Beranda / Lainnya / Rahasia Senja / 29 Rahasia Senja

Share

29 Rahasia Senja

Penulis: Iani_p
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-20 23:26:04
_"Harusnya, kamu tidak ikut campur. Semua jadi runyam!"_

~~~

Senja spontan menutup matanya, mengantisipasi siraman yang akan datang. Aroma manis dan lengket dari minuman itu sidah tercium. Tapi ia tidak merasakan apa-apa. Mata indahnya itu membuka, perlahan, dan mengintip sedikit demi sedikit. Senyum itu, membuat mata Senja benar-benar terbuka lebar.

Ia terkejut, laki-laki bertubuh tinggi itu sedang menghalangi siraman air. Gafi, dengan kemeja hitamnya kini basah dan lengket terkena cairan merah, menempel pada tubuh atletisnya. Senyumnya menampilkan gigi gingsulnya. Wajahnya yang tirus kini sedikit basah, namun mata almondnya yang tajam memancarkan campuran ketegasan dan kepedulian yang mendalam, membuat aura Gafi semakin kuat.

Senja terdiam, ia ingin marah pada Gafi karena ikut campur. Merasa kesal karena Gafi justru membuatnya semakin menjadi sorotan. Tetapi ia juga tidak bisa. Laki-laki itu membalikkan tubuhnya menatap nyalang gadis itu—Viola. Ekspresi Gafi berubah dingin, r
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Rahasia Senja    Bab 30 Rahasia Senja

    _"Kesepian paling menyakitkan adalah ketika kamu meninggalkan satu-satunya orang yang peduli, demi rasa aman yang semu."_ ~~~ "Kenapa?" Tanya Gadis berlesung pipi itu, dengan sorot mata yang sendu. Air matanya tidak keluar, ia benar-benar menahan itu semua agar tidak menetes sedikitpun. Laki-laki itu, menatap Senja dengan mata yang semakin menyipit, senyumnya muncul, "kamu tanya kenapa?" tanyanya dengan nada, seolah mencari pengakuan yang jujur. "Iya! Kenapa tarik aku keluar?" "Aku, ga suka. kalo Gafi jadi sok pahlawan kayak tadi. Muak liatnya, kamu juga kenapa punya masalah sama Viola?" Ujar Aldi sambil menatap Senja tajam. Senja tersenyum getir, entah kenapa Aldi malah memarahinya. Padahal laki-laki ini berada di sana, dan mengetahui apa yang terjadi. "Aku ga habis pikir sama kamu. Aku ga cari masalah, kok. Dia aja, yang selalu cari masalah sama aku." Jelas Senja yang mendongakkan kepalanya menatap kekasihnya itu. Aldi menaruh tangannya di saku celana kremnya, menata

  • Rahasia Senja    29 Rahasia Senja

    _"Harusnya, kamu tidak ikut campur. Semua jadi runyam!"_ ~~~ Senja spontan menutup matanya, mengantisipasi siraman yang akan datang. Aroma manis dan lengket dari minuman itu sidah tercium. Tapi ia tidak merasakan apa-apa. Mata indahnya itu membuka, perlahan, dan mengintip sedikit demi sedikit. Senyum itu, membuat mata Senja benar-benar terbuka lebar. Ia terkejut, laki-laki bertubuh tinggi itu sedang menghalangi siraman air. Gafi, dengan kemeja hitamnya kini basah dan lengket terkena cairan merah, menempel pada tubuh atletisnya. Senyumnya menampilkan gigi gingsulnya. Wajahnya yang tirus kini sedikit basah, namun mata almondnya yang tajam memancarkan campuran ketegasan dan kepedulian yang mendalam, membuat aura Gafi semakin kuat. Senja terdiam, ia ingin marah pada Gafi karena ikut campur. Merasa kesal karena Gafi justru membuatnya semakin menjadi sorotan. Tetapi ia juga tidak bisa. Laki-laki itu membalikkan tubuhnya menatap nyalang gadis itu—Viola. Ekspresi Gafi berubah dingin, r

  • Rahasia Senja    28 Rahasia Senja

