Share

Bab 8 - Pertama Bagi Keyna

Perkataan Drey mengenai Xavier terus terngiang di kepala Keyna. Apa yang Keyna lewatkan dari sosok Xavier? Tidak ada. Xavier begitu sempurna di matanya, tidak cela sedikitpun.

"Dia tidak sesempurna itu Key." Lagi-lagi Dyrroth membaca pikiran Keyna.

"Diam kau iblis, kau tahu apa?!" geram Keyna sudah tak tahan lagi.

"Ck! Dasar manusia!" Dyrroth berdecak tak suka. 

"Kau perlu tahu Key, iblis memang jahat, namun tak pernah menutupinya dan berbohong. Tapi manusia bisa berpura-pura baik di depan saja. Di belakang? Who knows..." seru Drey mengangkat kedua bahunya.

"Brengsek kau Drey!! Kembalilah ke asalmu!!" pekik Keyna yang entah dari mana ia mendapat keberanian untuk mengumpat dan membentak mahluk mengerikan seperti Drey yang sayangnya sangat tampan. Ehh...waitt lupakan bagian itu ok.

"Hmm, kau sudah berani rupanya, gadis kecil!!" Dyrroth menatap Keyna dengan tajam, seketika itu juga Keyna tidak bisa mengeluarkan suaranya. Dyrroth sudah mengunci mulut Keyna.

"Ah, aku akan bersenang-senang sedikit malam ini," desis Dyrroth menatap Keyna.

Keyna membelalakkan matanya begitu Dyrroth mendekatinya.

'Stooop!! Berhenti! Jangan mendekat!' pekik Keyna dalam hati. Dan pasti Drey mendengarnya.

"Aku tidak mengikuti perintah siapapun!" Drey menyeringai.

"Give me your body Arkey..." bisik Dyrroth tepat di telinga Keyna, membuat hembusan napasnya terasa di tengkuk Keyna membuat tubuhnya semakin bergetar.

'Tidakkk!! Go to hell Drey..!!' pekik Keyna dalam hati.

"Kau lupa? Aku memang tinggal disana." Dyrroth menyeringai, kemudian mulai melepaskan kancing piyama Keyna satu persatu.

'Shit!! Apa yang kamu lakukan!! Hentikan brengsek!!' 

Drey tidak mendengarkan semua pekikan Keyna dalam hatinya, ia tidak peduli. Dan ia mulai meloloskan kemeja piyama yang Keyna kenakan.

Kini tubuh bagian atas Keyna hanya tinggal terbalut bra saja. "Kau gadis kecil, bahkan dadamu seperti remaja hmm..." ledek Dyrroth.

'What?? Heiii... hei... stop!! Aku tahu itu, shittt tidak usah membahas hal memalukan itu!!'

Drey terkekeh dengan isi pikiran Keyna. "Aku akan membuatnya lebih besar, apa kau mau?" 

'Hah? Bisa ya!? '

"Of course." Dryrroth memejamkan matanya, tiba-tiba benda kenyal itu sedikit membesar. Membuat penutupnya terlihat sempit dan sesak.

"See?"

Damn, ini yang Keyna inginkan, aneh memang, tapi dia iri dengan gadis-gadis lainnya yang berada di kampus. Terlihat sexy, sedangkan miliknya?

Ahh... membuatnya minder. Mungkin gara-gara itu juga membuat Clarissa merundungnya.

'Apa dengan ukuran ini, Xavier akan tertarik padaku? Hmm, aku akan mencobanya besok.' Keyna sungguh bahagia.

Astaga Key kau bodoh sekali. Jauhkan pikiran kotor seperti itu Key. Kenapa aku sulit mengontrol pikiranku.

"Ck!!" Drey berdecak kesal, seketika itu juga ukuran Keyna kembali kebentuk semula.

'Hey, kenapa kau mengembalikannya ke ukuran semula?'

"Tidak ada yang gratis gadis kecil," ujar Drey datar.

'Kau menyebalkan!!' dengus Keyna.

"Kau hanya perlu memberikan tubuhmu untukku Key." Seru Drey. " Dan kau akan memilikinya secara permanen. Bagaimana?" tawar Drey.

'Tidakkk brengsek!!'

"Baiklah..." 

'Heii... hei... apa yang kau lakukan, berhentiii!!' pekik Keyna saat Drey mulai menyentuh tubuhnya. Drey mulai mendaratkan bibirnya di bibir Keyna.

'Please stop Drey, kau iblis gila!' umpat Keyna, ia sama sekali tidak bisa menggerakkan badannya dan membuka mulutnya.

Sedangkan tangan Drey sudah menyentuh benda kenyal milik Keyna dan bermain-main disana. Keyna terus meronta di dalam hati berusaha agar bisa menggerakkan tubuhnya namun sia-sia.

'Stop brengsek!!'

Drey malah mengenyahkan penutup terakhir bagian atas tubuh Keyna. Tangannya semakin menjalar kemana-mana. Sedangkan lidahnya terus memagut bibir Keyna.

'Stop Drey Please!' lirih Keyna memohon pada Drey.

Namun Drey tidak menghentikannya sama sekali. "Aku tahu ini yang kau inginkan Arkey," seru Drey di sela kecupannya.

Drey melepas pagutannya, kemudian ia berujar " Ini yang kau ingin lakukan bersama Xavier." dengan seringainya.

