Share

Lupa atau lupa?

Qiara yang mendengar ucapan Zaydan langsung mengerucutkan bibir. Perempuan itu sedikit menjauhkan kepala Zaydan dengan cara menarik kepala itu dengan lengannya.

Namun ternyata Apa yang dia lakukan malah membuat Zaydan menempel di dadanya sehingga Zaydan langsung melakukan kecupan di dadanya, sehingga Qiara tidak bisa menghindari sengatan listrik yang mengaliri tubuhnya dikarenakan Zaydan mencumbunya dengan penuh cinta.

"Mas, ini udah sore loh. Sebentar lagi juga matahari mau tenggelam." Qiara berkata dengan lembut kepada Zaydan karena dia tahu arah ke mana Zaydan akan membawanya sesaat lagi.

"Baru jam 05.00 sore, Sayang. Mau ya." Zaydan terus membujuk Qiara agar istrinya itu bersedia menerima permohonannya kali ini dengan alasan bayinya Rindu Untuk dibesuk oleh Abi nya.

"Kasihan lho, Sayang. Bayi kita kayaknya kangen banget sama Abi nya. Emangnya kamu nggak bisa ngerasain perasaan dia ketika kamu kangen sama Mas? Bukannya kalau kamu kangen sama Mas, kamu selalu minta dibesuk sama Mas?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (13)
goodnovel comment avatar
Al-rayan Sandi Syahreza
wkwkwk di tagih si pak ustadz,janga pura2 lupa ya qi...
goodnovel comment avatar
Diajheng Widia
sabaar qiaraa dwngan rajin belajaar kamu psti bisaa.. kok.. yakinlaah zaydan pasti akan terus membimbing mu.. jangan menyerah yaa
goodnovel comment avatar
Inon Poenya
semangat qiara apapun bisa karena biasa nanti kalo kamu terbiasa belajar pasti kamu bisa kok
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status