Bab 13: Misi Pertama(?)

Seorang wanita dengan celemek melambaikan tangan ke arahnya. Sedangkan Reina sendiri tidak merasa wanita itu memanggilnya. Dia justru menoleh ke sana kemari, memastikan gadis lain di sekitarnya namun tidak ada yang lain.

Reina pun menunjuk dirinya sendiri sambil menatap wanita itu. “Saya?”

“Iya, kemarilah.”

Reina melangkah lebar, mendekat. “Ada yang bisa saya bantu?”

Wanita cantik dengan rambut dikepang dan bintik-bintik di bawah matanya tersenyum, namanya Oly.

“Kafe kami butuh satu orang untuk pelayan. Bisakah kau membantu?”

“Tapi, aku belum pernah melakukannya.”

“Itu mudah. Ayo.” Wanita itu menarik Reina bahkan sebelum dia sempat merespon.

Memang ruko dengan tulisan ‘Kafe Kita’ sedang dipadati oleh antrian pengunjung yang mengular hingga ke luar ruko. Dengan papan menu tradisional di depan ruko menarik banyak atensi mereka yang melintas.

Di dalam ruko, semilir angin dari pendingin ruangan menyambut mereka yang masuk. Semua kursi penuh, para pelayan masing-masing membawa nampan beris