Share

Bab 5

Author: Viraadee
last update Last Updated: 2023-09-12 10:24:37

Rasa penasaran Tarina masih ia pendam sampai di rumahnya. Dia pikir Irani tidak mungkin memiliki banyak uang untuk belanja sebanyak itu.

Aditya bilang kemarin dia sudah mengurangi uang belanjanya menjadi setengahnya, darimana Irani mendapatkan uang untuk membeli barang-barang mahal?

"Mas, tadi aku itu ketemu sama mantan istri kamu, dia belanja barang-barang mahal. Darimana dia punya banyak uang?"

Baru saja Aditya datang ke apartemen Tarina, perempuan itu sudah langsung bertanya mengenai Irani.

"Ya mana aku tahu lah Rin," jawab Aditya singkat.

Tarina tidak percaya ekspresi Aditya hanya seperti itu. "Harusnya kamu tahu dong mas, kan sebelumnya kamu yang kasih dia uang belanja."

"Aku cuma kasih setengahnya aja seperti saran kamu, mana aku tahu dia belanja banyak dapat uang darimana."

Aditya menanggapi semua itu dengan santai. Padahal Tarina sudah geram dan panas melihat Irani bisa belanja banyak seperti dirinya.

"Apa jangan-jangan dia curi uang kamu?"

Aditya menatap Tarina yang masih saja penasaran dengan Irani. "Tadinya aku pikir juga gitu, dia akan ambil uang aku yang sengaja aku taruh di meja, tapi uangnya masih ada kok, dia ga ambil sepeserpun," ujar Aditya.

"Terus dapat uang darimana buat shopping banyak dan hampir ngalahin harga barang-barang aku?"

"Ya pasti dari uang belanja yang aku kasih lah Rin, udah lah ga usah dipikirin, itu juga uang belanja terakhir yang aku kasih ke dia. Besok juga uangnya aku kasih ke kamu," ujar Aditya mencoba membuat Tarina melupakan soal Irani.

Tarina merasa kesal dengan Aditya, dia pikir dirinya harus menyelidiki sendiri soal Irani.

"Pokoknya, setelah bercerai dari kamu, aku ga mau dia hidup bahagia apalagi bisa shopping-shopping ria kaya gitu mas."

"Ya apa masalahnya? Kalau dia mau shopping pakai uang dia sendiri ya biarin aja lah, yang penting kan bukan uang dari aku."

"Segampang itu kamu bilang mas?" tanya Tarina tidak percaya. "Aku benci sama mantan istri kamu itu, dia udah bikin semua teman-teman aku jadi memandang aku buruk karena nikah sama kamu sedangkan kamu masih sama dia," jelasnya.

"Mau gimana lagi? Itu kenyataannya, sekarang kan dia udah pergi, dan aku udah jadi milik kamu. Ga usah lah kamu dengerin temen-temen kamu itu."

Tarina semakin sungguh emosi dengan Aditya karena terlalu cuek pada masalahnya. Perempuan itu tetap menyimpan dendam pada Irani dan berniat akan membalaskannya suatu saat nanti.

Malam hari Tarina melihat postingan di I*******m dan F******k Irani. Foto antara Aditya, Irani dan Mishka. Foto-foto itu yang juga di screenshot oleh teman-teman Tarina lalu dikirimkan padanya dengan berbagai macam pertanyaan dan kekecewaan dari teman-temannya setelah mengetahui dirinya menikah dengan laki-laki yang sudah beristri.

'Kamu udah bercerai dengan mas Aditya mba, jadi kamu hapus foto-foto ini!' suruhnya pada Irani melalui W******p miliknya.

Mendapatkan pesan seperti itu dari Tarina, Irani merasa ingin tertawa saja. Mereka lalu saling berbicara melalui pesan aplikasi itu.

Irani:

'Kenapa ya? Memangnya ada yang salah dengan foto itu?'

Tarina:

'Iyalah. Laki-laki yang ada di foto itu sudah jadi milikku. Kamu udah ga ada hak lagi buat pajang suami orang di akunmu itu.'

Irani:

'Oh selamat ya atas pencapaiannya sebagai pelakor. Hadiahnya bisa kamu ambil di akhirat nanti. Tapi maaf, foto dan kenangan itu sah menjadi milikku karena di foto itu mas Aditya masih suamiku.'

