Share

15. Jalan Berbeda

Janu dan rombongan pedagang yang terluka tiba di desa ketika matahari sudah berada di puncak.

"Saya utusan dari kepala desa untuk menjemput kalian." Seorang laki-laki menghampiri Janu saat melewati perbatasan desa.

Tentu saja Janu melihat kearah rombongan. Untuk memastikan itu.

"Karena kami sering berkunjung, jadilah Tuan dan kepala desa mulai menjalin pertemanan.

"Setiap kesini, kami pasti dijamu dengan layak di rumah kepala desa."

Janu mengangguk mengerti, mereka pun menuju rumah kepala desa.

Namun begitu, tatapan mata Janu terus saja menengok kesana kemari.

Melihat hiruk pikuk kehidupan di desa.

Ada rasa kagum melihat banyak manusia yang berinteraksi satu sama lain.

Janu juga mengamati para pedagang yang bercengkrama di sisi jalan.

Diantara mereka, Janu tidak menemukan sosok Nalini.

"Syukurlah... kalian sampai disini. Aku sudah sangat khawatir."

Nona muda itu langsung melompat kearah Janu kemudian mengecek satu persatu anggotanya.

Janu yang terkejut bahkan hampir terjungk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status