Share

5 tahun kemudian

last update Last Updated: 2025-11-21 19:51:50

Jiang mingyao membuka matanya, ia menemukan Xiaoling yang menatapnya penuh antusias. Jiang mingyao tersenyum padanya dan dibalas oleh Xialong.

“Jangan keluar, tinggallah di tempat ini. Di sini tujuh hari sama dengan satu hari di luar, selain itu energi spiritual di sini sangat padat. Kau akan menjadi sangat kuat hanya dalam dua tahun jika dihitung dengan waktu di luar.”

Jiang Mingyao menyetujui usulan Xiaoling untuk berlatih di ruang dimensi kalung yang di sebut ruang Lingjun.

Sebuah kereta kuda sederhana tampak berhenti di depan istana perdana menteri. Dua orang wanita muda turun dari kereta kuda itu.

“Di sini istana perdana menteri, singkirkan kereta kalian, jangan menghalangi jalan!”

Penjaga gerbang istana perdana menteri meneriaki kereta kuda yang baru tiba.

“Nona, kita sudah sampai.”

Tirai terbuka, tampak seorang gadis muda bergaun putih. Wajah gadis itu tertutup kai. cadar berwarna putih. Matanya tampak bersinar cerah dan jernih. Aura kebangsawan mengalir keluar dari tubuhnya. Di salah satu tangannya tampak seekor kucing yang berbulu putih.

Merasakan aura yang tidak biasa pada gadis yang baru turun, penjaga gerbang tidak berani bertindak gegabah.

“Maaf nona, ini istana perdana menteri Jiang. Adakah nona mempunyai keperluan dengan istana perdana menteri?”

Jiang Mingyao mengeluarkan sebuah token giok yang berwarna biru lalu menunjukkan ke arah penjaga gerbang itu. Para penjaga gerbang saling memandang.

“Apa? Apa kalian menganggap puteri sulung perdana menteri sudah meninggal lima tahun lalu.” Suara Jiang Mingyao terdengar dingin.

“Maaf nona, kami harus melapor ke dalam. Silahkan tunggu dulu.” Tanpa menunggu jawaban dari Jiang Mingyao, penjaga itu segera berlari ke dalam untuk melapor.

Jiang Mingyao melirik kepada salah satu wanita itu. Di jawab dengan anggukan oleh wanita tersebut.

Wanita itu menendang gerbang istana perdana menteri,“Bang!” Pintu gerbang istana perdana menteri itu roboh oleh tendangan wanita itu. Segera para penjaga yang berada di dalam berlari keluar ke arah gerbang masuk.

“Siapa yang mencoba membuat masalah di istana perdana menteri!” Teriak seorang pria, ia tampak seperti komandan di sana.

“Putri sulung perdana menteri, Jiang Mingyao.” Sebuah suara merdu terdengar, lalu seorang gadis bergaun putih di iring oleh dua pelayan.

“Omong kosong, puteri perdana menteri sudah meninggal lima tahun lalu. Prajurit tangkap gadis itu berserta dua pelayannya!”

Komandan penjaga memberi perintah kepada enam prajurit yang di belakangnya. Keenam prajurit itu segera melangkah ke depan tetapi baru tiga langkah..

“Bang!” Serangan dari kedua pelayan gadis membuat keenam prajurit itu tersungkur.

“Coba siapa yang berani menyentuh nona muda!” Ucap salah satu dari dua pelayan itu.

Jiang Mingyao melemparkan token giok berwarna biru kepada komandan penjaga.

“Jika kalian tidak percaya, maka aku akan menghadap kepada Kaisar jika istana perdana menteri telah membuang puterinya.” Kata-kata Jiang Mingyao di penuhi ancaman.

Komandan penjaga itu ketakutan lalu ia segera membungkukkan badannya.

“Maaf nona, menurut kabar puteri sulung perdana menteri telah meninggal lima tahun lalu. Kami tidak bisa membiarkan sembarang orang masuk ke istana perdana menteri dan mengaku sebagai puteri sulung.”

Komandan penjaga itu tidak berani bertindak gegabah lagi, ia menyadari keseriusan masalah ini. Jika Jiang Mingyao di depannya palsu tidak masalah, dia akan segera di tangkap. Tetapi jika Jiang Mingyao di depannya asli dan melapor kepada Kaisar, bahkan kepala seluruh keluarganya akan menjadi taruhan.

