Share

Bab 20 (Tak lagi melegakan)

Sepulangnya Ratih dari rumah, segeraku mandi, dan sholat.

Mengadukan semua takdir yang kujalani kini kepada Sang pemilik hidup. Meminta dan memohon jika aku masih harus berjuang, berikan aku selalu kekuatan. Dan jika memang semuanya harus usai sampai disini, berikan aku kemudahan melewatinya.

Entah mengapa sejak sering bertengkar dengan Ibu mertua, membuatku sering merindukan surga pertamaku.

Pelan kuseret langkah ke laci meja rias, saat terbuka aku merasa seperti ada sesuatu yang beda, mungkin posisi photo Ibu yang menjadi terbalik. Ku ambil dan kupandangi wajah cantik dalam potret usang tersebut. Tanpa terasa airmataku kembali menetes, lalu menjadi mengalir deras.

Kupeluk photonya, kupejamkan mataku seolah aku benar-benar sedang memeluknya.

Oh Ibu mengapa kau lahirkan aku kalau hanya untuk kau tinggalkan? Dunia yang kujalani kini amat menyakitkan Bu.

Harusnya Ibu ada disini, mendidik dan mengajariku menjadi istri dan menantu yang baik seperti keinginan Ibu mertuaku.

Nanar kupandangi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status