Share

25. Kamu Harus Dihukum!

“Ngapain kamu sebut-sebut nama bajingan itu, Ann?”

Pramam menyembul dari balik pintu kamar Mara yang entah sejak kapan sudah terbuka. Anne berjengkit kala menangkap presensi suaminya itu. Ia lantas menatap Mara sebelum akhirnya melihat ke arah Pramam lagi.

“Kenapa kamu nggak jawab?” tanya Pramam lagi. “Kamu nggak dengar pertanyaanku tadi, atau perlu aku ulangi?”

Menahan napas, Anne menjeda beberapa saat sebelum menjawab, “Mas tenang, dong. Aku itu cuma nanya ke Mara soal Varen, emangnya salah?”

“Sal—“

Ucapan Pramam kontan disambar Mara. “Maaf, Mbak, tapi aku nggak punya hubungan apa pun sama Pak Varen Herlambang,” balasnya pada Anne.

Mendengar itu, Anne mengedikkan dagu pada suaminya. “Tuh, aku nanya dan udah dijawab sama Mara. Lagian kenapa Mas ini sensi banget waktu denger nama Varen disebut?” tuturnya sambil melirik sebal. “Mara aja santai, kok Mas yang emosi?”

Sekilas Pramam menatap Mara, lalu berdeham singkat. “Mara perlu istirahat, lebih baik kamu ambilin aku baju,” cetusnya sed
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status