Share

Bab 8

Tidak ada seorang suami dengan bangga merasa benar atas pengkhianatan. Ah, apakah itu benar cinta bukan nafsu?

Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan? Andai orang tuaku masih hidup aku akan mencurahkan keluh ku kepadanya. Aku akan menangis di pelukannya.

Namun sayang aku hanya seorang diri, hidup tanpa mereka yang sudah lebih dulu menghadap Sang Ilahi.

Menjadi satu-satunya orang yang berdiri dengan kaki sendiri. Harus menjadi bahu yang kuat untuk bersandar diri.

Aku menghapus jejak air mata. Menangkupkan kedua tangan pada wajah. Aku menangis dalam sunyi, setelah pertengkaran semalam. Yang bisa aku lakukan hanya bersimpuh. Memohon ampun atas apa yang telah aku perbuat. Memohon diberikan segala kemudahan. Dan aku meminta semuanya akan indah pada akhirnya. Namun, jika Tuhan berkehendak lain. Aku hanya bisa menjalani, tentunya dengan caraku.

Aku melirik ke arah ranjang. Mas Ilham tidak tidur disana. Aku yakin dia tidur di kamar tamu. Begitulah suami ku. Jika kami tengah bertengkar, kami a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
umur tua dari suami tapi dungu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status