Share

Bab 5:  Itu karyaku!

Author: Nareswari
last update Last Updated: 2025-06-12 09:28:54

“Aku harus mengikuti mereka!”

Sasha segera memanggil taksi setelah mobil Val dan Paula melaju. Ia mengikuti Val menuju tempat peluncuran desain baru produk Les Bijoux by Demian. 

Saat mobil Val belok di sebuah hotel, Sasha merasa tidak asing dengan hotel itu. Dia melihat papan nama hotel di pintu gerbang.

“Le Grand Cielo Hotel!” seru Sasha sambil menepuk dahinya. “Mau menangkap Rusa malah masuk ke kandang Macan!”

Turun dari taksi, Sasha berjalan cepat menuju lobby hotel. Ia kemudian berkeliling mencari arah petunjuk menuju ruangan peluncuran.

Saat tiba di sebuah koridor yang dijaga ketat oleh pengawal, Sasha mengintip sambil melihat para tamu yang memperlihatkan barcode untuk masuk ke dalam. 

Sasha tidak mungkin menyelinap masuk. Ia juga tidak bisa menyamar sebagai staff. Sasha bingung, tapi dia harus bisa masuk ke dalam. 

Tepat saat itu ada seorang pria meletakkan kepalanya di bahu Sasha, ikut mengintip. Sasha terkejut hingga kepalanya berbenturan dengan kepala pria itu. 

“Paman Jade!” pekik Sasha. “Paman sedang apa?”

Jade mengelus kepalanya yang kesakitan. “Kamu yang ngapain di sini?”

Sasha gelagapan. “A-aku hanya ingin melihat produk hasil desainku.”

Jade tersenyum. Ia menyikut lengan Sasha dan membiarkan lengannya terbuka. Sasha mengernyitkan dahi. Namun, ia langsung meraih lengan Jade dan ikut masuk ke dalam. 

Di pintu masuk, Jade memperlihatkan barcode kepada petugas. “Dia bersamaku.”

Petugas tersebut mengangguk dan membukakan pintu untuk mereka. 

Ruang serbaguna di hotel itu disulap menjadi ruangan yang penuh dengan gemerlap kaca yang dibentuk seperti permata. Bunga-bunga hidup yang bervariasi menambah aksen pemanis. 

Di tengah aula, tergelar karpet berwarna biru dengan garis emas. Beberapa macam perhiasan dengan desain baru terpajang di dalam kotak kaca di sepanjang karpet. 

Tampak para tamu VIP sudah mengisi kursi di bagian depan. Jade menuntun Sasha menuju meja yang terletak agak tengah yang sudah dipasang nama di atasnya. Tuan Gregory dari Fairy Goldmother. 

Sasha dan Jade duduk. Pelayan langsung menghidangkan minuman. Lalu Sasha dan Jade bersulang dan menikmati acara. 

Tiba puncak acara. Sasha sudah tidak sabar menanti animo para tamu melihat hasil karyanya.

“Paman, kenapa aku jadi gugup sekali?” bisik Sasha ke telinga Jade. Matanya berbinar. 

Jade hanya tersenyum. 

Ruangan diredupkan. Musik mengalun merdu. Lalu muncul lampu sorot dan para model masuk. Mereka memamerkan perhiasan yang mereka kenakan. Berjalan dari belakang menuju panggung. 

Semua orang tampak terhipnotis dengan kilau perhiasan yang dipamerkan. Sasha tersenyum lebar. Ia sangat senang melihat karyanya disukai orang-orang. 

Para model berjajar di atas panggung. Val kemudian masuk dan memberikan sambutan. 

“Terima kasih kepada para anggota VIP kami yang setia, sudah bersedia meluangkan waktunya untuk hadir dalam acara peluncuran desain terbaru produk kami.”

Semua orang mendengarkan Val dengan seksama. Kemudian ada beberapa petugas yang membagikan sampel produk agar mereka dapat melihat dan menyentuh perhiasan secara langsung. 

Sasha melihat perhiasan itu dengan sangat bangga. 

“Desain terbaru kami terinspirasi dari kesejukan, keeksotisan, dan keajaiban hutan hujan tropis yang negara kita miliki,” papar Val menjelaskan. 

“Dan,” lanjutnya. “Dengan bangga kita sambut designer yang telah menghadirkan keajaibannya ke tangan kita, Nona Ç!”

Seorang wanita dengan topeng bertabur permata dan bulu angsa berjalan menuju panggung. Kehadirannya disambut dengan tepuk tangan para tamu yang meriah. 

Mata Sasha membelalak melihat wanita yang kini berdiri di samping Val. Ia tahu betul siapa wanita itu. “Paula!”

Val dan Paula tersenyum di hadapan para tamu. Secara spontan Sasha berdiri dengan tangan mengepal di sisi tubuhnya. Ia tak percaya dengan apa yang dia lihat. 

