Share

Bab 17

Elan mengamati wajah Dina serius, disambut bola mata Dina yang lari ke kanan. Gugup. Ia salah tingkah ditatap demikian.

"Kamu tahu kenapa?"

Dina menggeleng.

"Karena aku menci.."

Kring-kring..

Ponsel Elan berbunyi. Panggilan telepon dari kantor. Ia segera meraih ponsel itu dari meja. Menyingkirkan Dina dari pangkuannya seraya mengkode agar gadis itu mau menanti dengan telapak tangannya.

Elan menjauhi Dina dan berjalan sembari membenahi ritsleting celananya ke arah dinding kaca, menghadap ke luar gedung. Rupanya ada seorang buyer dari Jepang yang memintanya bertemu di Surabaya.

Dina menarik nafas panjang. Ia menenangkan diri sendiri karena merasa diduakan oleh sebuah panggilan telepon. Merasa harus belajar sabar untuk menjadi pasangan dari manusia sibuk seperti Elan.

***

Dina berjalan agak mengangkang, menahan ngilu di selangkangan. Bergerak menghampiri Elan yang duduk di sofa. Mereka b

Aulia Lapan Bilan

vote dan komentar ya say

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status