Home / Pendekar / Putra Langit Tak Tertandingi / Bab 2. Keluarga Ruo Di Utara Kota Xia.

Share

Bab 2. Keluarga Ruo Di Utara Kota Xia.

last update Last Updated: 2025-05-21 00:27:35

"Ini adalah perbekalan yang sudah Nenek siapkan untuk mu." kata Nenek Jiang melanjutkan.

"Baik Nenek, terimakasih, aku akan pergi sekarang, jaga diri kalian baik-baik, jangan sampai ada yang mati sebelum aku kembali." Kata Tian Fan sambil berlari menjauh dan memasang senyum jahil.

"Bocah sialan, kembali kesini. Aku akan menghajar mu. Beraninya kamu mengutuk kami." Teriak Nenek Yu kesal.

Lalu keempat dari mereka tertawa bersama.

"Aku sudah tau hari ini akan tiba, tapi aku tidak menyangka rasanya akan seberat ini. Bocah itu benar-benar telah mengobati kesepian kita dan berhasil memenuhi mimpi kita berempat untuk memiliki anak."

Kata Kakek Shu, sambil memasang wajah tersenyum.

"Kakak Pertama benar, entah kenapa aku selalu merasa bocah itu bukan bocah biasa, ia seperti mewarisi keberuntungan langit. bahkan, jika kita mau jujur, kemampuannya saat ini mungkin lebih hebat, dari dua kali lipat kemampuan kita berempat." Tambah Nenek Yu, sambil mengusap air mata di wajah tuanya.

"Aku ingin lihat, apakah bocah itu akan menikahi empat gadis yang kita siapkan, atau akan memiliki lebih banyak istri lagi?!" Kata Kakek Gu tersenyum masam.

"Bocah itu pasti akan memberi kita kejutan besar, kita tunggu saja." Ucap Nenek jiang, dengan suara rendah namun penuh keyakinan.

...

Di suatu tempat, di kota Xia.

Seorang gadis tengah berbaring di ranjang kecil, dikelilingi empat atau lima orang.

"Ayah, apakah orang yang kita tunggu tunggu belum tiba?" Tanya seorang pria paruh baya, bertanya pada seorang lelaki tua. Pria tua ini adalah Ruo Ding Dan, kepala keluarga Ruo, dan yang bertanya tadi, adalah putra pertamanya Ruo Shin Chi.

Didalam ruangan itu juga ada Lin Qi, istri Ruo Sin Chi. Ada juga Ruo Shan Sang, putri kedua Ruo Ding Dan. Juga ada Ruo Bai Jia, putra kedua Ruo Sin Chi. Sedangkan, gadis yang terbaring di ranjang adalah Ruo Qi Jian, putri tertua Ruo Sin Chi.

Sekilas pandang, gadis yang berbaring itu tampak pucat seperti orang sakit pada umumnya, namun jika di perhatikan dengan seksama, gadis ini memiliki paras menawan dengan tubuhnya yang padat berisi, serta tinggi badan yang ideal. Rasanya jika dia membuka matanya, tidak banyak yang dapat menandingi kecantikannya, di seluruh Jiang Nan.

Gadis itu menderita penyakit bawaan sejak lahir. Dia memiliki tubuh Es, tubuh langka yang dipenuhi energi Yin yang akan selalu menguras vitalitasnya. Hal itu yang membuatnya beberapa kali harus jatuh pingsan tidak sadarkan diri.

Tiga tahun lalu, kakek Shu yang merupakan teman dari tuan besar Ruo, datang berkunjung. Saat itu dia berhasil mengobati penyakit Ruo Qi Jian dengan bantuan Nenek Jiang, namun karena keterbatasan waktu pada saat itu, penyakit Qi Jian hanya bisa di sembuhkan sementara. Saat itu kakek Shu berjanji jika cucunya akan datang, melanjutkan pengobatan Qi Jian, Tiga tahun kemudian.

Hari ini, adalah hari ulang tahun ke-23 Ruo Qi Jian, dan hari ini adalah hari yang telah di janjikan oleh kakek Shu.

"Bersabarlah sebentar lagi, Orang tua itu tidak mungkin membohongi ku, jika dia mengatakan hari ini akan datang maka pasti akan datang." Ujar Tuan besar keluarga Ruo dengan penuh keyakinan.

"Bersikaplah baik saat orang itu datang nanti, jangan sampai keluarga kita menyinggung orang itu. Siapapun yang datang dari pulau Lian Yu bukan lah orang yang bisa keluarga Ruo kita singgung. Apa kalian mengerti?!" Lanjut Ding Dan memperingatkan.

"Baik Ayah."

"Baik Ayah"

"Mengerti Kakek."

