Share

17-18

Purnama menahan tangisnya selama di dalam taksi. Ia sangat butuh dukungan saat ini. Diambilnya gawai di dalam tas. Ia menelpon sang ibu. Di dering pertama ibunya langsung menjawab.

"Assalamualaikum."

"Waalaikum salam. Nama gimana kabar kamu?"

"Baik, Bu. Nama … mau lahiran, Bu."

"Udah mules?" Suara ibu terdengar panik.

"Belum tapi mau diinduksi, Bu."

“Kok induksi?”

“Iya, udah lewat waktu,”

"Sekarang udah di rumah sakit?"

"Masih di jalan, Bu."

"Kasih ibu alamat rumah sakitnya nanti ibu sama ayah ke sana."

"Iya, Bu."

Setelah menelpon ibunya, Purnama merasa sedikit tenang. Ia menyandarkan tubuhnya pada jok mobil sambil mengusap perut buncitnya.

Sampai di rumah sakit, sang dokter langsung menangani dirinya. Memberi infus yang berisi obat induksi.

Purnama berbaring di ranjang rumah sakit. Ia pasrah menyerahkan nasibnya pada Yang Maha Kuasa.

Satu jam berla

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status