    _"Jika kamu dipandang tidak baik oleh semua orang. Aku tidak akan memandangmu sama seperti mereka."_ ~~~ Gadis berlesung pipi itu sudah berdiri di depan cermin, mematut diri dengan anggun. Gaun lilac selutut dengan potongan A-line yang anggun. Terbuat dari bahan sifon tipis yang jatuh lembut, sangat cocok dengan postur tubuhnya yang ramping. Detail lengan pendek berpotongan puff ringan dan kerah sweetheart yang manis. Rambutnya yang hitam legam ia kepang tipis di ujung sebelah kanan, lalu dililitkan melingkar hingga ke sisi kiri dan dijepit dengan jepit rambut perak berhias mutiara kecil yang elegan, membiarkan beberapa helai anak rambut membingkai wajahnya dengan lembut. Aroma parfum bunga dari tubuhnya samar tercium membuat Senja terlihat semakin manis. Bunyi bel yang nyaring menggema di rumah megah, namun terasa sepi itu. Suaranya memecah keheningan malam, menandakan kedatangan seseorang. Senja langsung meraih tas tangan kecil berwarna senada dengan gaunnya, terbuat dari b

  • Rahasia Senja    27 Rahasia Senja

    _"Perlakuan sederhana terkadang membuat bahagia."_~~~Cuaca begitu mendukung untuk beraktivitas di hari libur. Termasuk gadis berambut cepol dengan setelan traningnya. Senja baru saja selesai melakukan yoga. Helaan nafasnya terdengar, peluh yang membanjiri wajahnya begitu terlihat. Gadis itu menengguk botol minum berisi air mineral hingga 'tak tersisa.Bunyi ponsel terdengar nyaring. Senja melirik sebentar ke arah benda pipih yang tergeletak manis di atas meja belajarnya. Selesai menyimpan botol minum, dan mengelap keringatnya ia langsung meraih benda itu. Senyum yang menampilkan lesungnya, kini muncul begitu dalam.Gadis itu langsung menarik handuk, yang tergantung rapih di dekat pintu. Setelah melihat pesan yang entah dari siapa, gadis itu langsung bergegas mandi. Mungkin orang spesial yang akan datang.Sudah hampir setengah jam, akhirnya Senja se

  • Rahasia Senja    26 Rahasia Senja

    _"Hidup itu tidak selalu berjalan dengan mulus. Pasti, selalu ada masalah dalam hidup. Masalah ringan, sedang, hingga masalah yang begitu rumit. Tapi, semua itu punya jalan keluarnya."_~~~"Ikut gua!"Suara berat, membuat gadis berambut pirang itu menatap ketiga orang dihadapannya dengan tatapan aneh."Mau apa sih lu?! Punya urusan sama gua?""Udah lah, lu engga usah banyak bacot!" Bentak laki-laki berkulit sawo matang itu."Ngapain sih?! Gua ga mau!" Berontak gadis itu.Namun, laki-laki bertubuh tinggi itu menyuruh kedua temannya membawa paksa Viola."Bagas!!! Lu mau ngapain gua?"Laki-laki yang dipanggil Bagas itu hanya mengedikan pundaknya, dan berjalan mengikuti kedua temannya itu.Viola, gadis itu mencoba melepas cengkraman kuat dari kedua kakak kelasnya. Namun

  • Rahasia Senja    25 Rahasia Senja

    _"Apa yang kita pikirkan benar, belum tentu benar. Bahkan, bisa saja yang kita anggap tindakan yang benar ternyata malah sebaliknya. Sebuah kesalahan."_~~~Hujan sore di ibukota Jakarta terlihat begitu deras. Awan yang tadinya cerah, kini terlihat begitu gelap. Seharusnya semua siswa-siswi SMA GARUDA sudah pulang sejak sejam yang lalu. Namun, mereka harus menetap di ruang kelas menunggu hujan mereda."Ta, gua perlu ngomong sama lu."Ucapan itu membuyarkan lamunan Asta. Suara berat dan khas itu, menyadarkan Asta bahwa bukan lagi Senja yang duduk di sebelahnya, melainkan Galuh."Hem..."Galuh langsung duduk di sebelah gadis itu, tadi ia meminta Senja untuk berpindah tempat duduk sebentar selagi gadis itu menunggu dijemp

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status