Jawab empat orang itu serempak.

Di persimpangan jalan kota Xia.

'Kemana aku harus pergi terlebih dahulu?' Tanya Tian Fan pada dirinya sendiri, 'Kota Xia Utara, rumah kediaman keluarga Ruo.' Lanjut Tian Fan membaca alamat yang di berikan Kakek Shu padanya.

'Baiklah, ini saja.'

'mari kita lihat, apakah kamu cukup layak untuk menjadi istri ku. Batin Tian Fan dengan senyum sumringah tercetak di wajahnya.

Sepuluh menit berlalu.

"Ting... Tong..." Bel pintu Rumah keluarga Ruo berbunyi.

"Shin Chi, Bai Jia, Kalian ikut aku kebawah, itu pasti cucu dari Tian dao yang datang." Perintah kepala Keluarga Ruo.

"Baik." Jawab Ayah dan Anak itu serempak.

Lalau mereka bertiga bergegas turun dan membukakan pintu.

...

Sepuluh menit berlalu.

"Ting Tong..." Bel pintu Rumah keluarga Ruo berbunyi.

"Shin Chi, Bai Jia, Kalian ikut aku kebawah.

itu pasti cucu dari Tian Dao yang datang."

Perintah kepala Keluarga Ruo.

"Baik." Jawab Ayah dan Anak itu serempak.

Lalu, mereka bertiga bergegas turun dan membukakan pintu.

Bersambung. . .

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 20. Bisakah Aku Juga Memintanya Sekarang?

    Padahal sejak tadi, ia memang memperhatikan Tian Fan dan Dan Ran, dengan sedikit rasa cemburu. "Tidak apa-apa, tidak penting kau melihat atau tidak. Karena kau sudah berani curiga dan menuduh ku, apa lagi kau ingin jadi yang pertama, maka malam ini aku akan penuhi keinginanmu." Goda Tian Fan. "Ja... jangan, jangan kakak Tian aku belum si..." Belum selesai kalimatnya terucap, bibir merah itu sudah dicium lagi. Kali ini, bahkan ciuman itu makin ganas sudah tidak selembut seperti sebelumnya. Qi Jian hanya bisa pasrah, bukan karena tidak punya tenaga untuk melawan, tapi gejolak dihatinya seakan menolak untuk melawan perlakuan Tian Fan padanya. la menutup kedua matanya dan menikmati apa yang dilakukan Tian Fan dengan suka rela, ia bahkan berinisiatif meremas rambut Tian Fan. la merasakan ada gerakan tangan masuk kedalam baju tidurnya, lalu tiba-diba ia melenguh saat tangan itu meremas lembut puncak bukit seputih salju yang ia punya. Saat itu ciuman mereka terlepas, lalu Tian Fa

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 19. Bukankah Menjadi Yang Pertama Melakukannya Dengan Mu Adalah Hak Ku?

    Sepuluh menit kemudian, Tian Fan sudah keluar dari tempat cuci piring. la hendak memapah Dan Ran untuk naik ke kamarnya. Siapa sangka, Dan Ran sangat kesulitan berjalan, akhirnya Tian Fan memutuskan untuk menggendong Dan Ran menuju kamarnya. Begitu tubuhnya di angkat, Dan Ran makin gugup, debaran jantungnya makin menderu seperti genderang perang, namun entah kenapa dalam hatinya hanya ada rasa nyaman. Bahkan sekarang ia sedikit bersyukur kakinya terluka, karena berkat itu dia bisa mendapatkan perlakuan spesial ini dari calon suaminya. Sesampainya di depan pintu, Tian Fan hendak menurunkan Dan Ran, namun Dan Ran dengan malu segera berkata, "Suami, bisakah kau gendong aku sampai di ranjang." Dalam hatinya, dia mengira Tian Fan tidak jadi melakukannya karena tidak tega melihat luka di kakinya, akhirnya dia berinisiatif menyerahkan dirinya. Tian Fan yang tidak merasa ada hal aneh, langsung membuka pintu dan mengantar Dan Ran ke ranjang lalu membaringkannya dengan lembut. Saat su

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 18. Suamiku Tolong Pelan-pelan.

