Share

Bab 4

Aвтор: AirinNash
last update Последнее обновление: 2023-01-04 16:55:46

RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 4. 

 

 

 

 

**

 

 

PoV Raka

 

"Uhuk ... Uhuk ..." 

 

Aku terbatuk saat Siska mengatakan itu. 

 

"Kamu kenapa, Mas?" tanyanya. 

 

"Gak ada. Eh, kamu udah ketemu sama tetangga baru kita?" tanyaku.

 

Dari ekspresinya, kayaknya Siska belum ketemu Nara dan Adnan. Tapi apa hubungan Nara dan Adnan? Apakah mereka majikan dan pembantu. Aku masih penasaran. Namun, memberi tahu Siska lebih lanjut soal tetangga kami aku malas. Dia pasti ribut dan gak terima.

 

Kalau hanya majikan dan pembantu. Entah kenapa aku merasa masih punya harapan bersama Nara. Kami punya anak. Sedangkan aku bersama Siska sampai sekarang belum juga punya anak. 

 

"Belum, Mas. Rencana besok ada perkumpulan di balai desa katanya tetangga baru akan menjelaskan usaha Mikro. Kali aja tetangga mau bantu ibu-ibu kompleks membuka usaha." 

 

"Oh, kalau ada acara begituan emang kamu mau ikut?" tanyaku. 

 

"Ya maulah," jawab Siska cepat. 

 

"Kalau di lihat dari usaha tetangga baru kita ini. Dia buka usaha camilan ringan keripik pisang coklat. Pasti Ibu-Ibu nanti di suruh mengiris pisang tipis-tipis, mengupas pisang dan menggoreng pisang. Pekerjaan itu bisa kamu lakukan?" tanyaku. 

 

"Hmmm ... Ia juga ya," kata Siska berpikir. 

 

Aku mendesah. Kenapa aku teringat lagi masa lalu. Aku bisa tergoda oleh Siska hanya karena satu kesalahan fatal yakni reuni. Semua hancur saat reuni. Aku dengan Nara bercerai karena masalah itu. 

 

"Sis, kamu udah saatnya mandiri. Kalau kamu mau apa-apa kamu beli dengan uang kamu sendirilah. Lihatlah pakaian kamu di lemari kita. Kamu menaruh semua pakaian kamu di lemari kita sementara aku hanya kebagian lemari plastik. Tolonglah jangan belanja hal yang gak perlu. Aku setuju aja kamu ikut program ibu-ibu itu. Kamu ngupas pisang atau kamu goreng pisang, biar kamu tahu susahnya cari duit bantu suami. Jangan bisanya ngabisin duit suami aja kerjaan kamu!" 

 

"Apaan sih kamu, Mas. Kenapa kamu u ng k i t masalah itu. Harusnya suami membahagiakan hati istri. Ini kamu malah ny a k i t i n aku terus dengan nyuruh aku gak belanja. Wanita itu perlu cuci mata, Mas! Kalau kerjanya ngupas pisang dan goreng pisang. Aku mah ogah. Wong aku juga jarang masak. Kamu tahu kan kita lebih sering beli makanan di warung daripada aku masak. Nanti kuku yang aku manicure padicure rusak lagi gara-gara kebanyakan masak!" sergahnya gak terima. 

 

Istriku Siska ini aktif bersosial dengan ibu-ibu sekompleks sini. Terus dia juga aktif di wa alumni sekolah SMA dan SMP nya. Inilah dulu kenapa kami bisa bertemu dan menjalin hubungan di belakang Nara. 

 

"Sis, aku bahagia kalau kita punya anak. Udah hampir dua tahun kita menikah tapi kita belum punya anak. Bagaimana kalau kita berdua berobat ke Dokter buat periksa, Sis. Oh ya, kamu masih rutin suntik KB? Aku minta sama kamu jangan lagi ber-KB karena aku mau kita punya anak, Sis. Maksud aku kamu jangan kebanyakan belanja dan lebih baik duitnya buat ke Dokter" kataku padanya. 

 

Sejujurnya aku lelah berumah tangga dengan Siska. Aku selalu menuruti semua permintaanya. Dia gak mau punya anak karena merasa masih miskin. Namun, sekarang harga diriku sebagai laki-laki terasa di i n j a k.  Siska selalu sesukanya dan tak memikirkan perasaanku. 

 

"Kita lihat saja nanti. Kalau kamu kaya maka aku mau punya anak!" katanya ketus meninggalkanku. 

 

**

 

Esok harinya, kulihat Siska sudah rapi. Mau kemana dia. 

 

"Sis, kamu mau ke mana?" tanyaku. 

 

"Mau kumpul sama Ibu-Ibu se-RT. Kalau kupikir-pikir tentu saja aku nggak mau masak dan ngupas pisang. Kali aja kerjaanku upload photo dan jadi operator. Yang aku dengar mereka juga menjual camilan di sosial media. Jadi kayak ada live dan pembelinya banyak. Aku kan cantik dan menarik pasti jadi operator bukan bagian penggorengan, apalagi ngupas pisang. Ogah banget!" kata Siska. 

