Share

Bab 8. Kemarahan Rayhan

Sedangkan di ruangan CEO, Rayhan terlihat begitu murka saat mengetahui adanya video yang membuat heboh satu perusahaannya. Dia memperintahkan orang-orang kepercayaannya untuk segera menghapus video tersebut dan mencari orang yang berani mempostingnya.

"Saya tidak mau tahu, siang ini juga saya harus mendapatkan orang yang berani memposting video itu!" perintah Rayhan pada anak buahnya.

Suasana di ruang CEO benar-benar sunyi, tidak ada seorang pun yang berani membuat suara atau bergerak sedikit pun. Semua yang ada di ruangan itu merasakan aura kemarahan Rayhan yang membuat bulu kuduk mereka berdiri.

"Pecat detik itu juga jika ada karyawan yang berani membicarakan video itu!" lanjut Reihan berusaha meredam amarahnya.

Suasana menjadi semakin tegang saat Rayhan menatap mereka satu persatu. Tidak ada satu orang pun yang berani menatap balik mata hitam Rayhan. Mata itu seolah tahu jika seseorang sedang membohonginya. Ketika Reyhan ingin mengatakan sesuatu yang lain tiba-tiba pintu ruangan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status