Share

27-28

Bintang menghabiskan baksonya dalam waktu singkat. Rupanya dia benar-benar lapar.

"Nama, aku mohon kamu pertimbangkan keinginanku. Aku tau kamu masih cinta, buktinya kamu belum menikah juga sampai sekarang."

Purnama diam sejenak, memori saat menjalin rumah tangga bersama Bintang menyeruak. Luka yang sudah mengering itu kembali terasa sakit.

"Mas, kamu sudah menorehkan luka yang begitu dalam."

"Aku sudah minta maaf, beri aku kesempatan kedua."

Purnama berdiri lalu membayar pesanan bakso Bintang dan berlalu pergi. Ia malas melayani omongan Bintang.

"Nama, tunggu!" seru Bintang yang setengah berlari mengejar Purnama.

Purnama tak peduli dengan teriakan Bintang. Yang penting saat ini Langit telah mendapatkan donor dan mulai membaik. Biarlah ia dianggap tidak tau terima kasih oleh Bintang.

Grep!

Bintang berhasil menarik tangan Purnama hingga Purnama menoleh ke arahnya dan berusaha melepaskan diri.

"Lepas!"

"Denge

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status