Share

24. Pertanyaan

Malam menjelang, alat dapur sudah saling bersahutan. Diikuti aroma sedap yang menguar dan menusuk hidung. Biasanya Anne melihat Mara yang bolak-balik ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perut, tapi kali ini gadis itu justru tetap bertahan dan sesekali membantunya di dapur.

Lelehan gula aren yang menyatu dengan minyak panas bercampur bumbu rempah itu sungguh menarik selera. Siapa pun yang melihat dan menciumnya, air liur di mulut menjadi penuh. Dapat Anne saksikan bagaimana Mara mati-matian menahan diri untuk tidak mencomot barang sedikit.

“Sebentar lagi matang, Mar,” kata Anne yang sedari tadi menyadari ada seseorang menanti makanan terhidang di meja. “Kamu tunggu aja di meja makan, aku siapkan, ya.”

Mara berjengkit, merasa tidak enak kalau-kalau si nyonya rumah meladeninya. Bahkan tatapan Rina di sana cukup mengganggunya jika terus bertopang dagu seperti ini.

Lantas ia menggeleng pelan. “Nggak usah, Mbak, aku mau ikut bantu-bantu juga.”

“Hei, kalau kamu nggak enak badan, apalagi nah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status