Tarina:

'Memang ga tahu malu kamu mb, sekarang mas Aditya itu sudah pilih aku daripada kamu. Jadi hapus aja foto itu.'

Irani:

'Memangnya kamu siapa nyuruh-nyuruh aku ha? Cuma gara-gara foto aja kamu kepanasan begitu, bagaimana kalau aku keluarin semua momen bahagiaku sama mas Aditya dulu? Mau apa kamu? Dapat laki-laki sisa dari orang lain aja belagu.'

Irani tidak akan menghapus foto itu sekarang. Dia ingin melihat Tarina geram padanya, setelah itu Irani pasti akan menghapusnya.

Lagipula dirinya juga tidak berniat untuk membagikan kenangan-kenangan bersama Aditya di akun media sosialnya setelah ini. Saat ini hanya untuk terakhir kalinya.

Malam hari Irani mengerjakan pekerjaannya sebagai copywriter setelah berhasil menidurkan Mishka di kamarnya.

Selama ini Irani banyak menerima klien dari luar negeri karena kemampuan berbahasa Inggrisnya sangat bagus. Pendapatan yang ia dapatkan juga tidak tanggung-tanggu karena dibayar dengan dollar atau kadang juga dengan Euro. Nilai uang itu cukup besar bila dirupiahkan.

Handphone Irani tiba-tiba berbunyi, menampilkan nama sang mantan suami. "Hallo," sapanya meskipun malas.

"Besok aku mau ketemu sama Mishka," pinta Aditya langsung.

"Setelah pulang sekolah," jawab Irani singkat.

Dia mengijinkan Aditya bertemu dengan Mishka namun setelah gadis kecil itu pulang dari sekolah.

"Ga perlu pulang sekolah, pagi-pagi kamu antar di kesini!" suruh Aditya.

Irani tentu tidak terima laki-laki itu menyuruhnya seenaknya. "Keputusanku tidak akan berubah, tidak ada yang boleh mengganggu jam belajar Mishka di sekolah termasuk kamu."

"Kamu ini apa-apaan sih? Jangan sok berkuasa atas Mishka ya. Aku ini ayahnya," ujar Aditya dengan nada tinggi.

"Aku juga ibunya," tegas Irani.

"Kemana kamu membawa Mishka? Ke rumah orang tuamu kan? Aku akan menjemput Mishka sekarang."

Irani tidak peduli, mau Aditya menjemput Mishka yang dikira ada di dirumah neneknya atau tidak, yang penting sekarang Mishka aman bersamanya.

Aditya tidak tahu kalau Irani tinggal di rumah barunya. Setahu Aditya Irani hanya berasal dari keluarga biasa jadi dia pikir Irani tidak akan pergi kemanapun selain kembali rumah orang tuanya.

"Kamu pikir aku akan tinggal di rumah orang tuaku Mas? Huh cari saja, cari aku dan Mishka di rumah orang tuaku kalau kamu pikir aku dan Mishka ada di sana," ujar Irani tidak akan memberitahukan keberadaannya dan Mishka sampai saatnya tiba.

Rumah yang Irani tempati saat ini memang baru saja ia beli beberapa bulan yang lalu saat tahu Aditya selingkuh.

Menyesali nasib karena perselingkuhan Aditya dan Tarina tidak akan ada gunanya bagi Irani. Perempuan itu memilih untuk langsung bersiap-siap untuk kehidupannya setelah ia bercerai dengan Aditya.

Irani sudah memutuskan bahwa akhir dari hubungan rumah tangga yang salah satunya melakukan pengkhianatan dalam bentuk perselingkuhan adalah perceraian. Tidak ada toleransi lagi baginya.

Pagi hari Irani berdiskusi dengan adik laki-lakinya, Abian. Mereka berdiskusi mengenai bisnis yang mereka berdua jalankan.

"Iya kakak pantau perkembangannya dari sini aja ya. Seperti biasa, kakak percaya sama kamu," ujar Irani.

Irani memang masih harus sibuk dengan urusan perceraiannya dengan Aditya.

Siang hari dia terpaksa harus bertemu dengan Aditya setelah Mishka pulang sekolah.

