Share

Bab 34.

"Maksudmu apa, Nad!" hardik Andrean keras.

Amarahnya meluap tatkala ia mendengar gumaman Andrean. Lagi-lagi nama Melody yang mulai diagung-agungkan.

"Kenapa nama wanita itu yang selalu kau sebut-sebut, Mas! Tidak hanya kau, tapi ibu juga ... Semenjak ada wanita itu, aku selalu dinokor dua kan!" pekik Nadea keras.

Andrean hanya memijat pelipisnya lembut, begitu lelah rasanya. Tapi apa dayanya?

"Nad, maafkan aku. A-aku tidak bermaksud melakukan itu, tapi ...," ia menghentikan ucapannya.

"Tapi, apa? Kamu mulai mencintainya 'kan?" hardik tanya Nadea.

"Nad ...," lirih Andrean memanggil istrinya itu lembut.

"Udahlah, Mas. Aku muak dengan semua ini," keluh Nadea kasar.

Tangannya ditarik paksa oleh Andrean, membuatnya terperanjat kaget. Ia memberontak hebat tatkala Andrean memaksa mendekapnya.

Tapi apa?

Ia kembali luluh atas pelukan suaminya.

"Nadea, aku sangat mencintaimu. Tidak mungkin aku menduakanmu ... Perkara aku pulang terlambat lalu kamu merasa aku sudah jatuh cinta pada Me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status