Share

Bab 773

Penulis: Zaina Aulia
Jadi, ternyata dia memang telah salah menuduh Rangga. Bukan hanya menuduh, tapi juga sempat mengucapkan kata-kata yang sangat menyakitkan.

Mencuri? Merampas? Bahkan saat akhirnya dia bilang "menemukan", itu pun tetap merupakan sindiran bahwa Rangga telah mengambil sesuatu yang bukan miliknya!

Tak heran jika Rangga sampai semarah itu. Mengingat kembali ekspresi Rangga saat itu, hati Andini jadi semakin tidak tenang. Kalingga tentu menyadarinya, maka dia pun bertanya, "Ada apa?"

Andini tidak banyak berpikir dan juga tidak mencoba menyembunyikan apa pun. Dia langsung menceritakan bahwa dirinya telah menuduh orang yang sebenarnya tidak bersalah. "Aku juga tidak tahu kenapa. Begitu melihat dia memakai gelang itu, hatiku langsung terbakar emosi!" ucapnya penuh penyesalan.

Namun, Kalingga tahu betul. Alasan Andini bisa semarah itu adalah karena Rangga memang pernah melakukan hal-hal yang melukai hatinya, sehingga membuatnya tidak bisa lagi percaya.

Kalingga pun tersenyum tipis. "Rangga bukan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 776

    Tepat saat pikiran Andini masih melayang, tiba-tiba dari luar terdengar suara pelayan yang melapor,"Nona Andini, Nona Nayshila datang."Nayshila?Andini terkejut. Dia segera bangkit dan membuka pintu. Benar saja, Nayshila tengah berdiri di halaman.Sudah lama mereka tidak berjumpa.Tatapan mereka bertemu. Dulu, dua gadis ini kerap bersaing sejak kecil. Namun kini, pertemuan itu hanya memunculkan seulas senyum hangat di wajah masing-masing. Andini tahu, Nayshila pasti datang karena Abimana.Dia pun segera menyambut Nayshila masuk. Belum lama Nayshila duduk, dia berkata, "Sebenarnya aku ingin datang lebih awal, tapi Kak Rangga dan Kak Kalingga bilang kondisi Kak Abimana belum stabil dan melarangku datang agar nggak semakin merepotkan orang. Karena itulah, aku baru datang hari ini."Sambil berkata demikian, pandangannya melirik ke arah tempat tidur, kemudian bertanya, "Bagaimana keadaan Kak Abimana?"Andini tersenyum samar. "Nadinya sudah mulai stabil, lukanya juga mulai membaik. Tapi en

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 775

    Bahkan, terkadang Kalingga pun merasa iri pada keberanian Rangga yang nekat. Akan tetapi, watak adalah bawaan lahir. Betapa sulitnya mengubah hal itu?Kalingga tidak bisa memaksakan diri menjadi seperti Rangga yang tidak takut pada masalah apa pun dan siapa pun. Dia juga tidak bisa memaksa Rangga bertindak sesuai dengan cara pikirnya.Kalau Rangga memang tidak mengerti, biarlah tetap seperti itu.....Tiga hari kemudian.Seperti hari-hari sebelumnya, Andini kembali datang ke kediaman Adipati Kresna untuk memeriksa kondisi Abimana. Begitu masuk, dia langsung melihat tabib kediaman sedang memeriksa denyut nadi Abimana.Andini melangkah pelan mendekat dan bertanya dengan suara lembut, "Guru, bagaimana keadaannya?""Ada yang aneh," gumam Riza sambil mengelus janggutnya dengan suara berat. "Secara logika, racunnya sudah dinetralisir, nadinya pun sudah stabil. Pernapasannya lancar dan rona wajahnya sudah jauh lebih baik dari beberapa hari lalu. Seharusnya, nyawanya sudah nggak dalam bahaya l

