Phione mulai menangis. Dulu, ishaan pasti akan berusaha menenangkannya dan bertanya apa yang dia inginkan tetapi sekarang pria itu malah mendesaknya untuk mengatakan yang sebenarnya karena tidak ada gunanya jika berbohong sekarang. "Kenapa tiba-tiba kalian membicarakan Kavish? Aku sama sekali tidak tahu apapun dan tidak ada hubungan apapun dengannya," ucap Phione. "Kau berbohong lagi? Mau sampai kapan kau berbohong? Kau tahu aku paling benci dengan kebohongan dan pengkhianatan. Tidak masalah jika jujur meskipun itu menyakitkan atau berdampak besar. Jangan memancing kemarahan suamimu, Phione. AKu masih menjadi suamimu," kata Ishaan. Kata masih itu benar-benar menjadi hantaman bagi Phione. Phione juga tidak menyangka kalau dirinya akan dibawa-bawa oleh Rune. Apa saja yang dikatakan Rune pada orang-orang ini? Dia ingin menemui Rune sekarang juga dan meminta penjelasan tetapi tentu saja, sulit baginya melawan anggota keluarga Rainhold yang lain karena meskipun dia memiliki isha
Tamparan keras mendarat di pipi Ishaan setelah pria itu selesai berbicara. Yang menamparnya adalah ibunya. "Kau menerima fakta itu mentah-mentah dan menggunakannya sebagai alasan untuk menghabisi adikmu sendiri?" tanya Aria dengan kedua mata berkaca-kaca. "Sudah kuduga tidak akan ada yang percaya," ucap Ishaan kemudian tersenyum meremehkan. "Ishaan, kau telah diprovokasi oleh Rune. Sepertinya benar bahwa Rune adalah dalang dibalik ancaman pembunuhan terhadap Lyorna Graves," ucap DOmario. "Kau seharusnya tidak usah ikut campur! Jika memang kau tidak menyukai Phione, lebih baik ceraikan saja dia!" tegas Aria. "Menceraikannya kemudian membiarkan Kavish mengambilnya begitu? Asal ibu tahu, aku mandul. Kata dokter, kecil kemungkinan aku bisa punya anak. Dan buktinya tidak hanya Rune. Karena aku sempat melihat pesan dari Kavish di ponsel Phione, meskipun Phione tidak pernah memeriksanya. Aku juga penasaran kenapa dia begitu," kata Ishaan. Tamparan mendarat lagi di pipi Ishaan.
Rune kembali ke mansion keluarga besar dan menemui anggota keluarga Rainhold yang melaksanakan rapat dadakan tetapi tidak ada keluarga Ishaan dan Lyorna Graves juga sudah pergi bersama bodyguardnya. "Rune, kemarilah! Soal tadi, aku tidak akan mengatakan apapun pada mereka karena aku yakin kau bukan pelakunya. Tidak kusangka Kavish akan mendorong kita sampai di titik ini. Dia pasti sangat bahagia sekarang mengetahui kakeknya telah meninggal," ucap Rian. "Terima kasih banyak, paman," ucap Rune. Orang tua Rune meninggalkan mereka dan memasuki ruang keluarga. Mereka masih bersedih atas meninggalnya Kakek Karl. Terutama Rian. "Paman, posisi kepala keluarga berikutnya akan diberikan kepada paman bukan? Karena Paman Nolan entah bisa diselamatkan atau tidak," kata Rune. "Aku tidak yakin bisa memegang posisi ini apalagi keadaan keluarga kota sekarang seperti ini. Aku sangat menyesal, disaat terakhir ayah, malah aku tidak berusaha untuk membuat keadaan keluarga Rainhold sedikit lebih
"Ceritakan juga pada mereka Lyorna Graves! Tentang fitnah dari Kavish dan kalian berdua percaya begitu saja," ucap Ishaan enteng sambil melipat kedua tangannya di dada. "Fitnah? Fitnah apa?" tanya Aria penasaran. Lyorna GRaves menoleh ke belakang begitu juga dengan Akash Norville. "Tidak baik membicarakannya disini. Jika kalian ingin tahu, mari kita ke dalam," ucap Lyorna Graves. "Tidak perlu. Disini saja. Mungkin saja, kalian bertiga merencanakan sesuatu sudah," kata Ishaan. Lyorna Graves menghela nafas. Dia pun menatap Rune yang juga menatapnya dengan tenang. Lyorna Graves berusaha mencari tahu apa yang selama ini disembunyikan Rune. Dia ingin mencari tahu apakah Rune benar-benar mencintainya sampai di titik pria itu ingin menghabisinya karena mereka tidak bisa bersama. Namun sekarang Kakek Karl sudah meninggal. Tetap saja, Lyorna Graves tidak ingin menikah dengan Rune. Dia telah mencintai Akash Norville dan kalau bisa menikah dengan Akash Norville secepatnya.
"Kavish dilukai oleh seseorang di bawah tanah tersebut karena dia mengikuti Rune dari belakangnya. Dia bersembunyi dan menyaksikan pertarungan Akash Norville dengan anak buah Rune sebelumnya," ucap Lyorna Graves. "Kenapa dia memfitnah Rune? Kenapa kau mudah sekali dibodohi oleh dia? Aku tahu dia mengetahui rencanaku dan Rune. Itu sebabnya dia memfitnah Rune agar kalian menjadi menyerang Rune," kata Ishaan. "Katanya alasannya karena cinta. Namun itu masih belum pasti. Sejak kecil, aku dan Rune selalu bersama dibandingkan bersama kalian. Karena tidak dapat memilikiku, Rune jadi melakukan tindakan di luar batas. Kau jangan mengatakan apapun padanya!" tegas Lyorna Graves. "Omong kosong macam apa itu? Kavish yang mengatakannya? Sangat tidak masuk akal. Meskipun kalian begitu dekat, tetapi itu saat kalian masih kecil dan sulit dipercaya jika Rune memendam perasaan padamu. Dia telah menjalin hubungan dengan seorang wanita bahkan terkadang curhat padaku mengenai kira-kira wanita man
"Sesuai dugaanmu, Kavish. Panti asuhan diserang," ucap ayah angkat Akash Norville tiba-tiba muncul bersama beberapa anak. Akash Norville terkejut dan menghampiri mereka. "Apakah seluruh anak sudah dibawa kesini?" tanya Akash Norville. "Tidak. Sebagian besar dibawa ke panti asuhan lain karena aku khawatir mereka kenapa-napa jika ikut bersama kita. Lagipula itu tidak mungkin," kata pemilik panti asuhan itu. "Kavish, kita harus kesana untuk menghentikan mereka sebelum mereka menghancurkan seluruh panti asuhan tersebut," ucap Lyorna Graves. "Tugas mereka juga untuk memancing kita keluar. Mereka tidak akan berhenti sampai kita keluar dan mereka akan melakukan lebih banyak kerusakan lagi setelah kita keluar. Pilihan yang bijak saat ini adalah menggabungkan uang kita untuk mengganti panti asuhan tersebut. Lihatlah betapa baiknya kakakmu ini," ucap Kavish. "Begitu. Tentu saja!" kata Lyorna Graves. "Akash Norville, bahkan jika kau mati, aku akan tetap sedih tetapi aku ti