Share

Chapter 22

Mobil hitam mewah memasuki pelataran sebuah rumah mewah yang sangat megah.

Marren turun dari mobil setelah pak sopir membukakan pintu untuknya.

Walaupun Marren tidak menyukainya, namun kini ia harus patuh akan semua aturan yang telah ditetapkan oleh suaminya, jika ia tidak ingin para pegawai itu dipecat seperti yang sudah sudah karena melalaikan tugasnya, walaupun itu atas dasar permintaan Marren.

Baru saja Marren akan menelepon Sang Mommy, ia tertegun saat mendengar suara cekikikan perempuan dari dalam kamarnya.

Sesekali ada ledakan tawa dan pembicaraan manja, salah satunya adalah suara Pria yang sangat la kenal.

Dengan menahan emosi Marren membuka pintu dengan kasar, hingga daun pintu itu membentur dinding dengan suara yang menggema di seluruh rumah besar itu.

Dengan mengepal kesal, Marren berdiri di tengah pintu memandang Arsan yang tampak santai duduk di sofa miliknya.

Lain halnya dengan wanit
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status