Share

Rain Sound
Rain Sound
Penulis: Chaeyoun_byuna

Prolog

Rain Sound

Jalan yang sudah kau pilih tak bisa kembali lagi, namun ketika hati sudah memilih siapa yang bisa berpaling?

Pagi ini para murid baru ajh selesai melakukan apel pagi setiap hari Senin, Griloza atau lebih akrab dipanggil Oza itu. Menatap lurus ke lapangan barisan depan para pria yang sedang mengobrol dengan asiknya, gadis itu tak sendiri ia duduk bersama ketiga temannya yang lain. Yang juga lagi memandang lurus kedepan mereka. Perlu diingat lagi sekolah mereka dekat dengan sekolah stm, dan lagi perempuan yang lagi meminum susu kotak.

Oza menolehkan kepalanya sambil meneguk satu tetes terakhir susu kotak yang lagi ia minum, cewek itu berjengit kaget karena tiba-tiba Puri memanggilnya seperti orang kesurupan massal. Gadis itu mencoba mengerti tentang hal yang ingin disampaikan oleh teman-temannya itu. "Oja, Oja, kemari jap!" Panggil Puri yang berada di depan lapangan langsung berseru heboh.

"Apa sih," sahutnya, tak mau peduli.

"Guoblok banget! He! Itu ada kakak kesayangan lu tuh!" Seru Nida ikutan kesal dengan Oza yang tak kunjung datang. Oza melangkahkan kakinya dengan malas lalu mengendikan bahunya tak mau pusing.

Cowok itu lewat tanpa menyapanya. Oza yang terlihat kaku langsung tersenyum kikuk seraya memegangi ujung rok Nida yang juga berdiri berhadapan dengan pemimpin muda itu. Cowok itu menoleh sesaat memandang wajah gadis itu dengan beratnya, perempuan itu meleleh hanya dengan sekali tatap.

Cowok itu bernama Bahrain Dinar Belgia disampingnya ada seorang perempuan yang memandangi wajah Oza dengan pandangan sinisnya, seakan tidak mau kalo pemuda itu diambil orang lain. Perempuan itu langsung mengapit tangannya secara posesif, cowok itu yang melihat tak peduli dengan tingkah pacarnya itu.

"Kok lu bisa suka sama model kaya gitu si?" Tanya, Vera dengan heran yang disertai gelengan kepala juga.

"Stay cool," sahutnya, berbunga-bunga.

"Mata lu!" Cebik Puri yang melengang pergi dan meninggalkan Oza yang termangu menatap kepergian Bahrain. Gadis itu tersenyum hambar lalu mendengkus sembari berlari menyusul ketiga temannya itu.

Mereka berjalan ke arah kelas dan becandakan apa ajh yang bisa dijadiin bahan becanda, Oza tak sengaja' menabrak seorang murid baru yang lagi mengobrol dengan teman satu kelasnya.

Vera mendengus kecil sembari memberikan senyum konyolnya, Noda menoyor kepala gadis itu lalu berjalan keruangan lab sambil menggeplakkan kepala Puri. Puri membalasnya dengan tendangan kaki. Oza menatap wajah temannya itu dan buru-buru berjalan duluan takut malu kalo ingat mereka temannya.

Bahrain mengamatinya dari balik jendela OSIS dan hari ini bakal ada rapat penegak disiplin dikelas sepuluh. Cowok itu mengalihkan pandangannya pada anggota OSIS yang lain, pemuda itu kembali dengan aktivitasnya dan tak memandangi arah luar lagi. Semua aktifitasnya hari cukup melelahkan tapi Bahrain tak memiliki kegiatan lain apalagi ia seorang ketua penegak disiplin. Pria itu meletak map hijau diatas meja begitu ajh, Bahrain tak sengaja' menabrak anak perempuan kelas sepuluh dan itupun langsung ditinggal pergi tanpa mau menolong atau bersikap ramah pada perempuan itu.

"Ih, gitu amat si," cibir anak itu yang melengang pergi.

"Kenapa si?" Tanya, salah satu temannya.

"Itu, ada kakak' yang nabrak tadi terus gak nolong sama sekali," temannya hanya mengangguk dan keduanya memasuki kelas masing-masing. Perempuan itu hanya menggeleng sambil menghela panjang setelah itu berjalan kembali ke dalam kelas, tak tau si mengapa ada aja orang yang suka tidak mau meluangkan waktunya untuk menolong sesama seperti itu.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
melisamelany
I’ve read your work. I have to say that I’ve really enjoyed reading it. I wish you could share any social media I could follow so I can send you lots of love!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status