'Please Drey, lepaskan aku,' seru Keyna.

Drey tersenyum. "No Arkey, kau sudah memanggilku dan itu sama sekali tidak bisa dibatalkan, meskipun aku mau," ucap Dyrroth.

'What? no... no... kamu pasti bohongg!!' pekik Keyna.

'Kau bohong!!'

"Ambilah perjanjian itu Key, kau akan mendapatkan apa yang kau mau," seru Drey.

'Kumohon, pergi Drey,' lirih Keyna.

Drey tidak mengeluarkan suaranya, ia memandang Keyna. Kemudian tangan kanannya menangkup pipi kiri Keyna. Ia menghapus air mata yang sedari tadi mengalir di pipinya dengan jempol tangannya.

Keyna dapat merasakan rasa dingin dari tangan Drey di pipinya. Drey kembali mendekatkan wajahnya pada Keyna dan kembali mendaratkan bibirnya di bibir Keyna. Ia kembali melumatnya dengan lembut dan dalam. Tangannya mulai kembali meraba dada Keyna dan mendarat di benda kenyal milik gadis itu.

Seakan terbuai Keyna hanya bisa diam mengikuti Drey, di luar memang tubuhnya tidak bisa diam dan berbicara di bawah kendali Dyrroth. Tubuh Keyna mendamba sentuhan seperti ini. Ini yang diinginkannya, sentuhan yang selalu membayangi dirinya setiap malam. Sentuhan yang akan Xavier berikan untuknya.

Keyna menginginkan ini. Sungguh. Betapa kotor pikirannya saat ini, apa saat ini ia berada dalam pengendalian Drey. Oh..astaga. 

Bibir Drey bergerak turun kebawah dan menyisir leher Keyna, memberikan sedikit kecupan disana dan meninggalkan jejak. Kemudian kembali memagut bibir Keyna.

Drey menyentuh bagian tubuh Keyna yang membuatnya melayang, ia kini tidak dapat berpikir jernih. 

Entah sejak kapan kini tubuhnya sudah terbaring dan Dyrroth sudah berada di atasnya. Keyna pasti sudah gila. Bahkan ia mulai mendesah saat Drey menyentuh bagian tubuh bawahnya.

Keyna tidak sadar tangan Drey sudah masuk kebalik celananya dan dengan tepat berhenti di sana.

Keyna memejamkan matanya dengan erat, merasakan desiran aneh yang menjalar di sekujur tubuhnya. Keyna tidak sanggup menahan lonjakan dalam tubuhnya. Ia mengerang, badannya bergetar. Semua terlalu baru untuknya, ini pertama kalinya tubuhnya disentuh oleh pria. Dan pria itu adalah Drey.

'Ah... stop Dreyy...' 

Namun Drey seakan tidak mempunyai niat untuk menghentikannya. Gerakannya tangannya di di bawah sana semakin cepat, membuat Keyna menggelinjang dan bergetar dengan hebat. Ya, Drey sudah melepaskan pengaruhnya.

"Dre.."  Keyna tidak melanjutkan ucapannya karena tiba-tiba pandangan menggelap dan ia kehilangan kesadarannya.

Drey melepaskan pagutannya, dan tangannya dari bawah sana. 

Kemudian ia menatap Keyna yang kini sudah terbaring dan memejamkan matanya dengan napas yang mulai teratur. Keyna kehilangan kesadarannya saat ia merasakan lonjakan dahsyat untuk pertama kalinya dalam hidupnya.

Drey menyeringai saat melihat Keyna. Ia segera memakaikan kembali piyama Keyna dan memasangkan kancing piyama Keyna satu persatu. Kemudian menyelimuti tubuh Keyna. Bahkan Drey menutup jendela kamar Keyna yang masih terbuka.

Ia melangkah keluar kamar Keyna dan mematikan lampu kamar sebelum ia menutup pintu kamar Keyna. 

Langkah Drey terhenti karena Harris sudah ada di hadapan Drey. 

"Bagaimana Tuan Dyrroth, apa Anda berhasil?" Ttnya Harris seraya merubah dirinya dari tubuh kecilnya menjelma menjadi pria dewasa. 

"Belum, Dia pingsan," ucap Drey datar kemudian melanjutkan kembali langkahnya dan meninggalkan Harris yang masih berdiri di depan kamar Keyna.

"Berapa lama lagi aku harus tersiksa dengan tubuh bocah 5 tahun itu, hem?" tanyanya pada diri sendiri.

Harris tidak mengerti dengan sikap tuannya. Biasanya mereka tidak pernah selama ini tinggal di dunia manusia. Dan kenapa ia harus menjadi bocah TK berusia 5 tahun, kenapa tuannya tidak memberi ijin agar ia bisa seumuran dengan mereka dan berangkat ke kampus bersama.

Setidaknya di kampus Harris bisa mencuci mata, melihat mahasiswi cantik yang berlalu lalang, bukan bocah TK yang menangis karena mengompol di celana.

"Aishhh...sial sekali nasibku." Harris merutuki nasibnya.

"Harrith! Bodoh kau mau mengomel terus heh? Kembali ke kamarmu!!" bentak Drey. Mereka bisa berkomunikasi meskipun berada jauh.

"Maafkan aku Tuan," seru Harris dengan kekehannya, ia segera melesat masuk kedalam kamarnya.

- To be continue-

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status