Share

Hasrat Sesaat

BAB 1 : Hasrat Sesaat

Tito yang sudah tidak bisa membendung hasratnya langsung mencium Angel dalam setiap jengkal tubuhnya dalam desahan hasrat yang dalam. Angel yang mendapatkan sentuhan Tito, menyambut setiap sentuhan dengan mencium lelaki itu dengan bergairah. Lalu mereka pun melambung jauh pada hasrat yang kian menggebu dengan memberikan sensasi dalam hasrat cinta sesaat.

“Sayang... kamu yang di atas yaa,” kecup mesra Tito setelah puas dalam sensasinya.

Angel dengan tubuh eloknya melakukan apa yang menjadi keinginan kekasih hatinya. Mereka pun berpacu dalam hasrat, hentakan tubuh Angel dengan liukkan membuat kelelakian Tito bertambah tegang. Hanya desahan dan derup jantung mereka yang saling berpacu dengan waktu hingga batas kenikmatan itu pun terhambur dalam kepuasan percintaan mereka.

“Hebat...kamu yaa,” Tito memeluk dan memberikan kecupan kecil pada bibir ranum Angel, memperlihatkan kepuasan atas permainan Angel.

“Mas menginap yaa malam ini,” rajuk Angel sambil melepas pelukannya beranjak dari tempat mereka bercinta menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Tidak ada jawaban atas pertanyaan Angel. Lelaki itu hanya memandangi tubuh elok Angel, berjalan tanpa sehelai kain, menghilang ketika masuk ke kamar mandi. Sekembalinya Angel dari kamar mandi, Tito pun beranjak dari ranjang kenikmatan itu untuk membersihkan diri.

Setelah itu, terlihat Tito memakai seluruh pakaiannya. Lalu dia pun menjawab pertanyaan Angel, “Maaf sayang... sepertinya aku tidak bisa bermalam disini, besok aku ada janji untuk mengajak anak-anak bertemu dengan kakek-nenek mereka.”

Angel yang masih tidur-tiduran di pembaringannya menutup seluruh tubuhnya yang masih tanpa busana dengan selimut tebal berwarna biru tua, mendengarkan penjelasan lelaki yang baru saja selesai bercinta yang bersiap meninggalkan dirinya di apartemen sendirian.

Hubungan yang telah terjalin selama satu tahun setengah ini sama sekali tidak memberikan kemajuan, malah kemunduran. Dulu ketika baru pertama kali Tito menyatakan cinta dan kasih sayangnya, dalam sebulan dua sampai tiga kali Tito berbohong pada istrinya dengan alasan ada urusan keluar kota hanya untuk bisa merengkuh rasa cinta yang masih membara. Setelah satu tahun makin terasa perubahannya, walaupun dalam finansial Tito masih mencukupinya, tetapi kebutuhan batin Angel kian berkurang seiring dengan perjalanan waktu cinta mereka.

“Angel...koq melamun seperti itu, aku janji... kalau ada kesempatan pasti aku akan menemani dirimu satu sampai dua hari.”

“Jangan terlalu banyak berjanji mas, sudah banyak janji yang enggak jadi kenyataan,” Angel merajuk dengan menutup seluruh wajahnya dengan selimut tebal.

Melihat kekasih gelapnya merajuk, Tito menghampiri dan duduk disisi ranjang kenikmatan mereka. Tito membuka selimut yang menutupi bagian wajah Angel. Setelah membuka selimut itu, ia lalu mencium kening Angel dan membisikkan kata-kata rayuannya.

“Sayang, aku serius akan membuat rencana yang lebih matang, untuk keluar negeri agar bisa menikmati malam indah bersamamu.”

Setelah itu, Tito pun beranjak menuju pintu keluar apartemen pulang ke rumahnya.

“Sayang...aku pergi dulu yaa,” ucap Tito sesampai di pintu keluar dari Apartemen sambil melambaikan tangan ke arah Angel.

Sesaat Angel masih terdiam dan berbaring di ranjangnya. Ia kembali memikirkan kelangsungan dari hubungan gelap yang sudah satu tahun lebih. Tidak adanya kepastian dari Tito membuat hati Angel gusar. Setiap habis bercinta, Angel selalu membahas masalah kelanjutan hubungan mereka, hanya saja Tito belum bisa memberikan arah yang pasti. Padahal Angel ingin melepas masa lajang secepatnya.

Seperti sahabatnya, kini dia bisa berbahagia walaupun menjadi istri ketiga dari bandot tua yang selama ini menidurinya. Bahkan bandot tua itu memberikan seorang anak lelaki yang kini baru berusia satu tahun. Sahabatnya bernama Siska, dulu bekerja sebagai marketing di perusahaan otomotif. Mereka menjadi sahabat sejak duduk di bangku Sekolah Lanjutan Atas. Dan mereka pun sama-sama melanjutkan kuliah di Universitas yang sama.

