidak mengklarifikasi masalah yang sebenarnya dan dia seolah setuju dikatakan oleh Angkasa menyukai Aluna. Kenyataannya, Pengusaha Elektronik itu memang diam-diam menyukai Aluna. 

Cukup lama Angkasa ada di depan rumah, Aluna tidak ada juga basa-basi mengajaknya untuk masuk ke dalam rumah. Angkasa akhirnya pulang. Dia pikir pulang bisa istirahat, sampai di rumah Ibunya marah besar.

“Ibu ini menginap di rumah kamu, rencana mau main dengan Rangga. Kalau Rangga kamu kasih dengan ibunya, untuk apa lagi ibu menginap, ibu sudah katakan kalau jangan berikan Rangga, kamu ngeyel, Angkasa. Aluna itu sengaja, dia itu mau balik lagi sama kamu, gak usah suruh dia masuk lagi, pasti dia itu mau mengambil perhiasannya di dalam lemari, sudah ibu lihat tadi, ibu sudah amankan,” ucap Rose dengan penuh emosi. 

“Ngapain, Bu. Itu memang punya Aluna, kalau dia mau ambil, biarkan saja,” ucap Angkasa. Ibunya sudah curiga kalau hati Angkasa pasti mudah luluh dengan wanita murahan itu. 

“Uang kamu yang beli, mending untuk usaha kamu aja daripada kasih dia, keenakan dia sama selingkuhannya nikmati kerja keras kamu.” Susah memang bicara dengan ibunya ini. 

Angkasa masuk ke kamarnya, kalau ibunya memang mau simpan, simpan sajalah daripada kepalanya pusing. Angkasa diam di dalam kamar sambil merenungi rumah tangganya. Selama Aluna pergi, hidupnya jadi tidak disiplin, makan tidak teratur dan tidak jelas. Angkasa sudah jarang mendapatkan telepon dan perhatian.

“Biasanya kamu tidur disini, Lun!” Angkasa merindukan istrinya hanya saja mengingat perselingkuhan Aluna, Angkasa lebih mementingkan harga dirinya daripada cintanya dengan Aluna.

Baru saja ingin istirahat setelah mandi dan berganti pakaian. Ibunya masuk tanpa mengetuk pintu, tersenyum aneh sambil membawa ponsel.  

“Angkasa, ibu rencana mau kenalin kamu dengan anak teman Ibu, masih single, cantik dan manager di salah satu cafe, bagus banget dia jadi istri kamu, Ibu udah janjian dengan Mamanya untuk ketemu, dia ajak anaknya, Ibu ajak kamu, gimana Angkasa?” 

Dari dulu Ibunya ini senang sekali menjodohkan dia, padahal Angkasa tidak suka perjodohan ini terlebih dia masih ada anak dan istri. 

“Nantilah, Bu, Aku dengan Aluna itu masih suami istri, Ibu suruh aku poligami?” 

“Cerai dulu kamu dengan Aluna setelah itu menikah dengan anak teman Ibu, mau ya, kamu Angkasa, malu Ibu kalau kamu nolak,” ucap Rose bertahan dan percaya kalau Angkasa akan menuruti apa yang diinginkannya.

“Gaklah, Bu! Nanti dulu.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pilih Aku Atau Ibumu   Pertengkaran Bram Dan Aluna

    Ternyata setelah dekat dengan Bram, Aluna memilih menunda pernikahan mereka karena belum yakin untuk menikah kedua kalinya. Masih ada perasaan takut dalam diri Aluna tentang kegagalan pernikahan apalagi Angkasa dan Rose sekarang semakin sering mendekatinya lagi. Angkasa lebih sering mengajak Rangga keluar dan membuat Rangga tidak mau menerima Bram sebagai Ayah tirinya karena pengaruh dari Rose. Aluna selalu membujuk Rangga agar dia paham dia dan Papanya sudah tidak bisa bersama lagi."Lun, sudah setahun lebih, kapan kita menikah?" tanya Bram. Tidak masalah menunda pernikahan tetapi Aluna jangan kembali dekat dengan mantan suaminya. Bram kurang suka melihat kedekatan Aluna."Mas Bram udah gak tahan?" "Bukan aku Lun, Mama yang gak sabar lagi, Mama bilang mungkin kamu gak suka denganku, benar begitu Lun?" Aluna diam, bukan tidak suka. Dia belum siap membangun rumah tangga baru tetapi Bram tidak mau menjauh meskipun Aluna bilang mencarilah wanita yang lain dulu. "Kalau memang Mama min