Meskipun area tamu lebih gelap, Val dapat melihat dengan jelas Sasha sedang berdiri di belakang sana. Val terkejut dan mulai salah tingkah. 

Sasha kemudian berlari dan pergi meninggalkan acara. 

“Sisanya kuserahkan padamu,” bisik Val kepada Paula dan segera meninggalkan panggung. Ia kemudian mengejar Sasha. 

Sasha berlari menuju lobby dan segera membuka pintu taksi yang baru saja menurunkan penumpang. 

Val berhasil memegang tangan Sasha dan mencegahnya pergi. “Aku antar kamu pulang!”

“Nggak Val! Aku mau sendiri!” seru Sasha sambil berusaha melepaskan tangan Val. 

Val mengangguk kepada sopir taksi. “Maaf, Pak.”

Taksi tersebut kemudian melaju. Mobil Val sudah dibawa oleh Valet dan berhenti tepat di depan Val. Valet keluar dan membungkuk kepada Val. Val langsung membukakan pintu untuk Sasha. 

“Masuk!” desak Val. 

Sasha mau tidak mau menurut. Ia masuk ke mobil sambil menangis. 

Val kemudian duduk di balik kemudi dan segera melaju dengan kecepatan tinggi.

Wajah Val terlihat sangat dingin. “Kenapa kamu datang Sasha? Aku sudah memerintahkan kamu untuk diam di rumah!”

“Kenapa, Val? Kenapa?” tanya Sasha sambil terisak. “Kenapa Paula yang menjadi designer dari desain-desain aku, Val?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   Bab 7: Kamu Bisa Gunakan Aku Jika Kamu Mau

    “Mmm… Mmmm…”Sasha berusaha melepaskan cengkraman tangan Jade dari mulutnya. Tapi Jade semakin mempererat tangannya sehingga Sasha agak kesulitan bernapas. Setelah memastikan tidak terdengar suara apapun dari luar, Jade melepaskan tangannya. Sasha akhirnya bernapas lega. Sasha memelototi Jade. “Paman Jade, Paman nyaris buat aku mati!” Jade meringis. “Daripada kamu mati di tangan Val.” Lalu, Jade melihat barang bawaan Sasha. “Kamu sudah siap tinggal di sini?”Sasha menyeret kopernya pelan. Jalannya tampak lemas. “Aku hanya sedang banyak pikiran.”Jade mengikuti Sasha masuk. Jade menunjuk kursi dan berkata dengan lembut. “Duduklah!” Sasha lalu duduk dan melihat-lihat ke sekitar. Jade berjalan menuju kulkas. Ia mengambil dua kaleng minuman. Membuka salah satunya dan memberikannya kepada Sasha. “Kamu bertengkar dengan Val?” tanyanya.Sasha meminumnya. “Sepertinya Paman lebih banyak tahu daripada aku.”“Kalau begitu, sudah ditentukan ... kamu akan tinggal di sini!” seru Jade tampak

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   Bab 6: Lebih Baik Aku Pergi

    “Tidak ada yang tahu itu Paula! Aku membuatnya tetap misterius, untuk menjaga kemisteriusan desain kamu.”Suara Val mulai melemah. “Kamu harus percaya sama aku, Sasha.”Sasha hanya menangis. Ia tidak mau berdebat lebih jauh dengan Val. Ponsel Val tiba-tiba berdering. Val menjawab telepon dari seseorang. “Ya? Apa?!”Val menginjak rem dengan tiba-tiba. Tubuh Sasha terbanting ke depan. Tangannya langsung menahan ke dashboard agar tidak terbentur. Val menatap tajam Sasha sambil ponselnya masih menempel di telinganya. Sasha tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Namun, ekspresi Val sangat mengerikan.“Aku akan segera ke sana!” ucapnya. Ia kemudian mematikan ponselnya. “Aku antar kamu pulang dulu. Aku harus kembali lagi ke tempat acara.”Tubuh Sasha masih gemetar karena ketakutan. Ia tidak berani membantah Val jika Val sudah seperti itu. Sasha terdiam selama sisa perjalanan. Val mengantar Sasha pulang lalu kembali pergi menuju hotel. Sasha masuk rumah dan berjalan dengan lunglai. Data

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   Bab 5:  Itu karyaku!

