Share

4. Dendam! Pembalasan!

Castarica tidak tahu apa yang telah terjadi padanya hingga bisa hidup kembali, lebih-lebih kembali ke masa sebelum semuanya hancur menjadi puing-puing kesedihan dan penderitaan. Padahal sangat jelas saat itu kepala dan tubuh Castarica terpisah, meninggalkan rasa sakit mendalam lantaran pedang yang menebas lehernya tumpul. Seharusnya, Castarica sudah benar-benar mati, lalu mendatangi neraka menerima penghukuman atas semua perbuatannya.

Bukannya Castarica tidak senang bisa hidup kembali, hanya saja bukan aneh seorang manusia biasa sepertinya bisa hidup kembali ke masa lalu?

Lalu apakah dirinya telah bereinkarnasi seperti penjelasan dalam buku sejarah Sihir Kehidupan, atau Tuhan sedang memberinya satu kali kesempatan memperbaiki kesalahannya. Apa pun alasannya. Intinya, Castarica bahagia dan merasa sangat bersyukur bisa bertemu kembali dengan Ayah dan ke dua Kakaknya. Paling tidak, Tuhan, memberinya kesempatan untuk menebus semua kesalahannya kepada Ayah dan Kakaknya, sehingga Castarica tidak mati dalam penyesalan. 

Castarica menyesap teh, teh yang berbuat dari bunga kesukaannya. Posisinya sekarang berada di taman bunga yang berjarak tidak jauh dari Mansion, kediamannya. Setelah puas menangis lantaran bahagia bisa melihat kembali orang-orang yang dirindukannya, Castarica memilih mendatangi taman bunganya, melepaskan semua beban pikirannya dengan minum teh di taman tersebut, sembari berharap semua mimpi buruk itu bisa segera dia lupakan. Castarica tidak ingin mengingat mimpi itu. Terlalu mengerikan untuk diingat.

Oh, iya. Castarica yang sekarang berusia 15 tahun. Yang artinya dia kembali ke 7 tahun lalu sebelum masa kehancuran kerajaan Cahaya. Masa-masa di mana Castarica mulai jatuh cinta pada Ackerley hanya karena pemuda itu memiliki ketampanan seperti bulan purnama, sendu nan menawan. Selain tampan, Ackerley juga terkenal cerdas dan ahli bertarung, sangat sempurna, tidak ada sedikit pun kecacatan di mata Castarica.

Itu dulu.

Berbeda lagi dengan saat ini, tentu Castarica tidak akan terjebak dalam perasaan memabukkan itu lagi, saking memabukkannya hingga membuat Castarica kehilangan kendali. Cukup perasaan itu terjadi di kehidupan pertama, jangan lagi di kesempatan ke dua. Tuhan sudah berbaik hati memberi kesempatan memperbaiki kesalahan, Castarica tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Terutama keinginannya membalas dendam pada Kaisar.

"Nona, apakah Anda baik-baik saja?" Anne bertanya, membuyarkan lamunan Castarica. Melihat raut wajah Castarica tiba-tiba berubah marah membuatnya tergerak untuk menyadarkan majikannya.

Castarica tersadar dan langsung merubah ekspresinya, dengan mengumbar senyum ramah kepada Anne. "Aku baik-baik saja, Anne. Hanya sedang berpikir tentang ulang tahun, Kakak Felix. Hadiah seperti apa yang harus aku berikan padanya," balas Castarica menjelaskan. Lalu kembali menyesal tehnya dengan anggun, bersikap tenang agar Anne tidak curiga.

Sejujurnya, sebagian ucapan Castarica tidak sepenuhnya ada kebohongan, memang benar ia sedang memikirkan Felix, atau mungkin lebih tepatnya memikirkan keluarganya. Tentang hal apa saja yang akan terjadi di masa depan nanti, jika Castarica mampu mengingatnya, bukankah dia memiliki kesempatan merubah sedikit alur itu jika berdampak buruk untuk keluarganya.

Berpikir tentang hal itu, Castarica jadi teringat pada ulang tahun Felix nanti tidak berlangsung tenang. Castarica ingat jelas, ulang tahun Felix yang ke 23 berakhir mengejutkan untuk Felix sendiri.

Di acara ulang tahun itu, Kakaknya diminta untuk memilih tunangan yang sudah dipersiapkan untungnya. Dengan alasan umur Felix telah siap untuk menikah, sekaligus untuk memperkuat jabatannya sebagai Putra mahkota.

Pada saat itu, Felix bertunangan dengan Ariana karena kejadian yang tidak disangka. Ariana Qimberly--tunangan Felix yang terpilih--menjebak Felix, melepaskan bajunya pada saat Felix memasuki kamarnya. Alhasil terjadilah kesalah pahaman. Pada saat itu, Ariana mengaku salah masuk kamar lantaran mabuk berat akibat meminum terlalu banyak arak. Lalu tidak ada pelayan yang mengantarnya ke kamar tamu, dan jadilah salah masuk kamar. Akhir cerita, Felix memilih Ariana menjadi tunangannya sebagai bentuk tanggung jawabnya, meski dia tidak melakukan apa pun pada Ariana. Kejadian itu tidak diketahui banyak orang, selain keluarga kerajaan dan keluarga Qimberly.

'Jika kejadian itu kembali terjadi lagi. Maka, Kakak Felix, akan dirugikan sebab memiliki tunangan selicik, Ariana. Rela menghancurkan harga dirinya demi kedudukan.' Castarica merenung, memikirkan kejadian yang kemungkinan besar akan terulang kembali. Tentu Castrica tidak akan membiarkan hal itu terjadi, jika bisa dihentikan kenapa tidak dilakukan?

'Ariana Qimberly, kau dan keluargamu harus disingkirkan. Jika tidak kerajaan Cahaya akan runtuh karena sekolompok sampah seperti kalian.' Castarica mengepalkan tangannya, geram, dan lagi teringat pada Ariana, sosok yang selalu mencari masalah dengannya. Hingga membuat hubungan Castarica dan Felix semakin hancur.

'Semua perbuatanmu, akan aku balas. Kau tidak akan bisa mencapai apa yang kau ingin lagi, tidak untuk di kehidupan kali ini.'

Penulis Lepas

Vote dan komen mana?! Udah episode 4 nih 😝 awas gak ada 😐

| Like

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status