Share

Pernikahan

Author: Yenita Wati
last update Last Updated: 2022-01-22 20:57:16

Selama makan, terdengar dentingan sendok milik Kaysan. Alezha yang tidak nyaman mendengarkan pun langsung melirik tanpa berkata apapun.

Kaysan yang menyadari lirikan Alezha langsung berkata, "Aku sudah menyuruhmu menambah poin tetapi kau tidak mau. Aku tidak memperbolehkan ada dentingan karena aku suka mendengar dentingan dari piringku sendiri," ucap Kaysan dengan santainya. Membuat Alezha hanya geleng-geleng kepala. Ia pun kembali mengingat saat dulu ia sering mendenting-dentingkan sendoknya untuk mengganggu Rayden yang sangat risih mendengar suara dentingan sendok dan garp

"Lalu, apa kau juga suka kentut sembarangan?" tanya Alezha ingin meyakinkan.

"Tidak, dari semua poin itu, aku hanya melakukan yang ini saja. Seperti katamu, aku tidak akan melakukan hal memalukan seperti itu

"Baguslah." Alezha tersenyu

Mereka pun segera mengabiskan makan siang, lalu bubar, ke tempat tujuan masing-masing. Sepanjang perjalanan, Alezha masih memikirkan surat perjanjian itu. 'Benarkah yang aku lakukan ini? Semoga saja dia keputusan ku ini benar. Maafkan aku, Ma, Pa. Anakmu ini telah berbohong pada kalian

Alezha menepikan mobilnya di sebuah panti perusahaan milik rekan bisnis papanya karena akan diadakan rapat di san

"Selamat datang, Alezha." Seorang pria separuh baya menyambutnya dengan hangat. Pria itu bernama Aiden Alexander, rekan bisnis papany

"Terima kasih, Om Aiden. Apakah Rayden sudah datang?" tanya Alezh

"Sudah, dia sedang mengobrol bersama William dan Harry. Masuklah, masih ada waktu untuk mengobrol," ujar Aide

"Terima kasih, Om. Sudah lama aku tidak bertemu dengan mereka." Alezha melangkahkan kakinya menuju ke sebuah ruangan yang akan digunakan untuk pertemuan besar beberapa petinggi perusahaan termasuk dirinya yang menjabat sebagai Direktur Utama di perusahaan papany

Di sana ia mengobrol dengan si kembar William dan Harry yang merupakan anak Aiden. Terlihat begitu akrab karena mereka memang sering bertemu sejak keci

"Bagaimana kuliah kalian?" tanya Alezha pada William dan Harr

"Ya begitulah. Sedikit memusingkan kuliah sambil dipaksa bekerja begini," keluh Harr

"Dipaksa apanya, kau yang memaksaku ikut bekerja di sini karena kau ingin terlihat sibuk, iya 'kan." William menyiku dada Harr

"Iya, aku mengaku. Kak Alezha, selamat, ya. Kata Om Reyza, kau akan menikah dengan Kaysan dari keluarga Anderson. Kalian cocok, Kak," ujar Harr

Mendengar hal itu, Alezha hanya bisa tersenyum. Tidak mungkin ia menunjukkan raut wajah kekesalan saat membahas Kaysan dan perjodohan merek

"Kenapa kau selalu mencampuri urusan orang. Sudahlah, rapat akan segera dimulai. Katanya kau mau jadi CEO seperti ayah. Jangan banyak mengganggu orang, kurangi bicara dan lakukan lebih." William menarik tangan Harry menuju kursi di ruang rapat tersebu

"Lihatlah, mereka itu sangat lucu. Kembar, tetapi tidak menyembunyikan apapun," sindir Rayden pada Alezh

Mendengar hal itu, Alezha tersenyum. "Seperti kata William tadi, kurangi bicara dan lakukan lebih." Pergi meninggalkan Rayden menuju kursi rapa

Rayden hanya bisa geleng-geleng kepala melihat sikap kakaknya yang acuh seperti itu.