    "Tentu saja, semua yang ada di meja ini, adalah sajian spesial untuk Adik manis, dan istri kecil ku. Kalian makan lah yang lahap." Perkataan Tian Fan, seketika memunculkan kembali rona merah di wajah dua gadis cantik itu. Dengan cepat, hidangan di atas meja telah berkurang setengahnya. Ini pertama kalinya nasu makan kedua gadis itu begitu besar, mereka mencicipi semua hidangan itu satu persatu. Sampai akhirnya isi piring terakhir pun telah habis. Tian Fan yang sudah selesai makan lebih dulu suda mengumpulkan piring kotor untuk di cuci, Dan Ran juga ikut berdiri dan membantu Tian Fan. Melihat itu Qi Jian juga hendak bangkit, tapi dengan cepat Dan Ran menghentikannya. Dan Ran berkata, "Kakak, biar aku saja yang membantu kakak suami, kakak naik dan istirahat saja. Kata Dan Ran dengan senyum manis. Qi Jian hanya mengangguk, lalu ia menatap kedua orang itu membawa semua piring kotor ke dapur. Setelah selesai ia lalu bangkit dan naik ke kamarnya untuk beristirahat. Sementara di

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 17. Sajian Spesial Untuk Adik Manis, Dan Istri Kecil Ku.

    Melihat senyum ceria masih tersungging di wajah cantik Qi Jian, ia pun menarik napas lega. "Tidak usah, mulai sekarang aku sendiri yang akan memasak untuk adik Qi jian cantik ku, dan istri kecil ku tersayang." Jawab Tian Fan gombal. "Kakak Tian, kau mulai menggoda lagi dasar jahat." Kata Qi Jian malu dan segera berlari ke kamarnya. Dan Ran juga merasakan panas di pipinya, ia hendak ikut kabur namun suara Tian Fan segera menghentikannya. "Istri, aku sudah melakukan tanda persetujuan pernikahan dengan kakak pertama mu, segera aku juga akan melakukannya dengan mu jadi bersiaplah." Yang Tian Fan maksud adalah penandatanganan perjanjian, yang menyatakan mereka telah setuju untuk menikah. Namun di otak Dan Ran justru muncul adegan-adegan liar yang membuat rona merah di wajahnya makin tampak jelas. la tak bisa lagi menahan rasa malunya, ia mengira Tian Fan sengaja menggoda dirinya. la berkata sambil berlari, "Kapan pun suami akan memintanya, saat itu aku akan siap." Katanya t

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 16. Mulai Sekarang Kita Adalah Keluarga.

    ... Lima belas menit kemudian Mobil Mercedes Benz G-Class berwarna hitam, terlihat memasuki pekarangan villa paling mewah di Ganbu Mountain Villa. Inilah Villa nomor satu, yang merupakan kediaman Dan Ran. Jika dilihat dari segi kekayaan dan strata ekonomi, meskipun keluarga ni tidak berasal dari kota Xia, namun bisa dikatakan, keluarga Ni masih punya pengaruh yang cukup besar di kota Xia ini. Dapat dilihat dari posisi Dan Ran, sebagai Jendral bintang tiga di usianya yang masih begitu muda. Meskipun karir militer Dan begitu muda. Meskipun karir militer Dan Ran cukup cemerlang, namun jika tidak di tunjang dengan latar belakang yang kuat, juga tidak akan mudah untuk berdiri di posisi ini. Setelah membuka pintu, Dan Ran mempersilahkan, Tian Fan dan Ruo Qi Jian untuk masuk kedalam Villa mewahnya itu. la tersenyum ramah dan berkata, "Kakak Ruo. Silahkan masuk, anggap saja rumah sendiri, mulai sekarang kita adalah saudara, jadi kakak tidak perlu sungkan pada ku, benar kan su...

  • Putra Langit Tak Tertandingi   Bab 15. Sudah Ku Bilang, Kau Itu Gadis Bodoh.

    "Oh, dimana Itu?" Tanya Tian Fan penasaran. "Villa Nomor 1 di Ganbu Mountain Villa Jawab Dan Ran. "Bukankah itu Villa paling mewah di kota Xia?" Mendengar pertanyaan Tian Fan, Dan Ran hanya mengangguk membenarkan. Setelah hening sesaat ia lalu berkata "Jika kau bersedia, kita akan pergi bersama ke sana. Tapi sebelum itu, aku harus bertemu dengan mertua pertamamu 'Tuan Ruo Shin Chi' untuk menandatangani kontrak kerja sama pendistribusian obat." Jelas Dan Ran. "Baiklah, aku ikut dengan mu." Jawab Tian Fan setelah berpikir sejenak. ... Rumah sakit Hua Medica di bagian Timur kota Xia. Dua gadis dengan kecantikan mendekati sempurna yang hampir tampa cela, duduk mengobrol di sebuah bangku taman. Orang yang tidak tau mungkin akan mengira dua bidadari telah turun dari kahyangan Dua gadis itu yang satu berpakaian putih dan rok pendek hitam, kaki panjangnya yang putih terlihat kontras dengan warna roknya. Satunya lagi mengenakan pakaian formal serta rok mini berwarna hitam,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status