Share

Bab 15

Aku menjatuhkan bokong di kursi. Lalu mengambil nasi dan beberapa lauk. Meletakkannya pada piring kosong lalu memberikan kepada Rendy. Remaja itu menerimanya dengan senyuman. Lalu ia menatapku dengan seksama.

"Mama nggak papa?" Pertanyaan Rendy hanya mampu aku jawab dengan helaan napas berat. Tidak aku pungkiri ada hati yang terluka di sini. Namun, aku harus tetap memastikan keluargaku akan baik-baik saja. Meskipun pada kenyataannya entah.

Tap … tap.

Langkah Mama terdengar dari meja makan. Aku dan juga Rendy menoleh ke belakang. Wanita itu berjalan dari arah belakang?

Ada apa? Kenapa? Darimana Mama mertuaku itu? Apakah dia dari kamar Maura? Padahal sebelum aku pergi ke kamar, terlihat Mama mertua lebih dulu masuk kedalam kamarnya. Apakah setelah aku menutup pintu dia diam-diam pergi kesana? Untuk apa?

"Oma darimana?" Pertanyaan yang sama terlontar dari anak semata wayangku. Wajah Mama biasa saja. Dia terkesan tengah menyembunyikan sesuatu.

"Iya, tadi Ayu cari di kamar nggak ada."

"S
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status