Melihat Rain dan Tania yang masih tertidur dengan gemas, Bunda Laura pun membangunkan mereka untuk pamit berangkat kerja, Bunda membangunkan mereka berdua dan yang terbangun duluan adalah Tania, sementara Rain masih belum bangun dan badannya agak sedikit panas setelah di pegang oleh Bunda Laura, mungkin itu karena kehujanan tadi malam.
“Bunda” ucap Tania smabil mengucek matanya untuk bangun
“Sayang Bunda kerja dulu yah” ucap Bunda Laura
“Iya Bunda” ucap Tania yang masih mengantuk
“Rain” ucap Bunda Laura sambil memegang dahi Rain yang terasa sedikit panas
“Rain kayanya sakit deh ini, badannya panas” ucap Bunda Laura, mendengar itu Tania langsung cepat memegang dahi Rain dan benar saja dahinya sedikit panas
“Iya Bunda, apa karena tadi malam yah” ucap Tania yang tidak sengaja keceplosan
“Kenapa ?” tanya Bunda Laura yang mulai curiga
“Tidak ad
“Sebentar Non, saya ambilkan dulu obatnya” ucap Dokter Philip dan dia pun menuju tas yang dia bawa dan memilih obat untuk RainSedangkan Tania yang menunggu Dokter Philip mengambilkan obat untuk Rain, dia pun kembali ke kasur Rain dan lanjut ingin menyuapi Rain bubur dan susu yang dia bawa tadi“Makan dulu yah” ucap Tania dengan senyum, dia mengambil Bubur tersebut dan duduk di samping tempat tidur Rain lalu menyuapi Rain makan dengan tenangDan setelah menyuapi Rain makan Tania pun memberikan susunya untuk di minum Rain, sambil Rain menimum susunya, dokter Philip datang dan memberikan obat yang harus di minum oleh Rain selama tiga hari ini pada Tania dan Dokter philip pun menjelaskan pada Tania aturan meminum obatnya dengan benar, dan setelah dokter Philip sudah memberitahu aturannya dan Tania sudah mengerti dan semua sudah selesai Dokter Philip pun izin pamit pergi pada Tania untuk bertugas lagi, mengecek rumah sakitnya.“N
“Oh gitu, kalau begitu makasih yah Dik” ucap Ali dengan berterima kasih pada Mira“Iya pak sama-sama” ucap Mira dengan senyum santai dana kemudian setelah itu Ali pun pergi ke tempat sepi dan memberitahu Tania kalau dia sudah mendapatkan info yang di mintanya“Halo Non Tania” ucap Ali setelah telefonnya di angkat oleh Tania“Iya, gi mana ?” tanya Tania pada Ali“Saya udah dapat info yang Non minta, saya tadi bertemu dengan anak kecil sekitar umur enam belas tahun bernama Mira, dia bilang kalau Kakaknya akan mengadakan pernikahan tiga hari lagi, dan itu satu-satunya pernikahan yang akan di adakan di daerah sini Non,” ucap Ali melaporkan pada Tania beritayang bagus“Bagus, kalau begitu kamu tetap di sana, dan cari tahu dengan detailnya” ucap Tania dengan santai“Baik Non, laksanakan” ucap Ali dengan cepat dan telefon pun di tutupSetelah mendapatkan beri
“Aku yakin dia akan baik-baik aja, dia anak yang kuat, katika dia memutuskan untuk pergi dari sini, aku yakin dia akan baik-baik aja dan dia bisa sukses di luar sana” ucap Bang Ari pada Kak Ara untuk menghibur Kak Ara yang sebenarnya bang Ari juga merasa khawatir dengan kondisi Rain sekarang yang dia sendiri juga tidak tahu di mana keberadaannya Rain“Percaya sama aku, Rain akan baik-baik saja” ucap Bang Ari yang mencoba meyakinkan Kak Ara untuk percaya perkataannya“Hhm” ucap Kak Ara sambil mengangguk pelan dan senyum tipisnyaSementara Ali yang tidak sengaja lewat rumah Kak Ara melihat mereka sedang ngumpul dan mendengar pembicaraan itu, namun dia tidak terlalu menanggapi karena menurut dia itu tidak terlalu penting, Ali jalan sambil menguping pembicaraan yang lainnya.Dan setelah cukup lama mengiping pembicaraan semua tentang pernikahan Kak Ara dnegan bang Ari, Ali pun pergi dari situ agar tidak ketahuan oleh Kak Ara
