Share

15. Racun Phoenix Api

Samudera Biru menempatkan Renata di atas meja pipih terbuat dari batu giok hijau muda yang dingin.

“Pukk!! Pukk!! Pukk!!"

Hei, bangun!!!”  

Renata mengerang, tubuhnya terasa kosong, seolah seluruh energinya terhisap oleh sesuatu yang tak terlihat.

“Apa?” tanya gadis itu nyaris tak terdengar.

“Buka matamu.”

“Hem.” Kinara mengangkat sedikit kelopak, mati-matian bertahan agar tidak jatuh dan menutup kembali.

“Tahan sebentar, ini cukup menyakitkan.” 

Samudera Biru memegang ujung jarum,  lalu menarik dalam satu gerakan kuat.

“Arrghh!!”

Jeritan Renata dipantulkan dinding-dinding batu. Nyeri teramat hebat mendera, seperti sesuatu yang berakar dicabut paksa dari bahunya.

Bagaimana tidak, ujung jarum itu ternyata terpecah menjadi enam bilah sangat tipis dengan ujung menekuk  seperti jangkar. Daya cengkeramnya tidak main-main, sejumput daging ikut tercabut keluar.

Darah mengalir

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status