  • Pilih Aku Atau Ibumu   Pernikahan Kedua Yang Gagal

    Meskipun Rose sudah terlihat baik tetapi Aluna tidak lantas langsung jatuh hati kembali pada Angkasa. Semua sudah berlalu. Sekarang ada laki-laki dengan keluarga yang tulus mencintainya. Tidak melihat latar belakangnya seperti apa. Ibu mertua yang sangat baik. Rose pikir, Aluna yang tidak menyimpan dendam dengannya, itu karena masih mencintai Angkasa. Tidak, sama sekali tidak. Aluna hanya tidak ingin terlihat aneh saja, Rose itu Nenek dari Rangga. Sejelek apa pun Rose, dia bagian dari Keluarga Anaknya. Ikatan Aluna dan Angkasa sudah putus. Tidak ada yang namanya cinta lagi meskipun Angkasa juga begitu agresif mendekati Aluna. "Melamun apa?" tanya Bram yang tiba-tiba datang, padahal Restoran belum buka. Aluna sibuk melihat kolam ikan yang ada di restorannya sambil berpikir tentang hidupnya. "Gak ada, Mas. Pagi banget datang ke Restoran, kenapa?" "Oh, mau nunjukin contoh kartu undangan buat pernikahan kita, Lun. Coba lihat dulu, yang mana yang bagus dan cocok buat kita." Aluna sudah

  • Pilih Aku Atau Ibumu   Kembalilah Dengan Angkasa

    "Kamu balik lagi aja dengan Luna, Nak?" Ada angin apa Ibunya yang dulu sangat membenci Aluna, tiba-tiba menyuruh Angkasa kembali lagi dengan Aluna. Rose tidak menyangka kalau Ulfa ternyata hanya mempermainkan Angkasa, membawa banyak harta Angkasa dan untungnya Angkasa masih bisa bertahan hingga saat ini. "Mana mau Bu, Aluna dengan Angkasa lagi. Ibu itu dulu kasar sekali dengannya, memang Ini gak dengar, Aluna sekarang sedang dekat dengan laki-laki, perhatian dan sayang dengannya, aku lihat foto mereka liburan bersama dengan Rangga, Aluna bahkan di peluk oleh Ibu kekasihnya, gak seperti Ibu yang selalu memusuhinya," ucap Angkasa dengan sinis. Karena Ibunya, rumah tangga Angkasa hancur, yang kedua juga hancur. Dia belum ingin menikah lagi, Angkasa masih senang sendiri, menikmati hari-harinya dengan bekerja dan jalan dengan Rangga. Menyesal dia meninggalkan Aluna. Untungnya bisnisnya kembali berdiri. Kali ini Angkasa tidak ingin memikirkan wanita. Hatinya masih memikirkan Aluna, Aluna

  • Pilih Aku Atau Ibumu   Lamaran Untuk Aluna

    Meskipun tidak disukai oleh orang tua Bram, Bram tetap saja membawa Aluna ke pertemuan-pertemuan keluarga. Bram tau kalau sekali bertemu belum tentu Keluarganya senang. Kali ini Aluna ikut masak-masak dirumah mewah Bram. Dia membuat ikan bakar, banyak keluarga yang akan datang nanti, Mama Bram memang tidak suka membeli makanan di restoran. Dia lebih suka masakan tangan. "Udah biasa masak?" tanya Mama Bram. "Iya, Bu. Aluna buka Restoran, ini lagi bangun juga, supaya tempatnya sedikit besar," ucap Aluna. Dia bukan mau sombong tetapi Mama Bram harus tahu kalau dia mendekati Bram bukan karena harta, dia juga punya usaha dan usahanya tidak kecil. Aluna sangat pintar mengolah masakan dan sambal buatannya juga enak, makanya rumah makannya laris. "Mama ini suka banget ikan bakar, Lun. Mama udah ngiler lihat ikan bakar kamu," ucap Mama Bram sambil melihat tetesan bumbu ikan bakar yang sedang Aluna kipas ikannya itu. Aluna membuat sendiri dengan tangannya. "Ada yang udah jadi, Bu. Aluna su

  • Pilih Aku Atau Ibumu   Karma Untuk Angkasa

    Seperti yang Aluna pikirkan, orang tua Bram tidak menyukainya. Masalahnya Aluna ini janda, Bram itu jejaka, belum pernah menikah meski mengasuh Milano. "Mas, aku bukan gak mau ikut makan malam sama Keluarga kamu, masalahnya Ibu kamu semalam telepon, habis pertemuan kita kemarin, aku sudah ceritakan." Bram sudah tahu semua itu, masalahnya Bram cocok dengan Aluna, dia sudah pernah punya anak dan pasti tidak masalah kalau Bram mengajak Milano sedangkan kalau dia mendapatkan gadis, mereka keberatan dengan adanya Milano dan sulit mencari wanita yang tulus saat ini. "Aku udah bilang dengan Ibu, aku yang jalani, aku akan terima kamu apa adanya, gak peduli kamu janda atau gak, aku yang jalani nantinya, Lun."Pernikahan tidak semudah itu, bukan masalah mereka berdua yang menjalani hubungan ini. Mereka punya keluarga yang harus disatukan. Kalau belum apa-apa saja, Aluna sudah tidak disetujui. Aluna jelas akan menyerah. "Gimana ya, Mas. Aku cerai dengan Mas Angkasa itu karena orang tuanya ti