Hanya saja selera dan pandangan mereka tentang lelaki jauh berbeda. Angel suka dengan lelaki yang rapi, wajah yang karismatik, mapan tetapi tidak terlalu tua sekali darinya. Sedangkan Siska, melihat lelaki dari sudut pandang yang berbeda. Bagi Siska, kebanyakan lelaki yang jauh lebih tua, lebih baik dibanding lelaki yang masih terlihat sedikit lebih muda.

Bagi Siska, lelaki dengan usia empat puluh sampai lima puluh tahun, mayoritas masih takut pada istrinya, karena istri mereka pastinya masih bisa melayani kebutuhan batinnya.

Walaupun terkadang masih mencicipi jajanan di luar sebagai variasi. Sedangkan lelaki dengan usia lima puluh lima tahun, mayoritas istri mereka sudah jenuh dan malas melayani suaminya, jadi harapan untuk bisa dinikahi adalah suatu hal yang pasti, walaupun yang kedua atau ketiga, yang terpenting mampu memberikan kepuasan padanya.

Mengingat ucapan dan pendapat dari sahabatnya membuat Angel tersadar dengan pilihannya yang salah. Hanya saja batinnya menolak, jika harus bercinta dengan lelaki yang usianya lima puluh lebih seperti suami dari Siska.

Ada kata-kata sahabatnya yang masih di ingat, ketika ia mengatakan kegelisahan hatinya, jika harus bercinta dengan lelaki di atas lima puluh tahun.

Siska pernah berkata, ' Angel, justru yang tua itu inginnya kita terpuaskan terlebih dahulu, karena mayoritas lelaki senang dianggap hebat di ranjang, justru yang muda lebih egois.'

Teringat bagaimana wajah bahagia Siska bercerita tentang pengalaman percintaan dengan suaminya yang terpaut hampir tiga puluh tahun.

Mengingat ucapan sahabatnya, membuat Angel yang saat ini kesepian, menyalahkan diri sendiri yang tidak bisa berpikiran logis dan bertoleransi dengan keegoisannya semata.

Dia menyadari, jika Tito tidak bisa dijadikan harapan terakhirnya. Sedangkan usianya terus saja bertambah dan itu membuat mama dan papanya mendesak untuk secepatnya berumah tangga.

Kata yang mudah diucapkan tetapi sulit untuk dijalankan. Sempat dirinya bertanya-tanya pada hatinya. 'Apa memang setiap orang berumah tangga itu lebih tenang? Apakah menikah itu suatu keharusan?'

Dan banyak lagi pertanyaan yang berkecamuk dalam hatinya. Saat ini ia belum menentukan sikap, akan ke mana melangkah. Ketika Angel bertanya dengan batinnya, tiba-tiba saja telepon genggamnya berdering.

“Angel, kamu tidak pulang ke rumah? Apa masih banyak kesibukan?”

“Kenapa memangnya Ma?” Angel tidak menjawab pertanyaan mamanya malah menanyakan keperluan mamanya..

“Kalau memang tidak sibuk, mama ada janji dengan teman lama besok, bisa kamu temani mama?”

“Baiklah Ma, besok pagi sekali Angel pulang ke rumah.” Mereka pun menutup ponsel masing-masing.

Selama ini Angel berbohong pada mamanya, kalau dirinya masih bekerja di perusahaan otomotif dan kost dekat kantor. Walaupun mereka tinggal dalam kota yang sama tetapi berbeda wilayah. Mamanya kala itu berpikir kasihan, jika Angel yang terkadang pulang malam terlalu letih dijalan.

Juga dalam pikiran mamanya, ia ingin Angel lebih mandiri dan bertanggung jawab di usianya yang bertambah dewasa. Dengan bermalas-malasan Angel beranjak dari tempat tidurnya. Dia berjalan ke cermin. Melihat lekuk tubuhnya sendiri yang tanpa busana.

Tersenyum ia memandangi seluruh lekuk bagian tubuhnya. Dalam hati dia bergumam, dan merasa bangga dengan bentuk tubuh yang di milikinya. Angel selalu menjaga makanan, dan selalu pergi ke tempat senam. Dalam satu minggu, tiga kali Angel ke tempat senam aerobik.

Hari ini adalah jadwal ia ke tempat senam. Setelah ia memakai pakaian senam, ia juga merangkap dengan memakai kaos lengan panjang serta celana jins untuk menutupi pakaian senamnya yang terlihat seksi.

Selesai mengkuncir rambutnya dan memakai sepatu senam, ia pun membawa tas gendong kecil yang berisi air jeruk lemon, handuk kecil, dan sepotong roti srikaya kesukaannya.

Banyak pertanyaan lain yang terus keluar dalam benaknya dan yang pasti ia belum mampu menemukan jawaban dari hubungan gelapnya.

Angel keluar dari apartemen setelah memesan taxi untuk membawanya ke tempat senam. Sesampai di lobby apartemen ia langsung menuju taxi yang telah menunggu di luar lobby.