*****

Hari itu pun tiba. Alezha dan Kaysan pun resmi menikah. Resepsi pernikahan mereka di selenggarakan di gedung Armadja milik keluarga besar Alezha. Banyak rekan bisnis yang datang menghadiri pernikahan mereka. Acara tersebut juga disiarkan langsung di beberapa stasiun televisi. Bagaimanapun juga, pernikahan mereka ini termasuk pernikahan bisnis antara dua perusahaan besar yang nantinya akan jauh lebih besar lagi setelah pernikahan ini.

Banyak keluarga kedua mempelai berkumpul di sana. Tak terkecuali dua adik Alezha, yaitu Rayden dan Erlangga. Erlangga tampak duduk diam sambil memainkan ponselnya. Sedangkan Rayden sedang mengobrol bersama para rekan bisnisnya. Namun sesekali ia menatap Alezha yang sedang tersenyum menyambut para tamu yang ingin bersalaman. Tampak ketidaksukaan Rayden melihat Alezha berpura-pura bahagia.

Bagaimanapun, mereka adalah kembar. Rayden tentu dapat mengerti apa yang dirasakan Alezha saat ini. Keterpaksaan, sudah jelas mengganjal dihatinya.

"Selamat ya, Reyza. Akhirnya kita berbesan," ucap Zaki sambil menjabat tangan Reyza.

"Semoga kita secepatnya memiliki cucu," sahut Reyza.

"Bagaimana, Alea? Apa kau setuju kalau mereka bulan madu di Amerika?" tanya Kayla.

"Boleh, agar Alezha bisa bertemu dengan keluarga kami yang di sana," sahut Alea.

"Aku sungguh tidak sabar melihat mereka pulang dengan kabar bahagia." Kayla tersenyum senang.

"Hei, mereka hanya bulan madu selama seminggu, bukan berbulan-bulan." Alea menyikut lengan Kayla.

"Oh iya, maaf aku lupa." Kayla tertawa sambil menutup mulut.

Sementara itu, Kaysan dan Alezha tengah duduk di pelaminan sambil sesekali mengobrol.

"Kenapa kau selalu tersenyum?" tanya Kaysan.

"Tidakkah kau tahu apa yang dipikirkan orang-orang jika melihat aku cemberut atau menangis di sini?"

"Tetapi kau tersenyum seperti orang yang sedang bahagia."

"Bukankah setiap pasangan yang menikah harus bahagia?"

"Ya, jika ada cinta diantara mereka."

"Aku bahagia karena melihat orang tuaku bahagia." Alezha melihat ke arah kedua orang tuanya yang sedang bercanda ria dengan orang tua Kaysan.

"Kau adalah anak yang berbakti."

Alezha hanya tersenyum mendengarnya. Ia kembali menatap para undangan yang hadir sembari tersenyum saat ada yang tersenyum padanya.

Hingga seseorang yang mereka kenal datang dan memberi selamat kepada mereka, senyuman mereka pun berubah menjadi sebuah kebingungan.

"Cal,,,,Calya!" Alezha menatap Calya dengan wajah pucat. Kenapa Calya bisa datang ke pernikahan mereka? Apa dia ingin mengacaukan acara itu? Berbagai pikiran buruk pun menghampirinya.

"Selamat, ya. Alezha, Kaysan." Calya menjabat tangan mereka secara bergantian.

"Kenapa kau kesini?" tanya Kaysa dengan ekspresi tak kalah terkejutnya dengan Alezha.

"Maaf, aku hanya ingin mengucapkan selamat. Sekaligus mengingatkan kalian bahwa aku adalah bagian dari kalian." Calya tersenyum lembut.

"Jangan khawatir, Calya. Kami masih ingat akan perjanjian kita, kau tidak perlu risau." Alezha mengingatkan.

"Baguslah. Ya sudah, aku pergi dulu." Calya pun pergi meninggalkan mereka dengan senyuman.

Alezha menghembuskan nafas lega begitu juga dengan Kaysan. 

"Sepertinya dia sangat mencintaimu." Alezha tersenyum menatap kepergian Calya yang sudah menjauh dan hilang ditelan lautan manusia yang hadir di sana.

