Home / Pendekar / Putra Langit Tak Tertandingi / Bab 106. Jejak Darah Fan Mo Jun & Kesetiaan Baru

Share

Bab 106. Jejak Darah Fan Mo Jun & Kesetiaan Baru

last update Last Updated: 2025-08-29 05:28:59

Fajar baru menyingsing di langit Kota Xia, sinarnya menembus dedaunan lebat vila utama keluarga Bai. Tian Fan, di dalam aula pengobatan, sedang berdiri di depan ranjang tempat Guan Xing terbaring, tubuhnya yang semula diliputi luka dalam kini perlahan membaik.

"Bagaimana rasanya?" tanya Tian Fan dengan suara tenang, tangan kanannya memeriksa denyut nadi Guan Xing dengan teknik Heavenly Pulse Reading.

Guan Xing membuka matanya, kedua bola matanya berkaca-kaca. "Guru... tubuh murid sudah jauh lebih baik. Bahkan, merasakan energi internal jauh lebih stabil dari sebelumnya."

Tian Fan mengangguk pelan. "Penyembuhan ini tidak hanya memperbaiki luka lamamu, tapi juga membuka potensi tertahan dalam meridianmu. Ketenangan hati akan menjaga kestabilannya."

Tiba-tiba, Guan Xing mendorong selimut, turun dari ranjang, dan berlutut dengan kedua tangan mengepal di depan dada. "Guru Tian Fan! Mohon terimalah aku sebagai murid resmi! Bukan hanya untuk membalas budi, tapi karena keyakinanku ata
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 255. Tujuh Palu Penempaan Jiwa, Ujian Kedua-Penempaan Keteguhan Hati

    Api jingga keemasan berputar di sekitar altar, cahaya dan panasnya menembus seluruh ruang. Ribuan bisikan jiwa purba terdengar, seakan menantang setiap niat Tian Fan. Udara di sekitarnya bergetar, menekan, tapi sorot matanya tetap tenang dan fokus. Chi Yan muncul di udara, sosoknya membesar dan memandang Tian Fan dengan serius. “Anak muda, ujian kedua bukanlah tentang kekuatan atau teknik. Ini adalah ujian keteguhan hati. Banyak yang hancur di sini karena mereka gagal menahan keraguan dan rasa takut. Kau siap?” Tian Fan mengangguk pelan. “Aku siap, Guru Chi Yan. Apa pun yang terjadi, jiwaku tidak akan gentar.” Chi Yan mengangkat palu keduanya, kali ini palu itu berputar dan terbentuk dari api jingga keemasan yang pekat. Suara berderak terdengar ketika palu itu menabrak lantai, menciptakan gelombang energi yang menyerupai badai spiritual. “Ujian kedua: Palu Jiwa Kedua, Penempaan Keteguhan Hati! Bersiaplah Tian Fan.” Chi Yan berseru. Tian Fan menutup mata sejenak, menenangkan diri.

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 254. Tujuh Palu Penempaan Jiwa, Ujian Pertama-Penempaan kesadaran.

    Tian Fan menarik napas dalam. “Baik, aku terima.” “Kau tidak perlu khawatir. Jika kau melewati ujian ini, Kitab Artefak Surgawi dan juga Tujuh Palu Penempaan Jiwa akan ku berikan padamu.” Tanpa ragu Tian Fan berlutut. “Murid Tian Fan memberi hormat kepada guru.” Chi Yan tersenyum. “Bagus. Aku suka ketegasan dan sikap terusterangmu.” Ia lalu mengangkat palunya tinggi-tinggi. Api di sekeliling altar menyala lebih terang, berputar membentuk lingkaran besar di sekitar Tian Fan. “Kalau begitu, sebagai muridku, mari kita lihat apakah jiwamu cukup kuat untuk menahan guncangan dari Tujuh Palu Pemecah Jiwa, yang mampu menghancurkan bahkan para dewa.” Suara dentuman palu pertama menggema, dan dunia di sekitar Tian Fan berubah. Ia kini berdiri di ruang kosong yang seluruhnya terbakar api merah keemasan. Ujian penempaan jiwa telah dimulai. Tian Fan menatap mata api itu dengan tenang, tapi sorot matanya memancarkan tekad luar biasa. “Aku tidak takut! Silahkan mulai, Guru Chi Yan. Jika ini ja

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 253. Gerbang Api Purba dan Jejak Sang Penempa Langit