Di dalam perjalanan menuju sanggar senam, Tito menghubungi dirinya. “Yaa... mas, aku lagi ke tempat sanggar senam, ada apa?”

“Angel, sepertinya dalam satu bulan ini aku tidak bisa ke tempat kamu, karena istriku mulai curiga, aku harap kamu jangan marah yaa sayang.”

“Yaa... mas, aku sangat mengerti,” jawab Angel dengan dingin dan kecewa.

Setelah itu sambungan telepon pun terputus, Angel yang mendengar penjelasan dari Tito seolah sudah mengerti risiko ketika bermain api dengan lelaki yang masih memiliki hubungan pernikahan.

Di dalam taxi itu, dia hanya merenungi kata-kata dari Tito. Yang ada di pikiran Angel, betapa mudahnya dia tersingkirkan.

'Bagaimana mungkin wanita berusia empat puluh lima tahun, bisa mengalahkan dirinya yang masih muda belia? Bagaimana mungkin Tito bisa takut pada istrinya?' Gumamnya dalam hati.

saat ini Angel merasa tersisih dan tidak punya arti, ketika Tito memintanya untuk tidak menghubunginya selama sebulan.

“Sudah sampai Non,” ucap sopir taxi itu membuyarkan lamunan Angel atas kata-kata Tito.

“Ooh yaa.. Pak, Terima Kasih,” Angel keluar dari taxi, setelah membayar dan memberikan tip.

Angel memasuki tempat sanggar senam itu dengan wajah kecewa dan sedih. Beberapa teman sanggar yang melihat Angel berwajah murung pun menegurnya.

“Jeng Angel, koq tumben wajahnya seperti ditekuk seperti itu, memang belum dapat jatah yaa?”

Mendengar celetukan dari salah seorang teman di sanggar senamnya membuat Angel, tersenyum kecil dalam raut wajah kecewa. Beberapa teman sanggar senamnya memang tahu kalau Angel memiliki hubungan gelap dengan suami wanita lain.

Mereka sudah seperti sebuah komunitas, malah terkadang mereka hangout bersama. Terlebih jika ada teman satu grup merayakan hari lahir, mereka merayakannya bersama. Ada sekitar lima belas orang teman di grup sanggar senam ini.

Dan sekitar delapan orang, sangat akrab dengan dirinya. Terkadang mereka saling mencurahkan segala permasalahan yang sedang mereka hadapi. Bahkan masalah yang bersifat pribadi.

“Bentar yaa mbak Ani ceritanya, mau ganti pakaian dulu,” jawab Angel meninggalkan temannya yang telah menggunakan pakaian senamnya.

Setelah mengganti pakaian senam, Angel bergabung dengan grupnya. Terlihat instruktur senam mereka telah datang. Lalu instruktur senam itu mulai melangkah ke bagian depan dan memutar lagu untuk gerakan senam.

“Ayo ibu-ibu yang cantik...atur barisan, kita lakukan pemanasan dulu yaa,” seru instruktur senam.

Mereka pun merapikan barisan dan melakukan gerakan pemanasan, sebelum memulai gerakan senam aerobik. Sekitar lima belas menit melakukan gerakan pemanasan, mereka lalu melakukan gerakan peregangan.

“Ibu-ibu, hari ini saya ingin memberikan senam aerobik untuk bagian paha atas dan bokong, jadi ikuti gerakan saya, ok.”

“Siap..,” jawab grup senam itu dengan bertepuk tangan.

Instruktur itu pun mulai melakukan gerakan, di mulai dari pengencangan otot dalam paha, dilanjutkan dengan gerakan pengencangan otot bokong. Mereka mengikuti dengan antusias gerakan yang baru di ajarkan oleh instruktur tersebut.

Beberapa kali dilakukan pengulangan, setelah itu instruktur senam menyalakan musik, karena dengan musik gerakan yang baru saja di ajarkan akan lebih mudah diingat dan dilakukan dengan mudah.

Terdengar arahan instruktur senam itu diiringi musik yang mengentak. “Ayo.. ibu-ibu... goyangannya kanan... kiri..., putar...putar...tahan, mantap.”

“Sekali lagi lakukan gerakan dari awal, ingat nanti praktikkan dirumah untuk suami tercinta yaa ibu-ibu, ayo mulai,” ucap instruktur senam dengan suara yang penuh semangat, tepuk tangan gegap gempita disambut oleh grup senam itu.

Mereka dengan antusias mengulang gerakan yang di ajarkan oleh instruktur senam. Di sanggar senam banyak hal yang mereka pelajari. Dari mengolah tubuh, mengolah pikiran dengan menambah pertemanan, dan mayoritas ibu-ibu yang ikut senam menjaga tubuh mereka, agar suami mereka tidak berpaling pada wanita muda.

Dan itu adalah suatu kenyataan yang harus mereka jalani di jaman serba online, karena mereka menyadari beberapa wanita muda, merayu lelaki mapan lewat jejaring perkenalan online.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status