“Gue nggak janji,” Batara berbicara di panggilan telepon dengan seseorang.
“Ndan,” Batara menoleh ke arah pintu, dia menginterupsi anak buahnya untuk duduk terlebih dulu menunggunya sebentar.
“Gue masih banyak kerjaan ini ada beberapa kasus yang udah lama banget molor, Batara menolak halus ajakan seseorang di seberang sana untuk datang.
Batara ingin segera menyelesaikan kasus Ayumie yang sudah cukup lama Batara abaikan, kasus yang dianggap remeh yang ternyata kini sudah banyak menelan korban di luaran sana.
‘Korbannya masih muda, Batara,’ Kata-kata Adit terngiang di ingatannya di sela telinganya mendengar seseorang itu bicara padanya. ‘Kasihan korbannya, ada yang hamil oleh si pelaku.’
“Gue nggak janji,” Batara berbicara di panggilan telepon dengan seseorang.“Ndan,” Batara menoleh ke arah pintu, dia menginterupsi anak buahnya untuk duduk terlebih dulu menunggunya sebentar.“Gue masih banyak kerjaan ini ada beberapa kasus yang udah lama banget molor, Batara menolak halus ajakan seseorang di seberang sana untuk datang.Batara ingin segera menyelesaikan kasus Ayumie yang sudah cukup lama Batara abaikan, kasus yang dianggap remeh yang ternyata kini sudah banyak menelan korban di luaran sana.‘Korbannya masih muda, Batara,’ Kata-kata Adit terngiang di ingatannya di sela telinganya mendengar seseorang itu bicara padanya. ‘Kasihan korbannya, ada yang hamil oleh si pelaku.’
“Mang dawet tiga?” Jerry berteriak kencang seiring menggering Gumilar untuk kesamping kantor tempat biasa mereka makan siang.“Lo udah gila ya Gumie?” Jerry geleng-geleng kepala. “Memukul atasan lo sendiri? Komandan lo sendiri cuman gara-gara cewek?!”Jupri mengambil pesanan Jerry dan memberikan pada Gumilar terlebih dulu supaya hati dan otak temannya yang mendidih karena emosi itu dingin.“Perbuatan lo itu bisa diperkarakan, Gumie. Lo bisa di cepat secara tidak hormat cuman karena masalah kecil,” sambung Jerry ikut kesal, temannya itu tidak bisa mengatur emosinya."Gue sudah tahu resikonya kok, Jerry. Lo nggak usah ceramahin gue karena gue udah siap dengan semua konsekuensinya. Lo nggak tahu apa masalahnya mendingan lo diem aja!”Jupri mengusap bahu Gumilar, dia tahu bagaimana persahabatan Gumilar dan Ayumie begitu juga rasa cinta Gumilar yang besar pada janda cantik itu.Ya, Gumilar ben
“Permainan piano mu luar biasa keren banget, Yumie. Sahabat bosku ikutan nge fans sama kamu,” Zacky berseru kagum seiring menyampaikan amanah saat Ayumie sedang bersiap akan pulang.“Bu boss dan para tamu undangan memuji permainan pianomu. Kerena benget katanya sekarang kamu makin banyak fans, Yumie. Apa nggak kamu pikirkan lagi untuk tidak resign?” tanya Zacky membujuk Ayumie untuk tidak berhenti mengisi kekosongan di Cafe Ryu.“Maaf, Zack. Keputusanku sudah bulat, aku akan tetap resigne.”Ayumie memasang wajah sedemikian biasa menutupi bagaimana sakitnya dan sesaknya hati ini untuk tidak menangis apa yang baru Ayumie saksikan. Dan, Ayumie tak ingin ada sangkut pautannya lagi dengan Batara.Ayumie menarik nafas pelan. “Zack...&r
“Gimana?”“Astaga,” Jackson berjingkat kaget sampai-sampai dia mengusap dadanya. “Sabar kenapa sih, Bata!”Abaikan wajah dinginnya yang terlihat tidak sabaranan ingin segera mengetahui hasil test yang dia bawah. Saat Jackson hendak duduk dia menoleh kesamping dimana Bian muncul. Ternyata bukan dia saja yang dipanggil ke ruangan kerja itu tapi Bian juga sama dan ini pasti urusan si wanita bertopeng itu lagi.“Nih,” Jackson meletakan amplop putih dengan logo rumah sakit swasta yang tertera di sana. “Lo bisa baca sendiri,” katanya.“Tumben cepet banget,” Batara mengambil amplop putih itu dengan tergesa-gesa.“Bilang terima kasih kek, Bata. Nggak semuda
“Cantika masuk duluan ya ke mobil Mommy ada perlu sebentar sama Batara,” kata Ranti seiring mengusap punggung calon menantunya.Ranti ingin bicara empat mata dengan Batara setelah Cantika benar-benar pergi dari tempatnya menuju parkiran, Ranti menarik nafas terlebih dulu seiring pandanganya kini beralih pada Batara yang terlihat sibuk dengan ponselnya.“Malam ini Mommy mau mengadakan pertemuan dengan keluarganya Cantika. Mommy minta kamu datang ke alamat yang nanti Mommy kirim ke kamu Batara.”“Batara sibuk, Mom,” tolak Batara seperti biasa.“Mommy nggak mau dengar alasan apapun lagi darimu, Batara. Ini nggak bisa dibiarkan kamu harus segera menikah agar kelakuanmu itu tidak memalukan seperti tadi dan Mommy ingin kamu secepatnya
“Ndan,” ucap Ayumie lirih di sela pagutannya.Batara melirik, lalu melepaskan pagutannya. “Ada apa, sayang?”Batara menatap manik hitam legam Ayumie diiringi senyuman, satu tangannya membelai lembut pipinya dimana Ayumie terlihat menarik nafasnya tanpa keduanya memutuskan kontak mata.“Jika aku salah tolong bicaralah dan jangan diamkan aku seperti tadi.”Batara terkekeh dikecupnya kening Ayumie. “Aku kesal karena kamu mengembalikan sisa uang yang sudah aku berikan untukmu, sayang.”“Kalau begitu bicaralah karena aku bukan cenayang yang bisa menebak isi pikiranmu.”Batara mendekap tubuhnya. “Ya, aku minta maaf, sayan