 

Aku mendesah bagaimana kalau Siska tahu Nara tinggal di rumah besar itu sebagai tetangga kami. Dia pasti gak terima.

 

"Setelah kumpul sama Ibu-Ibu Se-Rt, aku mau kumpul sama teman-teman SMA, Mas. Aku pergi dulu, bye ..." 

 

"Eh, Siska tunggu ...." Aku belum memberi izin. Namun, dia sudah pergi. 

 

Aku menyandarkan diriku di kursi kayu teras rumah. Sikap Siska selalu sama. Dia gak pernah menghargai aku sebagai suami. Apa yang harus kulakukan agar Siska patuh? 

 

Aku menatap lagi bangunan mewah tetangga kami di mana Adnan tinggal di sana. Entah kenapa aku mau mengintip ke sana dan sedang apa Adnan? Apa hubungannya dengan Nara? 

 

Aku mengintip juga melalui lubang kecil di antara beton pagarnya. Aku melihat Adnan keluar, diikuti Ervan. Mereka terlihat akrab. Tak berselang lama Nara keluar dan melambaikan tangan ke lelaki itu. Adnan melempar senyum untuk Nara lalu masuk ke mobil bersama Ervan. Anakku sudah memakai seragam sekolah. Mungkin Adnan mau ngantor dan Ervan sekolah. 

 

Melihat pemandangan yang mengusik mata. Hatiku bergemuruh hebat. Seharusnya aku yang di sana. Aku yang akan mengantarkan Ervan karena dia anak kandungku. Sakit hatiku melihat itu. 

 

Mobil itupun keluar dari rumahnya. Aku bersembunyi agar mereka gak melihatku. Setelah mobil menjauh. Nara mendekati gerbang. Aku secepat kilat muncul di hadapannya. Kulihat dia sudah rapi. Dia terkaget melihatku. Mau kemana Nara sudah rapi? Apakah pembantu rumah tangga bisa berpenampilan rapi dan dia pakai berlian di jari sebelah kiri serta emas di jari sebelah kanan. 

 

"Kamu ...," katanya terkejut.

 

"Nara. Aku mau tanya. Kamu ada hubungan apa dengan Adnan?" tanyaku penasaran. 

 

 

Bersambung.

 

 

 

 

 

 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU    Part End

    "Raka ..."Adnan terkejut melihat Raka sudah berada di depan pintunya. Lelaki itu sepertinya hendak pergi jauh. Sudah membawa tas besar. Dahi Adnan berkerut. Raka sudah mengambil keputusan besar. Kayaknya dia sedang bertengkar dengan Siska dan mengambil keputusan untuk pergi dari mantan istrinya."Maafkan kedatanganku yang tiba-tiba. Kedatanganku kemari untuk bertemu dengan Nara dan juga anakku. Ada hal penting yang ini ku sampaikan kepada mereka. Bagaimanapun Nara adalah mantan istriku dan Ervan anak kandungku. Semoga kamu tidak keberatan aku bertemu dengan dia, ini adalah keputusan yang tersulit yang harus ku jalani!"Adnan membuka pintu rumahnya secara lebar. Dia mengizinkan Raka masuk. Tak lama berselang Adnan memanggil Ervan dan juga Nara untuk keluar melihat. Sementara bagi mereka sedang tertidur pulas Di box bayi. Bik Narti menjaga anak mereka sebentar."Maaf kalau aku mengganggu kalian. Kedatanganku kemari untuk mengatakan ke Nara dan juga Ervan, bagaimanapun Nara adalah manta

  • RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU    Bab 60

    RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 60.**Siska terkejut. Raka begitu saja melemparkan kertas hasil tes DNA ke Siska. Mata Siska membola melihat apa yang dilakukan Raka dengan Adnan. Dia sama sekali nggak menyangka kalau mereka diam-diam melakukan ini untuk menjatuhkannya."Apa yang kamu lakukan kepadaku, Mas? Ini sama sekali nggak benar!"Siska masih mencoba membela diri. Hal itu membuat Raka tersenyum getir, sudah salah tetapi tetap saja mempertahankan kesalahannya. Apa salahnya kalau dia mengakui kalau perbuatannya itu salah."Bukti valid sudah kamu lihat tetapi tetap saja kamu merasa berada di pihak yang benar. Kamu sebagai istri nggak pernah bersyukur dengan apa yang kudapatkan. Apa yang telah kuberikan kepadamu dan kamu selalu merasa kurang. Jadi ini balasan kamu terhadapku? Kamu main serong dengan laki-laki lain! Selamat, Siska kamu sudah berhasil memperdayaku. Tapi selamanya, aku nggak mau menjadi lelaki bodoh yang mudah sekali kamu tipu! Aku minta bawa anak kamu keluar dari rumahku ka

  • RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU    Bab 59 B

    "Mau ke mana kamu, Siska? Kamu sudah rapi, sudah pakai make up. Apakah kamu mau mencari lelaki yang bisa membayarmu untuk kau tiduri dan kamu mendapatkan uang?!" kata Raka sengit. Wajah Raka memerah, marah Ini sudah ditahan Raka dan kali ini Raka akan mengeluarkannya tidak akan dipendamnya lagi."Apa-apaan kamu, Mas. Kamu baru pulang dan udah ngomong yang tidak-tidak. Ucapanmu ini sangat berbahaya.""Seharusnya kamu yang berbahaya. Kamu adalah wanita ular yang sudah aku pelihara di rumahku. Namun kamu mematuk ku begitu saja. Ternyata kamu adalah pelacur yang sesungguhnya. Aku tidak tahu kalau istriku seorang pelacur!" kata Raka tajam."Brengsek kamu, Mas! Kenapa kamu ngomong kayak gitu sama aku. Jaga ucapan kamu dan tutup mulut kamu ya!" kata Siska gak terima."Raka apa-apaan Ini? Kenapa kamu datang-datang marah-marah sama Siska dan tuduh dia pelacur?! Siska itu istri kamu dan ini anak kamu! Selama ini ibu selalu menasehati Siska tapi Ibu nggak suka dengan ucapan kamu yang menjelekkan

  • RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU    Bab 59

    RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 59**Raka menunggu kurang lebih sebulan untuk mengetahui hasil dari tes DNA itu. Dalam kurun waktu tersebut, Raka harap-harap cemas. Kondisi Siska sudah kondusif. Dia sudah cukup sehat, wanita itu sekarang sudah bisa leluasa bergerak.Siska tidak bisa pergi ke mana-mana karena ibunya di rumah memantau begitu pula dengan Raka. Tapi yang namanya siska tetap saja tidak bisa diberitahu. Ketika Raka menyuruhnya untuk stay di rumah menjaga anak mereka. Beberapa kali Siska keluyuran dan tidak mendengarkan perkataan ibunya.Hari ini Raka berada di rumah sakit. Setelah dia mendapatkan hasil tes DNA. Adnan juga ada di sampingnya. Adnan menepuk bahu Raka, ada rasa perih tak terkira yang dirasakan Raka."Sabar, Raka. Aku sudah tahu begini jadinya. Ternyata Siska tidak mengandung anak kamu. Aku turut prihatin," kata Adnan lega.Ternyata keputusannya tepat untuk melakukan tes DNA. Walaupun hasilnya pasti negatif. Namun Adnan akan menunjukkan ke Raka dan juga istrinya kala

  • RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU    Bab 58B

    Kejadian sangat luar biasa adalah ketika Adnan telah memiliki anak. Dulu dengan pernikahan Sebelumnya dia tidak mendapatkannya. Siska tidak mau memiliki anak secara cepat karena berkilah mereka belum mapan dan belum memiliki penghasilan tetap. Sekarang, Alhamdulillah, kebahagiaan yang sangat besar sudah dirasakan Adnan menjadi seorang ayah dari wanita yang sangat dicintainya."Bukankah kamu juga akan segera mendapatkan anak dari Siska. Kamu benar-benar keren, Raka. Karena Siska sudah mau melahirkan anak untukmu," ucap Adnan. Raka hanya diam saja di telepon. Jadi Adnan yang menyambung pembicaraan."Aku tidak bahagia sepertimu. Ingat kita punya janji yang harus ditunaikan!" kata Raka mematikan panggilan telepon...Kondisi kesehatan Nara semakin membaik. Dia sudah pulang dari Rumah Sakit dan membawa putri kecil mereka. Rumah Adnan dan Nara di penuhi dengan suara tangisan bayi."Terima kasih, Sayang, kamu sudah mau menjadi Ibu untuk anakku. Aku sangat menyayangimu. Wajahnya sangat mirip

  • RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU    Bab 58A

    RUMAH BARU MANTAN ISTRIKU 58.**Siska diam dengan ucapan Raka. Sepertinya Siska harus mengalah kali ini. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya karena Irman juga sudah masuk penjara. Siska tidak mendapatkan uang. Semuanya hancur.Untuk sementara lebih bagus calm down dulu. Siska tidak bisa menggugurkan kandungan kalau dia juga tidak mendapat dukungan dari banyak orang. Hubungannya dengan Moly semakin merenggang akibat uang yang dijanjikan Siska belum bisa Siska bayarkan sepenuhnya.Hubungan Siska juga tidak baik dengan Raka, tapi, Raka masih mau menerima dia, Raka mesin menganggap anak yang dilahirkannya itu adalah anaknya. Beberapa bulan berlalu. Raka tidak menganggapnya ada. Siska juga semakin pusing dan stres akibat kehamilan yang semakin membesar dan kurangnya perhatian dari Raka, untuk mengganggu Nara dan untuk memfitnah Nara dia tidak bisa melakukannya karena Raka akan mengusirnya dari rumah kalau Siska melakukannya.Siska selalu menatap kesal dan iri dengan perlakuan Adnan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status