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 774

    Begitu kalimat itu terlontar, yang menyusul hanyalah keheningan yang berat. Mengingat butiran biji bodhi yang berserakan di kamarnya, Rangga tidak bisa membantah tudingan itu.Namun, Rangga juga bukan tipe yang akan membiarkan Kalingga terus menekannya. Dia terkekeh dingin, lalu mengangkat alis dan balik bertanya, "Lalu hatimu sendiri, sebersih apa?"Mendengar pertanyaan itu, kening Kalingga berkerut samar. "Apa maksudmu?" Dia sendiri yakin bahwa dirinya tidak menaruh niat buruk terhadap Andini.Namun tak disangka, Rangga justru melanjutkan, "Waktu Arjuna masih di sini, kenapa aku nggak pernah melihatmu sepeduli ini pada Andini?"Kalingga terdiam sejenak. Dalam matanya bahkan sempat terlintas kepanikan.Sebaliknya, nada bicara Rangga terdengar semakin percaya diri dan penuh sindiran. "Di depanku kamu bisa bersikap seperti kesatria, bilang ingin bersaing secara adil. Tapi kenapa waktu itu, saat Arjuna masih ada, kamu langsung mundur?""Meskipun dia teman baikmu, meskipun kamu berutang b

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 773

    Jadi, ternyata dia memang telah salah menuduh Rangga. Bukan hanya menuduh, tapi juga sempat mengucapkan kata-kata yang sangat menyakitkan.Mencuri? Merampas? Bahkan saat akhirnya dia bilang "menemukan", itu pun tetap merupakan sindiran bahwa Rangga telah mengambil sesuatu yang bukan miliknya!Tak heran jika Rangga sampai semarah itu. Mengingat kembali ekspresi Rangga saat itu, hati Andini jadi semakin tidak tenang. Kalingga tentu menyadarinya, maka dia pun bertanya, "Ada apa?"Andini tidak banyak berpikir dan juga tidak mencoba menyembunyikan apa pun. Dia langsung menceritakan bahwa dirinya telah menuduh orang yang sebenarnya tidak bersalah. "Aku juga tidak tahu kenapa. Begitu melihat dia memakai gelang itu, hatiku langsung terbakar emosi!" ucapnya penuh penyesalan.Namun, Kalingga tahu betul. Alasan Andini bisa semarah itu adalah karena Rangga memang pernah melakukan hal-hal yang melukai hatinya, sehingga membuatnya tidak bisa lagi percaya.Kalingga pun tersenyum tipis. "Rangga bukan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 772

    Andini kembali berjaga di sisi tempat tidur Abimana selama satu jam sebelum akhirnya pergi.Namun, dia tidak langsung masuk ke istana, melainkan kembali ke kediaman Pangeran Surya terlebih dahulu. Setelah itu, dia menemui Darya dan Danbo untuk menyerahkan resep penawar racun itu kepada mereka."Dasar bajingan! Mereka ini benar-benar menghalalkan cara apa pun!" ujar Darya sambil mengumpat geram.Danbo memandang Andini dengan ekspresi agak cemas. "Tadinya kami pikir bisa tinggal di ibu kota beberapa hari lagi, tapi sekarang sepertinya harus segera pergi."Andini tidak memahami kekhawatiran di mata Danbo. Dia hanya membalas dengan senyuman ringan. "Baik."Namun tak disangka, Darya juga ikut mengernyit. "Kami sudah dengar soal kepala pelayan itu. Putri Safira bukan orang yang mudah dihadapi. Sebisa mungkin, kamu harus bersabar. Tunggu sampai Kak Surya kembali. Biar dia yang membelamu dan membereskan semuanya."Ternyata itu yang mereka khawatirkan. Senyum Andini terlihat semakin hangat saat

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 771

    Tak disangka, saat melihat tangan yang terulur ke arahnya, sorot mata Andini tiba-tiba berubah dingin.Alih-alih menerima mangkuk kosong itu, dia malah langsung mencengkeram pergelangan tangan Rangga dan menatapnya dengan tajam. "Rangga, kamu ini masih tahu malu nggak?"Kemudian, dia bertanya dengan nada dingin, "Gelang bodhi yang aku berikan ke Kak Kalingga, kenapa bisa ada di tanganmu?"Gelang bodhi itu jelas-jelas adalah hadiah darinya untuk Kalingga!Barulah saat itu Rangga sadar, gerakan tangannya saat menyodorkan mangkuk telah memperlihatkan gelang itu. Namun, dia malah tersenyum santai. "Itu hadiah dari Kakak.""Nggak mungkin!" Andini langsung membantah dengan tegas.Barang yang dia berikan pada Kalingga, meski Kalingga tidak menyukainya, dia tidak akan mungkin memberikannya pada Rangga.Namun, penolakan Andini yang begitu keras malah memancing amarah Rangga. Dia berdiri sambil membiarkan pergelangan tangannya tetap dicengkeram Andini, lalu mendekatinya selangkah demi selangkah.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status