Share

Cewek Baru Itu Bernama Mirna

Beryl masih berjalan mondar-mandir. Dia hanya mampu merenungi rerumputan yang selalu dilewatinya di halaman kampus yang begitu luas itu. Di sekitarnya juga banyak mahasiswi yang lalu lalang untuk lewat. Bau parfumnya begitu eksotis. Namun, Beryl merasa muak dengan semua bau parfum itu. Dia tak ingin memperhatikan satu mahasiswi pun yang tengah lewat. Dia masih melangkah tak punya tujuan.

Hatinya begitu hampa, kosong, dan hambar. Banyak hal yang harus dia renungi untuk masa sekarang. Semua hal yang berasal dari masa lalunya. Masih adakah kenangan indah yang tersisa dari masa lalunya itu? Kenangan, hanya kenangan. Apa pun bentuk dan rasanya tetap indah untuk dinikmati kala sendiri.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status