    “Aku harus mengikuti mereka!”Sasha segera memanggil taksi setelah mobil Val dan Paula melaju. Ia mengikuti Val menuju tempat peluncuran desain baru produk Les Bijoux by Demian. Saat mobil Val belok di sebuah hotel, Sasha merasa tidak asing dengan hotel itu. Dia melihat papan nama hotel di pintu gerbang.“Le Grand Cielo Hotel!” seru Sasha sambil menepuk dahinya. “Mau menangkap Rusa malah masuk ke kandang Macan!”Turun dari taksi, Sasha berjalan cepat menuju lobby hotel. Ia kemudian berkeliling mencari arah petunjuk menuju ruangan peluncuran.Saat tiba di sebuah koridor yang dijaga ketat oleh pengawal, Sasha mengintip sambil melihat para tamu yang memperlihatkan barcode untuk masuk ke dalam. Sasha tidak mungkin menyelinap masuk. Ia juga tidak bisa menyamar sebagai staff. Sasha bingung, tapi dia harus bisa masuk ke dalam. Tepat saat itu ada seorang pria meletakkan kepalanya di bahu Sasha, ikut mengintip. Sasha terkejut hingga kepalanya berbenturan dengan kepala pria itu. “Paman Jade

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   Bab 4: Negosiasi

    “Itu hanya sebuah kesalahan! Aku tidak mungkin bisa melakukannya lagi denganmu”Sasha mendongakkan kepalanya, berusaha untuk terlihat berani di hadapan Jade. Ia tidak mungkin mengabulkan keinginan Jade. Jade hanya tersenyum. Ia menggelengkan kepalanya pelan. Kemudian ia mengangkat jarinya dan menjentikkan di dahi Sasha. “Kamu pikir aku orang mesum?” tanya Jade dengan suara lembut. “Kamu yang lebih dulu menggodaku.”Sasha mengusap-usap dahinya. “Aku kan sudah bilang, itu hanya sebuah kesalahan.”Jade bergerak mundur selangkah untuk memberikan ruang bagi Sasha. Sasha hanya tertunduk malu. Lalu Jade mengambil sebuah apel yang ada di meja di dekatnya. Ia menggigit apel itu. “Makanya, dengarkan dulu! Aku belum selesai bicara.”Sasha menatap Jade. Ia terlihat sangat tampan saat memakan apel itu. Untung saja malam ini Val melarang Sasha minum minuman beralkohol. “Aku ingin kamu ke kamarku dan membuatkan desain untuk perusahaanku,” jelas Jade. Sasha merengut. “Tapi kan aku desainer Les B

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   Bab 3:  Makan Malam yang Menegangkan

    “Aku tidak mengerti maksud Paman.”Sasha menghindari kontak mata dengan Jade. Ia berharap tidak mengingat apapun dari kejadian semalam. Tapi dalam kepalanya, ingatan itu terlalu jelas untuknya. Jade tersenyum. “Kalau kamu tidak mengerti, kenapa kamu tidak mau menatap mataku?”“I-itu karena …”Belum sempat Sasha memikirkan kalimat selanjutnya, Val datang memanggil mereka. “Kenapa kalian masih di sini?”Deg! Sasha semakin gugup, tapi ia berusaha untuk terlihat biasa saja. “Sasha, kamu tidak apa-apa kan?” tanya Jade mencoba mengalihkan pembicaraan. Jade tampak khawatir. “Kamu tadi lama sekali di dalam.”Val mendekat dan melihat wajah Sasha. Berpura-pura perhatian di depan Jade. Val menempelkan telapak tangannya di dahi Sasha. “Makanya kalau nggak terbiasa minum, jangan coba-coba!”Sasha malah semakin salah tingkah. Jade malah terkekeh. “Mungkin dia stress gara-gara kamu, Val, makanya dia jadi minum-minum,” goda Jade. Val hanya tertawa. Ia bergegas mengajak Sasha dan Jade ke ruang mak

  • Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku   Bab 2: Pria yang Tidur Denganku Ternyata Paman Tunanganku

    "A–aku pasti akan melunasinya," sahut Sasha, terbata. Sasha menundukkan pandangan. Ia adalah perempuan yang patuh dan lugu. Dua hal inilah yang membuat Val menyukainya.Bagi Val, perempuan seperti Sasha mudah diperalat!Val terkekeh. "Rp 5 miliar, Sasha. Aku yakin, kamu tidak akan bisa melunasinya."Mendengar jumlah nominal utangnya, Sasha menelan ludah. Ke mana ia harus mencari uang dalam jumlah besar?“Ingat, Sasha! Semua utang itu adalah biaya pengobatan Ayahmu dan biaya hidupmu."Sasha berusaha keras agar tidak menangis. Saat merasa tidak senang, Val selalu mengungkit dan menekan Sasha dengan utang-utangnya.Sasha memberanikan diri memegang tangan Val. "A–aku akan bekerja lebih keras lagi supaya semua desain perhiasanku terjual sebanyak mungkin, Val."Tatapan memohon Sasha tujukan untuk Val. Lalu, berkata, "A–aku janji. Percayalah padaku, Val!"Sudut bibir Val terangkat, menunjukkan seulas senyum sinis. Inilah tujuan Val selama lima tahun!Tanpa disadari Sasha, Val telah memanfa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status