"Dengar, kamu ga usah perjuangin hak asuh Mishka, sudah jelas dia harus tinggal bersama aku," ujar Aditya memberitahu Irani.

Mendengar itu tentu saja Irani tidak terima. "Kamu ga bisa paksa Mishka," jawabnya.

"Siapa yang maksa Ra? Aku ini ayahnya dan aku bisa memberikan segalanya buat dia. Mishka akan hidup berkecukupan kalau dia tinggal bersamaku daripada sama kamu."

Sudah pasti Aditya mengira Irani tidak memiliki apapun dan tidak akan bisa memberikan yang terbaik untuk Mishka.

"Terserah kamu saja mas, aku akan tetap meminta hak asuh Mishka. Ibu kandungnya masih hidup, jadi Mishka tidak perlu tinggal dengan ayahnya yang tukang selingkuh apalagi serumah dengan ibu tiri," tegas Irani tidak terima.

"Selama aku masih hidup, dia lebih aman bersamaku," tambahnya lagi.

Bersambung.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Rahasia Istri yang Diselingkuhi    Bab 32

    "Aryaaan, Aryaaan, Aryan bangun dong ini udah siang. Mama mau nunjukin kamu hal penting. Ayo bangun dulu," suruh Bu Naya, mamanya Aryan.Pagi-pagi sekali bu Naya sudah terkejut melihat anaknya menjadi bahan pembicaraan orang-orang di media sosial."Apa sih Ma, hari ini Aryan libur Ma, bangun nanti juga gapapa," ujar laki-laki itu dengan malasnya."Ga, ga bisa. Kamu harus lihat ini dulu. Ini maksudnya apa? Coba kamu jelasin sama mama," pinta Bu Naya sambil menarik Aryan untuk bangun dan memperlihatkan ponsel miliknya.Dengan terpaksa Aryan pun bangun dan melihat berita tentang dirinya. "Kok bisa gini sih? Ini maksudnya apa? Aryan ga ngerti Ma," jawabnya bingung. "Kamu dituduh selingkuh sama Irani. Jadi Irani itu janda? Dia udah punya suami sebelumnya? Tapi kenapa mantan suaminya jadi ikut nyeret kamu juga dalam hal ini? Ini gimana maksudnya?" tanya Bu Naya panik."Laki-laki kurang ajar, dia yang aku temuin kemarin malam sama Irani Ma. Aryan ga nyangka dia malah bawa-bawa aku jadi sel

  • Rahasia Istri yang Diselingkuhi    Bab 31

    "Oh woow Irani, that's look so good. Akhirnya berani juga ya jalan-jalan sama selingkuhan setelah kamu cerai sama suami kamu?" tanya Tarina saat melihat Aryan dan Irani hendak makan malam di sebuah restaurant. Aryan mengerutkan keningnya tidak mengerti dengan ucapan perempuan yang tiba-tiba saja muncul dan mengatakan hal itu.Selang beberapa detik setelah itu Aditya menyusul Tarina dan mulai menatap Aryan dan Irani dengan tatapan yang membuat Aryan bingung."Ngakunya sok yang paling tersakiti dan memojokkan mas Aditya selingkuh sama aku, ga tahunya kamu sendiri juga selingkuh kan?" tanya Tarina lagi."Tunggu tunggu, ini maksudnya apa ya? Saya ga kenal sama kalian dan—""Oh ya? Ngapain mau coba-coba bersandiwara? Kalian itu sama-sama kotor—""Cukup Mas. Aku udah ga ada hubungan apapun dan ga mau berurusan apapun sama kamu ya. Kita udah selesai dengan semua masalah kita dan masa lalu kita. Jadi tolong jangan mengusik kehidupan aku apalagi nuduh dan fitnah aku hal yang ga bener," tegas