"Setiap pasangan kekasih memang harus saling mencintai."

"Semoga kalian selalu rukun sampai menikah."

"Aku merasa sedang dido'akan."

"Semoga terkabul." Alezha tersenyum.

Kaysan menatapnya tidak percaya. 'Apa yang ada dipikirannya? Kenapa dia bisa setenang itu.' batinnya.

Hingga sampai malam tiba, pesta pun usai. Keluarga besar juga sudah pulang. Menyisakan keluarga inti yang akan melepas kedua pengantin menuju rumah mereka yang hanya akan mereka tempati berdua.

"Kaysan, tolong jaga Alezha, ya," pinta Alea pada pria yang kini sudah menjadi menantunya itu.

"Baik, Ma." Kaysan mengangguk. Ia sudah mulai memanggil mertuanya dengan sebutan Mama sejak mereka menikah pagi tadi.

"Alezha, selalu ingatkan Kaysan untuk sarapan ya, Sayang. Dia ini selalu sibuk bekerja hingga mengabaikan sarapannya," ujar Kayla.

"Baik, Ma," sahut Alezha dengan senyuman lembutnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Rahasia Pengantin   Ekstra Part Ending

    "Bagaimana, para saksi, sah?" tanya pak penghulu pada para saksi dan tamu yang hadir."SAH!!""Alhamdulillah."Mereka semua mengucap syukur."Selamat, ya, Leon, Sofi, akhirnya kalian menikah lagi," ucap Alezha sambil memeluk Sofi."Terima kasih, ini semua berkat dirimu. Dan terima kasih juga untuk baju pengantin kami," sahut Sofi sambil melihat gaun pengantin yang ia kenakan.Ternyata, saat Alezha meminta dijahitkan baju dengan ukurannya, adalah karena gaun itu untuknya dan Leon."Iya, sama-sama. Mulai sekarang, hiduplah bahagia bersama cinta sejati mu.""Leon, jangan pernah menyakiti istrimu lagi. Jaga dia sampai akhir hayat mu." Kaysan menepuk bahu Leon."Iya, aku berjanji, aku akan selalu menjaga dan mencintai Sofi sampai akhir hayat ku." Leon memegang erat tangan Sofi.Mereka pun saling bertatapan hingga Leon akan mendaratkan sebuah ciuman di bibirnya."Heh, j

  • Rahasia Pengantin   Ekstra Part 4

    Sofi terlihat mondar mandir di dalam ruang kerjanya. Sejak semalam ia memang masih bingung dengan pergolakan hatinya.Hingga akhirnya, ia pun memberanikan diri membuka blokiran semua akun sosmed Leon. Di salah satu akun sosmednya, Sofi melihat banyak postingan Leon yang semua komentar ia kunci. Di salah satu postingan Leon, Sofi melihat sebuah jam tangan yang Leon unggah dengan caption 'setidaknya dia pernah mencintai ku meski saat ini aku tidak akan bisa memilikinya lagi'. Jika dilihat tanggalnya, postingan itu sudah berusia setahun.Selain itu, Leon juga mengunggah sebuah foto yang hanya menampakkan tangan yang ia genggam. Sofi tahu bahwa itu adalah tangannya. Leon menulis dengan caption 'andai waktu diputar ulang, aku tidak akan pernah melepaskan tangan ini'.Tanpa terasa air mata Sofi mengalir. Ia tidak menyangka bahwa Leon masih menyimpan foto dan hadiah pemberiannya saat mereka masih bertunangan.