  • Pilih Aku Atau Ibumu   Kenalan Dengan Keluarga Bram

    Sepanjang jalan menuju Bekasi, Aluna hanya diam saja di dalam mobil, dia sedang memikirkan nasib mantan suaminya. Menyedihkan sekali kalau apa yang dikatakan oleh orang itu benar, Ulfa jalan dengan laki-laki lain, padahal Ulfa begitu dekatnya dengan Angkasa saat itu. "Kenapa, Lun?" tanya Bram sambil melirik Aluna yang melamun. Aluna terkejut mendengar suara Bram dan langsung menggeleng saja."Gak ada, Mas. Masih lama, ya?" tanya Aluna. "Sebentar lagi sampai, nanti ada orang tuaku, aku kenalkan kamu ke mereka." Aluna tidak siap, tetapi tidak apa, toh dia dan Bram tidak ada hubungan cinta apa pun, hanya teman biasa saja. Aluna sadar kalau dirinya janda, sedangkan Bram masih perjaka, Milano bukan anaknya tetapi anak Kakaknya yang meninggal dunia karena kecelakaan dengan istrinya. Bram yang menjaga Milano dari tiga tahun yang lalu. Bahkan karena itu, dia belum punya pasangan sampai sekarang. Sampai di hotel tempat acara, banyak sekali keluarga Bram. Mereka berjalan bersebelahan tetapi

  • Pilih Aku Atau Ibumu   Balasan Untuk Rose

    Percuma saja, Aluna sudah tidak ada perasaan lagi pada Angkasa. Aluna juga tidak lagi berharap kembali kepada mantan suaminya. Aluna ingat Rose saja sudah membuatnya lelah sekali. Meskipun dia sangat cinta mati dengan Angkasa, kalau ingat Rose yang selalu jahat dengannya, cinta itu perlahan sirna. "Denger-denger, Siska anak Rose, suaminya ketangkap basah di hotel selingkuh dengan teman kantornya." Aluna mendapatkan cerita ini dari tetangga mertuanya yang sedang mampir di restorannya."Kamu denger gak Aluna?" Aluna tersenyum tidak enak, masalahnya Aluna tidak lagi mengurusi masalah rumah tangga mantan suaminya, nomornya saja sudah tidak Aluna simpan demi kesehatan mental dan pikirannya. Menjadi janda tidaklah mudah bagi Aluna. Dia mendapatkan nyinyiran dari banyak pihak. Aluna terima saja, orang yang mengumpat dan menjelekkannya tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. "Gak denger, Bu. Aluna sibuk ngurus dapur," jawab Aluna masih duduk di meja kasir. Dia yang menjaga kasir. Rangga di

  • Pilih Aku Atau Ibumu   Masih Baik Aluna

    Kehidupan baru Aluna dimulai, sekarang dia mulai menutup semua kenangan indah bersama Angkasa. Memperbaiki dirinya menjadi lebih baik lagi, sebagai seorang janda yang mempesona, banyak sekali saat ini yang mendekati Aluna bahkan mantan suaminya sendiri sering mengirim pesan pada Aluna dan mengeluh tentang istri barunya. Heran saja Aluna. "Angkasa ini kenapa sih?" Aluna sedang sibuk membangun restorannya yang baru, kebetulan dia mendapatkan donatur dan ikut berbagi keuntungan dengan Aluna, orang itu tidak lain adalah Bram. Bukan hanya Bram saja yang mendekati Aluna, teman Angkasa yang merusak rumah tangganya juga gencar sekali mendekati Aluna. Hanya saja tidak ada yang Aluna tanggapi karena dia masih belum memikirkan pernikahan untuk saat ini. Baru saja Aluna sibuk membalas pesan pelanggannya, Angkasa kembali menghubunginya. "Kenapa, Mas?" Aluna masih baik, bagaimanapun Angkasa adalah Ayah dari anaknya, meskipun mereka berpisah, Aluna tidak mau putus hubungan dengan Angkasa karena

  • Pilih Aku Atau Ibumu   Mendapatkan Perjaka

    Aluna menunggu Rangga selesai dibereskan. Dia duduk di ruang tamu dan terus mendengar pertengkaran Ulfa dan Rose. Baru saja menikah sudah konflik dan itu tentang uang lagi, harusnya Rose tidak perlu ikut campur masalah mahar seperti ini tetapi seperti kata Aluna. Dia hanya ingin menonton akhir dari Mertua nerakanya dan mantan suaminya yang penurut. Sebenarnya Angkasa dulu tidak menuruti seperti ini, tidak tahu kenapa semenjak kejadian fitnah itu, Angkasa lebih percaya dengan apa yang dikatakan orang tuanya daripada istrinya sendiri. "Lun, makan dulu!" Angkasa pusing mendengar ocehan Ulfa dan Rose di dalam kamar, dia menemui Aluna yang duduk sendirian tanpa malu dicibir oleh keluarga Angkasa. Aluna mengambil anaknya, bukan main peduli urusan rumah tangga orang. Terserahlah itu! "Udah Mas tadi sama Mas Bram makan dulu," jawab Aluna bohong. Jangan sampai Angkasa ini tidak tahu kalau dia juga sudah punya lelaki yang menyukainya. "Gak disuruh masuk?" "Oh, gak usah bentar doang, cuma n

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status