  • Rahasia Istri yang Diselingkuhi    Bab 30

    Pagi-pagi sekali Irani menyiapkan keperluan Mishka sekolah, menyiapkan bekal dan melakukan aktivitasnya sebagai ibu yang baik.Perempuan itu mengantar Mishka ke sekolah sebelum dirinya pergi ke rumah Aryan untuk menjaga Pari."Ibu hari ini ga pulang malam lagi kan?" tanya Mishka saat dalam perjalanan ke sekolah."Iya sayang, nanti ibu usahakan pulang cepat ya, Mishka mau apa? Mau ditemenin main, nonton atau jalan-jalan malam?" tanya Irani dengan senang hati."Emm nonton terus sama jalan-jalan aja deh sambil nyobain makanan-makanan baru," pinta bocah itu.Irani hanya tersenyum dan mengiyakan apa yang Mishka minta. Semoga saja dirinya bisa pulang cepat hari ini. Lagipula sepertinya tidak banyak yang harus ia kerjakan di rumah Aryan. Irani disuruh untuk menyeleksi beberapa baby sitter untuk Pari dan men-training mereka.Aryan minta Irani tidak sembarangan dalam memilihkan baby sitter untuk Pari. Semoga saja ia bisa mendapatkan seperti yang Pari minta. "Irani," panggil bu Naya mamanya A

  • Rahasia Istri yang Diselingkuhi    Bab 29

    Hari ini kabar duka datang dari keluarga Aryan, pada akhirnya Pari harus kehilangan ibu kandungnya, Karin. Sedangkan ayah Pari yaitu Dion masih harus berjuang untuk melewati masa kritisnya.Naya, mamanya Aryan sangat shock karena menantunya meninggal dunia dan Dion harus menjadi duda, Pari juga harus kehilangan sosok ibu di usia yang masih bayi.Aryan mencoba untuk menguatkan ibunya dan meyakinkannya bahwa semua akan baik-baik saja dan Pari akan tetap mendapatkan sosok ibu yang akan selalu menyayanginya. Sampai sekarang Dion belum sadar juga, Naya tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya nanti jika sampai Dion juga pergi meninggalkannya."Maa, mas Dion pasti sembuh. Dia harus sembuh untuk Pari, mama ga boleh berpikiran yang engga engga ya," tutur Aryan mencoba menenangkan ibunya.Hari-hari berlalu Aryan juga mengkhawatirkan kondisi ibunya karena terlalu banyak pikiran, perempuan itu sampai harus sakit juga.Irani yang kebetulan hari ini ada di rumah Aryan pun tidak hanya menjaga P

  • Rahasia Istri yang Diselingkuhi    Bab 28

    Di rumah sakit terpaksa Irani harus ikut menunggu Pari karena bayi itu ternyata harus dirawat. Aryan tidak tahu apa-apa, mamanya Aryan juga sudah sangat lelah karena usianya yang sudah tua dan memikirkan anak serta cucunya yang harus mendapat musibah seperti ini.Sesuai permintaan Naya yang menyuruh laki-laki itu supaya meminta Irani menjadi baby sitter Pari untuk sementara, maka hari ini ia berusaha mengatakan itu dan membujuk Irani."Berapapun gaji yang kamu minta akan aku kasih," jelas Aryan."Ya masalahnya bukan itu Pak, menjadi baby sitter yang harus selalu ada di dekat Pari hampir 24 jam. Lalu bagaimana dengan anak saya?" tanya Irani memikirkan Mishka yang juga membutuhkan sosoknya sebagai seorang ibu.Aryan terdiam mendengar itu. "Kamu bisa tetap pulang, saya akan tetap cari baby sitter lain buat gantian jaga Pari," jawab Aryan memberikan solusi untuk masalah yang masih mengganjal di hati Irani."Ya masalahnya ini tuh mama yang minta, aku sama mama udah pusing sama semua keada

  • Rahasia Istri yang Diselingkuhi    Bab 27

    Di sebuah cafe elit yang ada di kota dimana Tarina tinggal, perempuan itu malam ini menghabiskan waktunya dengan beberapa teman barunya di sana.Tarina mencoba untuk mencari teman baru setelah teman-teman lamanya merasa tidak suka dengan hubungannya bersama Aditya setelah mereka mengetahui semuanya.Tapi untung saja Tarina bisa segera mendapatkan teman baru dan tidak akan kesepian jika ditinggal Aditya kerja."Yang jadi masalah itu cuma Mishka anaknya mas Aditya," jelas Tarina saat sedang curhat dengan temannya.Apalagi masalah dalam kehidupan Tarina jika bukan Mishka? Dirinya sering bertengkar dengan Aditya hanya karena Mishka atau Irani."Anak kecil itu masih saja menetap di pikiran Aditya dan aku seolah ga bisa menghilangkannya," keluhnya lagi. "Mengalahkan Irani itu hal yang mudah tapi ternyata mengalahkan bocah kecil itu ternyata sulit juga," lanjutnya.Teman-teman Tarina pun menanggapi kalau solusi untuk semua itu hanya ada satu yaitu Tarina harus segera memiliki anak sendiri ka