Juang Mingyao mengacuhkan komandan penjaga itu, ia melangkahkan kakinya menuju aula keluarga di iringi oleh kedua pelayannya. Komandan penjaga itu berserta keenam prajurit segera mengikuti dari belakang.

Xie Jiali dan Jiang Mingzhu yang telah mendapatkan laporan dari penjaga sebelumnya segera menuju ke aula keluarga. Sesampainya di aula keluarga, mereka melihat Jiang Mingyao yang sedang duduk santai dengan dua pelayan di sampingnya.

“Lancang! Siapa kamu berani mengaku sebagai puteri sulung perdana menteri!” Xie Jiali menegur Jiang Mingyao.

Jiang Mingyao melirik sekilas ke arah kedua ibu dan anak itu, lalu ia membuka cadarnya. Sebuah tanda lahir berwarna hitam yang menutupi setengah bagian wajah bawah gadis itu.

“Apa istana perdana menteri sudah mensahkan kematianku sebelum menemukan mayatku?”Senyum licik dan tatapan liar tergambar di wajahnya

“Tidak mungkin!” Teriak Jiang Mingzhu, “Jiang Mingyao sudah ada di dasar…” Belum selesai kata-katanya keluar, tangan Xie Jiali telah mencengkram dengan kuat lengan Jiang Mingzhu.

“Apa? Dasar jurang hutan Kabut Mendalam maksudmu?” Suara Jiang Mingyao terdengar santai tetapi senyum liar di wajahnya, membuat kedua ibu dan anak itu merasa tidak nyaman.

Xie Jiali tahu jika yang dihadapannya itu Jiang Mingyao yang asli. “ Soal kamu asli atau palsu, semua keputusan ada di tangan perdana menteri. Perdana menteri sedang mengikuti sidang di istana, jadi kau bisa menunggu kedatangannya.”

“Baik, perintahkan pelayan untuk menyediakan teh hangat untukku.” Perintah Jiang Mingyao dengan asal.

“Kau kira siapa dirimu, berani memberi perintah di sini!” Jiang Mingzhu memaki Jiang Mingyao.

“Siapa aku nanti akan jelas tetapi jika tidak ada teh, jangan salahkan aku jika di luar akan tersiar kabar bahwa istana perdana menteri tidak mau memberikan teh untuk puteri sulungnya. Itu pasti akan mempengaruhi nama baik perdana menteri.” Jawaban santai Jiang Mingyao yang di sertai senyuman meremehkan membuat amarah Jiang Mingzhu semakin berkobar.

Jiang Mingzhu menatap ke arah Jiang Mingyao dengan mata melotot. Xie Jiali yang takut Jiang Mingzhu akan mengatakan hal-hal yang tidak diinginkan segera menegurnya,

“Mingzhu diam! Pelayan sediakan teh.” Xie Jiali segera menarik tangan Jiang Mingzhu untuk duduk.

Saat matahari sudah tinggi, perdana menteri, Jiang Beixuan, pulang ke rumahnya dengan tergesa-gesa setelah mendengar laporan dari prajurit penjaga.

Mata perdana menteri menatap tajam ke arah Jiang Mingyao saat dia sudah memasuki aula keluarga. Wajah itu, walau terdapat tanda lahir berwarna hitam, wajah itu sangat mirip dengan mendiang istrinya yang pertama. Jiang Beixuan tahu jika yang dihadapannya adalah Jiang Mingyao.

“Kemana saja kau selama lima tahun ini?”

“Kenapa perdana menteri tidak menanyakan kepada puteri kesayanganmu?” Sahut Jiang Mingyao sambil menatap ke arah Jiang Mingzhu dengan senyum meremehkan. Dahi Jiang Beixuan berkerut, dia menatap tajam ke arah Jiang Mingzhu,

“Mingzhu mengatakan jika kau lari dengan seorang pria hari itu.” Sebenarnya Jiang Beixuan tidak mempercayai kabar itu, tetapi ia tidak peduli. Saat itu Jiang Mingyao terkenal buruk rupa dan tidak mempunyai energi spiritual di tubuhnya.