  • Rahasia Pengantin   Ekstra Part 3

    Beberapa hari telah berlalu."Alezha, aku ingin bicara!" ucap Kaysan saat Alezha sedang merias wajahnya di depan cermin."Bicaralah, untuk apa berbasa-basi?" ucap Alezha tanpa menoleh."Bila berbicara dengan suami mu, lihatlah wajahnya."Alezha berbalik dan berdiri menghadap Kaysan. "Sekarang bicaralah!""Kenapa akhir-akhir ini kau berubah? Apa kau sudah tidak mencintai ku lagi?" Kaysan langsung mengeluarkan uneg-uneg yang selama ini mengganjal di hatinya."Berubah?" Alezha berbalik dan memerhatikan penampilannya di depan cermin. "Ya, aku memang sedikit lebih kurus, tapi apa itu masalah?""Bukan itu! Meski berat badanmu bertambah belasan kilo pun aku tidak akan mempermasalahkannya.""Apa? Jadi kau berharap aku menjadi gendut? Kau suka aku seperti itu? Apa kau baru saja menyumpahiku?""Apa? Tidak bukan itu. Jangan mengalihkan pembicaraan! Aku sedang membicarakan sikapmu belakangan ini.

  • Rahasia Pengantin   Ekstra Part 2

    Pagi itu, Alezha baru saja bangun dari ditidurnya. Setelah melaksanakan salat subu berjamaah dengan Kaysan, ia memang tidur lagi karena tadi malam Keizha agak rewel."Sayang, baru bangun?" tanya Kaysan yang sedang merapikan kemeja bajunya."Hmmm," sahut Alezha sambil berjalan gontai ke kamar mandi.Setelah selesai mandi dan berganti baju, ia pun kembali ke dalam kamar."Masih di sini?" tanya Alezha sambil merapikan ranjang."Aku ingin agar kau memakaikan dari untukku," ucap Kaysan dengan senyuman lembut."Memangnya kau tidak bisa pakai sendiri?""Bisa, tapi aku ingin kau yang memakaikannya untuk ku." Menyerahkan dasinya pada Alezha.Alezha mengambil dasi itu, namun tidak memakaikannya. Ia malah meletakkan dasi itu ka atas ranjang lalu pergi ke luar kamar.Kaysan kecewa melihat sikap Alezha yang te

  • Rahasia Pengantin   Ekstra Part 1

    Beberapa tahun telah berlalu. Kini, ketiga anak kembar Alezha sudah berumur dua tahun. Bisa dibayangkan, bagaimana repotnya menjaga anak kembar tiga yang sedang aktif-aktifnya."Kaizo, Kiano, sini, Sayang, jangan lari ke sana, di situ ada,,,,,"Brukkk. "Huaaaaaaaa." Tangisan Kaizo pun terdengar saat ia baru saja menabrak Alezha yang baru akan keluar dari ruangan tempat Kaizo akan masuk."Astaghfirullahalazim, Sayang." Alezha langsung menggendong Kaizo dan mengusap bagian wajahnya yang tadi menghantam kaki bagian atas Alezha."Sayang, maaf, aku tidak bisa mencegah mereka ke sini." Kaysan menghampiri Alezha."Memangnya kemana tiga baby sitter kita?""Mereka sudah mengundurkan diri pagi ini. Apa kau lupa?""Oh iya, aku baru ingat. Lalu, apakah sudah dapat gantinya?""Aku sudah berbicara pada temanku yang mempunyai jasa b

  • Rahasia Pengantin   Sumber Kebahagiaan

    Beberapa bulan telah berlalu.Sofi telah sehat kembali. Kini ia bekerja di sebuah butik yang di jalankan nenek Alezha. Ia tinggal di salah satu unit di apartemen milik Kaysan.Leon sudah kehilangan semua perusahaannya karena hutang yang harus ia lunasi, namun Kaysan menepati janjinya, ia menjadikan Leon sebagai salah satu pekerja jarak jauh di perusahaannya. Kini Leon tinggal di apartemen milik keluarga Armadja tanpa diketahui publik. Ia tidak mungkin tinggal satu apartemen dengan Sofi. Pernah sekali Leon meminta maaf padanya, Sofi hanya mengangguk, namun ia mengajukan syarat agar itu menjadi pertemuan pertama dan terakhir mereka.Orang tua angkat Sofi masuk ke dalam penjara karena mereka masih menjalani bisni gelap prostitusi online dengan menjual para gadis di dekat rumah mereka.Orang tua Calya sudah meminta maaf pada Kaysan dan Alezha atas kesalahan Calya semasa hidup. Tentu saja, Alezha yang berhati emas lang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status