  • Rahasia Istri yang Diselingkuhi    Bab 26

    "Makasih ya Ran, kalau ga ada kamu, saya ga tahu lagi mau ngurus Pari gimana," ujar Pak Aryan saat melihat Pari sudah tertidur lelap.Aryan sangat kasihan pada bayi mungil itu. Jika sampai Pari kehilangan ibunya, Aryan tidak tahu lagi harus bagaimana kedepannya.Mendengar ucapan terimakasih yang keluar dari mulut Aryan membuat Irani seakan tidak percaya kalau laki-laki itu memang mengucapkannya. Pasalnya Aryan seperti orang yang tidak akan pernah mengatakan maaf dan terimakasih di mata Irani, namun ternyata perempuan itu salah. Nyatanya Aryan juga manusia yang baik."Oh ya, kamu udah makan?" tanya laki-laki itu basa basi."Sudah pak, pak Aryan belum makan?" "Emm udah udah kok, saya cuma basa basi aja," jujurnya.Keduanya sama-sama terdiam dan tidak memiliki topik pembicaraan. Hari sudah semakin sore dan Irani harus kembali ke rumahnya karena Mishka pasti menunggu."Oh iya pak, saya harus pulang. Mishka pasti nungguin saya di rumah," pamit Irani karena dia pikir pekerjaannya untuk mem

  • Rahasia Istri yang Diselingkuhi    Bab 25

    Hari weekend membuat Tarina juga ingin menghabiskan waktu liburan bersama dengan Aditya, apalagi beberapa hari ini dirinya tidak sempat mengurung diri karena orang-orang yang berkomentar buruk tentang dirinya di media sosial.Aditya tidak mempermasalahkan hal itu, tapi ia ingin jalan-jalan dengan mengajak Mishka."Mas kenapa sih harus sama dia juga? Kamu ga capek ya kalau kita berdebat cuma gara-gara itu? Mishka kan udah pergi sama Irani, ya kita pergi sendiri lah," ujar Tarina dengan marah.Selalu saja itu masalahnya, Tarina tidak suka mengajak Mishka apapun alasannya. Dia pasti akan selalu berdebat dengan Aditya jika laki-laki itu berbicara tentang Mishka apalagi ingin mengajaknya. "Rin aku ga mau ya kamu terus-terusan kaya gini. Mishka itu anak aku, lagian aku itu tetep pilih kamu kok, kalau aku mau aku udah pergi ke rumah Irani sendiri dan jalan-jalan sama mereka. Nyatanya engga kan? Aku pilih dirumah sama kamu. Jadi ya udah lah jangan kaya gini. Emangnya kamu mau aku pergi sama

  • Rahasia Istri yang Diselingkuhi    Bab 24

    Setelah Bayu dan Bu Resti mengobrol, Irani bersantai dengan menikmati makanan yang bu Resti masak. Ia tidak peduli lagi dengan Aditya yang mau berkata apa lagi setelah semua iniBaru saja Bayu selesai bicara dengan ibunya, saat Irani hendak tidur, handphone miliknya tidak mau beristirahat juga karena terus berdering.Kali ini bukan dari Aditya, melainkan dari si bos paling atasan itu, siapa lagi kalau bukan Pak Aryan.Irani mengeluh kesal saat melihat nama itu tertera di layar miliknya. "Kenapa juga sih hari libur mesti nelpon gini?" tanyanya kesal.Ingin tidak diangkat, takut akan menjadi masalah ke depannya, apalagi pak Aryan si manusia yang menurutnya kaku itu selalu saja keras kepala. Tapi jika ia mengangkatnya sekarang, Irani tidak siap dengan kerjaan-kerjaan yang membuatnya pusing karena selalu salah di mata Pak Aryan."Hallo, lama banget sih kamu angkat teleponnya," omel suara yang tidak asing lagi di telinga Irani."Ya sabar dong pak, masih mending kan saya angkat," jawab Iran

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status