“Jika perdana menteri menganggap itu benar maka biarlah itu benar. Tetapi saat itu aku adalah tunangan putera mahkota, karena ini juga menyangkut nama baik istana. Maka lebih baik kita menghadap kepada Kaisar agar kebenarannya bisa di selidiki.” Jiang Mingyao mengatakannya sambil menatap tajam ke arah perdana menteri.

Catatan : Tingkatan artefak : Fana, Bumi, Langit, Surgawi, Dewa.

Tingkatan Binatang Roh: 1 sampai 9, Bumi, Suci, Dewa.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Putri Kekaisaran Itu Gila   Pemilik Paviliun Tianji

    "Jika Yang Mulia berkenan, aku bersedia membantu Anda," kata Jiang Mingzhu lembut, mata indahnya berbinar-binar, ekspresi malunya sungguh menawan."Kalau begitu, Mingzhu, terima kasih atas bantuanmu." Saat ini, menatap wanita menawan di hadapannya, ia tak kuasa menahan rasa iba. Jika ia belum memiliki Yin’er ia mungkin juga telah jatuh cinta pada wanita di hadapannya.“Menurutmu siapa dirimu? Apa kau mengira sembarang orang bisa berkenalan dengan pemilik Paviliun Tianji?” Jiang Yinyin menunjukkan rasa ketidaksukaannya atas sikap saudarinya.“Yin’er, Mingzhu hanya mencoba membantuku, kau jangan marah padanya.” Tang Shuwu memeluk Jiang Yinyin dengan mesra, Jiang Mingzhu hanya bisa menatap mereka sambil mengigit bibirnya.Saat ini, pelelangan telah dimulai.Seorang wanita jangkung dan anggun dengan gaun kasa tipis yang berkibar masuk perlahan, diikuti seorang pelayan yang membawa nampan berlapis kain merah, mengundang rasa penasaran semua orang."Selamat datang semuanya di Paviliun Tianj

  • Putri Kekaisaran Itu Gila   Jantungku lemah, kau membuatku terpeleset

    Hari ini, Paviliun Tianji penuh sesak, para bangsawan dari dalam dan luar kekaisaran datang untuk mengikuti pelelangan. Dalam empat tahun ini, nama Paviliun Tianji melambung tinggi berkat pil-pilnya.Antrian panjang terjadi dimulai dari pintu masuk, tamu undangan diminta membawa kartu undang untuk masuk. Tampak putra mahkota datang bersama Jiang Yinyin dan Jiang Mingzhu.Tiba-tiba tatapan para tamu tertuju kepada seorang gadis berpakaian dan bercadar hitam, ia berjalan ke depan bersama dua pelayannya. Gadis itu berjalan melewati para tamu undangan. Tatapan mata cerah nan cantik tetapi ada sedikit kelicikan di mata itu, membuat matanya tampak memikat. Gadis itu berjalan dengan punggung tegak lurus, tidak rendah hati juga tidak sombong, aura kebangsawaannya yang dingin membuat para tamu undangan bertanya-tanya siapa gadis ini. Ada kucing hitam ditangan kiri gadis itu yang menambah keselarasan penampilannya.Putra mahkota dan dua wanita yang datang bersamanya juga melihat semua ini. Lan

  • Putri Kekaisaran Itu Gila   Putri Kekaisaran

    Pada saat ini, dedaunan teratai hijau di sekitarnya bergoyang lembut tertiup angin, menyembunyikan sosok mereka di dalamnya...Airnya sejuk, tetapi tak mampu menghentikan kenaikan suhu udara.Sesaat kemudian, Tang Shuwu tiba-tiba menggendong wanita itu dan berjalan menuju tempat terpencil di antara dedaunan teratai, sehingga bahkan jika seseorang lewat, mereka tak akan melihat apa pun."Kemarilah dan lihat, pemandangan di sini terlihat sangat indah!" Begitu keduanya berjalan ke kedalaman yang tersembunyi di balik daun teratai, mereka mendengar beberapa suara datang dari…Pada saat ini, Tang Shuwu dan Jiang Yinyin, yang tersembunyi di dalam air, merasakan sesak di hati mereka. Jiang Yinyin begitu ketakutan sehingga ia memeluk pria di depannya erat-erat dan tidak berani bergerak sama sekali! Jika mereka ketahuan, tamatlah riwayat mereka."Yang Mulia, apa yang harus kita lakukan?" Jiang Yinyin, yang dipeluk pria itu, berbisik di telinganya. Wanita itu memancarkan aroma yang lembut, tetapi

