Share

14. Ikut Aku Atau Mati

“Rena ... Renaa ... Renataa.”

Mata gadis cantik itu terbuka perlahan. Sayup-sayup seseorang memanggil namanya. Semakin lama semakin jelas dan ia mengenali sebagai suara Singgih Wirayudha, ayahnya.

“Ayah?” gadis itu berdiri, mendatangi sumber suara.

“Ya, Rena. Kemarilah, Nak.”

Renata berjalan menuju lantai bawah dengan perlahan.

“Ayah di mana?”

“Ayah di sini. Kemarilah,” suara itu kembali terdengar.

Renata membuka pintu dan menggeser rolling door. Selangkah lagi kakinya akan melewati pintu tiba-tiba suara Samudera Biru bergaung di kepalanya.

“Jangan pernah keluar, Renata!”

Ia tertegun, menarik kakinya kembali. Namun, sosok Singgih Wirayudha menjelma. Ia tersenyum dan melambai. Membuat Renata terpaku oleh ribuan rasa yang berdatangan tanpa diminta, mereka berkomplot mengabaikan suara Samudera Biru.

“Aa ... Ayah,” ucapnya terbata, tanpa sadar melewati dinding pelindung.

Singgih Wirayudha kembali ter

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status