Share

Bab 11 (Fitnah Ibu)

Aku baru saja selesai sholat Maghrib ketika Bang Hasan pulang, dengan mata yang memerah. Bahkan mukena tak sempat aku buka.

Dia mengedor pintu dengan keras dan tanpa sabar. Padahal ia tahu, adzan maghrib baru saja usai berkumandang.

"Aku baru selesai sholat, Bang," jawabku setelah pintu terbuka.

Tapi yang di tanya bukannya menjawab malah membanting pintu, dan menarik tanganku ke kamar.

"Sholat katamu, heh?!" Nada suaranya tinggi dan berat, "percuma kamu sholat kalau kamu nggak bisa memperlakukan mertuamu dengan baik," sentaknya menarik mukenaku hingga lepas.

Aku terkejut, dadaku bergemuruh dengan detak jantung yang tak beraturan.

"Kenapa Abang kasar begini?" tanyaku dengan air mata yang mulai menggenang.

"Kenapa katamu? Harusnya aku yang bertanya, kenapa kamu perlakukan Ibuku seperti ini, Mir!" bentaknya lagi, "aku tak akan kasar jika kamu tidak mengasari Ibuku duluan."

Air mata mulai jatuh tanpa kuminta.

Bang Hasan tidak pernah semarah dan sekasar ini sebelumnya. Racun apa ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status