  • Putri Kekaisaran Itu Gila   Menendang keduanya ke kolam

    Wajah Tang Shuwu tetap tampan, tetapi ekspresinya luar biasa gelap. Rasa sakit yang memancar dari tubuhnya jelas mengingatkannya bahwa ia telah dipukuli oleh wanita ini, Jiang Mingyao."Memangnya kenapa kalau aku memukulmu?" Jiang Mingyao mencibir, alisnya yang halus dan melengkung sedikit terangkat, matanya dipenuhi dengan kesombongan yang jahat! Sikapnya seolah berkata, "Jika kau tidak puas, datanglah dan balas dendam.""Kakak, apa kau benar-benar menghormati keluarga kerajaan? Yang Mulia adalah Putra Mahkota, dan kau sebenarnya..." Jiang Yinyin menggigit bibirnya, langsung menuduh Jiang Mingyao tidak menghormati keluarga kerajaan."Kapan kau seharusnya membahas masalah keluarga kerajaan?" Jiang Mingyaoi tahu betul bahwa kata-kata Jiang Yinyin jelas-jelas merupakan upaya untuk menjebaknya atas rencana jahatnya terhadap putra mahkota.Tapi siapa yang akan percaya padanya hanya karena beberapa kata? Ha! Lagipula, dia belum benar-benar melakukan apapun pada Tang Shuwu Ia hanya ingin

  • Putri Kekaisaran Itu Gila   Memukul dia

    Tang Shuwu menatap sekilas sekelilingnya, tanpa ia sadari, ia memasuki halaman Jiang Mingyao. Tang Shuwu memang berencana menemui Jiang Mingyao tetapi tidak dalam keadaan seperti ini.“Aku hendak menemuimu, bisakah kita bicara berdua?” Wajah Jiang Yinyin menjadi kelam mendengar perkataan Tang Shuwu, kini ia tahu kenapa pria di sampingnya selalu tampak linglung. Semua karena wanita tak berguna di depannya, Jiang Mingyao.“Tidak!” Jiang Mingyao menolak dengan tegas,”Tidak perlu ada pembicaraan diantara kita.”Mendengar ini, wajah Tang Shuwu langsung membeku. Ia menatap Jiang Mingyao melihat tatapan dingin di matanya, seolah-olah ia sedang bercanda..."Jiang Mingyao, aku tak akan mempermasalahkan apa yang telah terjadi. Kalau kau tidak tahu apa yang terbaik untukmu, kelak kau jangan menyesalinya!" Tang Shuwu merasa Jiang Mingyao sengaja mempermainkannya untuk menarik perhatiannya.Namun, memikirkan kata-kata "pembatalan pertunangan" yang terucap dari bibirnya masih membangkitkan rasa tid

  • Putri Kekaisaran Itu Gila   Pengintai

    Jiang Mingyao tidak bodoh, ia tahu jika pukulan itu mengenai tubuhnya maka ia akan menderita luka dalam yang sangat parah. Jiang Mingyao bergerak dengan langkah kaki aneh, tamparan itu melewatinya dan menghantam dinding rumah hingga roboh.“Kini perdana menteri hendak membunuhku?” Jiang Mingyao melirik ke arah tembok yang telah roboh itu.Jiang Beixuan menatap Jiang Mingyao dengan mata menyelidik, ia tidak percaya jika Jiang Mingyao bisa mengelak dari tamparannya. Jiang Mingyao bergerak dengan langkah kaki aneh tanpa adanya energi spiritual.“Darimana kau mempelajari langkah itu?” Tanya Jiang Beixuan dengan wajah penasaran.“Perdana menteri akan tahu ketika saatnya tiba.” Jiang Mingyao melanjutkan perjalanannya kembali ke pekarangannya. Jiang Beixuan menatap punggung gadis itu, hatinya meragu, apa gadis itu benar-benar tidak berguna?“Ayah, kenapa kau membiarkan gadis jalang itu pergi.” kata-kata Jiang Mingzhu membuyarkan lamunan Jiang Beixuan.“Diam! Yinyin dan kau akan mendapatkan P

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status