    Udara di dasar jurang itu mendadak berubah. Setelah Batu Pengikis Jiwa hancur, hawa panas luar biasa kini mengalir dari balik celah batu merah tua. Tian Fan menatapnya dalam diam. Dinding jurang bergetar pelan, seolah kehidupan purba yang tertidur lama mulai terbangun. Dengan langkah perlahan, ia mendekat. Begitu jaraknya tinggal tiga meter, hawa panas yang keluar dari celah itu seperti menembus tulang, membuat udara berdesis. Tian Fan menyalurkan energi spiritual ke permukaan kulitnya, membentuk lapisan pelindung tipis. Meski begitu, panasnya masih mampu membuat sekelilingnya berasap. “Energi api... tapi bukan sembarang api. Ini api yang memiliki kesadaran,” gumam Tian Fan pelan. Ia menempelkan telapak tangannya ke permukaan pintu batu itu. Segera, simbol-simbol kuno muncul berlapis-lapis, berputar membentuk formasi segel yang begitu rumit. Segel itu bergetar pelan, lalu dari dalamnya terdengar suara berat dan dalam seperti gaungan gunung yang runtuh. “Hanya darah langit yang bis

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 252. Batu Hitam Pengikis Jiwa

    Langit Alam Rahasia Xuan Ting masih berputar pelan setelah pertempuran berakhir. Cahaya ungu dari pusaran energi spiritual memantul di wajah para murid yang tersisa. Mereka berusaha menenangkan napas, namun dada mereka tetap berdebar keras. Pertempuran barusan terlalu hebat, seakan mengguncang dasar dunia itu sendiri.Tian Fan berdiri di puncak batu besar, menatap jauh ke arah utara lembah. Ada sesuatu di sana, gelombang energi yang begitu murni namun terasa menekan, seperti seruan lembut dari kekuatan purba yang terkurung selama ribuan tahun.Ling Wu melangkah mendekat. “Kakak senior, kau juga merasakannya, bukan? Getaran aneh itu… seolah memanggil.”Tian Fan mengangguk pelan. “Ya, aku tahu. Itu bukan energi biasa. Rasanya seperti energi yang bisa menelan jiwa siapa pun yang mendekat tanpa kesiapan.”Bai Hua yang masih menggenggam Pedang Pembasmi Iblis tampak cemas. “Apa kita akan ke sana, Kak Tian?”Tian Fan menatap sekeliling. Para murid sekte lain masih memulihkan diri. Banyak di

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 251. Amarah Para Murid Sekte Putra Langit

    Ledakan demi ledakan terus bergema di lembah. Angin spiritual menderu liar, mencabik pepohonan dan memecahkan batu-batu besar menjadi debu. Suasana berubah menjadi lautan energi yang tak terkendali. Bai Hua, Lu Jiyi, dan Shen Yue tampak seperti tiga dewi perang yang turun dari langit.Pedang Pembasmi Iblis di tangan Bai Hua memancarkan cahaya hitam berkilau. Setiap tebasan pedang itu meninggalkan jejak kehancuran di udara. Serangan Qiu Feng yang mengandalkan tombak hitam kini tak lebih dari percikan kecil di hadapan kekuatan pedang Bai Hua yang didampingi roh spiritual Ling Hanyue. Qiu Feng mencoba menahan, tapi tubuhnya terus terdesak mundur hingga kakinya menggores tanah puluhan meter.Lu Jiyi berdiri tenang di tengah pusaran hijau. Kuali Shennong berputar di atas kepalanya, memancarkan gelombang energi penyembuhan dan racun suci yang menyatu menjadi badai spiral. Racun milik Hei Long berubah menjadi kabut hijau pekat, tapi setiap kali mendekat, racun itu justru kembali meledak di s

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 250. Kedatangan Kelompok Tiga Puluh Tujuh yang Misterius

    Beberapa saat kemudian, Tian Fan dan timnya dari kelompok tiga puluh tujuh mendarat di lokasi pertempuran. Angin spiritual berhembus kencang dari arah mereka, menekan seluruh medan tempur. Aura mereka berlima begitu kuat dan mengintimidasi hingga sebagian murid yang tersisa nyaris tak sanggup berdiri.Qiu Feng mendengus sambil mengangkat tombak hitamnya. “Akhirnya kau datang juga. Aku pikir pengecut sepertimu hanya akan bersembunyi di balik bayangan dan tak berani menampakkan diri.”Dari belakangnya, Hei Long menimpali dengan senyum jahat. “Saudara Qiu, lihat dua gadis di belakangnya... bagaimana kalau kita bermain dengan mereka lebih dulu? Akan menyenangkan sebelum membunuh pemuda bertopeng itu.”Beberapa murid Sekte Langit Emas terkekeh jijik mendengar itu, sementara para murid sekte lain menatap dengan marah. Namun Tian Fan hanya tersenyum pelan, dingin dan menghina. Ia tidak menanggapi ejekan mereka sama sekali, justru berbalik dan melangkah santai menuju Ram Shi dan yang lainnya.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status