Share

Pingsan

Rion terlihat panik sebab dari awal tidak terlihat tanda-tanda Kenzie sedang sakit.

"Kenapa ini, Mas?" tanya customer yang sedang makan bersebelahan di samping meja Rion.

"Entah." Rion masih berusaha menyadarkan Kenzie, tangannya masih menepuk-nepuk pelan pipi Kenzie.

Keadaan di sana semakin ramai. Bukan hanya sesama customer saja, pekerja di sana juga semua berkerumun dan merasa heran. Karena takut terjadi hal buruk, Rion segera membawa Kenzie ke rumah sakit/klinik menggunakan taksi yang telah dipesankan oleh salah satu pekerja di kafe tersebut.

"Enzie, lu kenapa, sih?" Rion masih menggenggam tangan Kenzie erat, sedangkan gadis tomboy itu terlihat tidak berdaya di pangkuan Rion.

Perjalanan terasa begitu lama, padahal jarak kafe ke klinik/rumah sakit tidak terlalu jauh. Sepanjang jalan, pria berparas oriental itu terlihat sedih, bahkan dia tidak menyadari ada air mata hampir keluar dari sudut matanya.

Sejenak Rion berpikir pada kedua orang tua yang meninggalkannya lebih dulu. Me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status