“Sudah Bunda, tadi di bikinin makanan sama susu sama Bi Inah, sekarang dia masih tertidur” ucap Tania sambil mengelus-elus pipi Rain dengan lembut yang berada di pangkuannya“Oh iya sayang nanti Bunda mau bicara sama kalian yah, setelah Rain bangun nanti” ucap Bunda Laura pada Tania“Iya Bunda, paling sebentar lagi Rain terbangun” ucap Tania dengan santai“Oh iya Bunda mau tanya, kenapa Rain bisa hujan-hujanan semalam yang mengakibatkan dia sakit seperti ini ?” tanya Bunda Laura pada Tania yang langsung membuat dia terkejut karena Bunda Laura sudah tahu dan itu pasti Bunda bertanya pada Bibi Fetrin, karena sudah ketahuan Tania pun memberitahukan alasan kenapa Rain bisa kehujanan tadi malam“Jadi begini Bunda, setelah Rain izin sama Bunda untuk datang di pernikahan kakaknya, dan Bunda tidak mengizinkannya, di situ dia sangat bersedih dan menangis sampi dia kehujanan dan tidak peduli dengan dirinya sendi
“Oh iya, maaf habis baru bangun tidur aku jadi seperti ini” ucap Rain, karena memang benar kalau dia seperti itu karena habis bangun tidur dan belum sepenuhnya bangun dari sadarSetelah itu Rain dan Tania pun pergi ke kamar Bunda Laura yang sedang bermain sosial media, Tania menuntun Rain yang sedikit lemas karena belum pulih sepenuhnya, Tania memegangi Rain dengan sabar dan penuh kasih sayang, Tania berjalan dengan Rain ke kamar Bunda Laura, setelah berjalan beberapa menit mereka berdua sampai di depan kamar Bunda Laura, setelah itu mereka berdua pun langsung masuk ke dalam untuk bertemu dengan Bunda Laura.“Bunda” ucap Tania dengan senyum melihat Bunda Laura“Eh sayangnya Bunda udah bangun, gi mana kondisi kamu sayang ?” tanya Bunda sambil menaruh ponselnya dan mengecek suhu tubuh Rain dengan menaruh telapak tangannya di dahi dan bergantian ke leher dan sudah membaik dari sebelumnya yang dia cek“Sudah baikan Bu
“Oke, kalau begitu Bunda izinin kamu pergi ke pernikahan kakak kamu, namun tetap dengan di awasi oleh Tania, agar kamu nggak berani macam-macam, dan kamu juga harus pulang malamnya setelah pernikahan itu selesai, tidak boleh tidur di sana” ucap bunda Laura yang langsung membuat Rain senang“Iya Bunda, aku akan pulang malamnya setelah pernakahannya selesai” ucap Rain dengan senang pada Bunda yang langsung membuat Rain memeluk Bunda Laura dengan senang hinggal membuat Bunda Laura jatuh ke tempat tidur dan Rain berada di atas tubuh Bunda Laura, dan setelah itu Rain bangun bersama Bunda Laura dan kembali ke posisi semula“Dan kamu Tania, kamu haru awasi Rain, dan ini adalah tanggung jawab kamu” ucap Bunda Laura pada Tania“Iya Bunda, tenang aja, aku akan menjalankan tugas ku dengan baik” ucap Tania pada Bunda Laura“Makasih ya Bunda, sudah ngizinin aku untuk pergi” ucap Rain dengan senang pada Bunda
. Dia mencari baju yang cocok untuk dia pakai ke luar rumah, setelah menemukan baju yang cocok, Tania pun memakainya dan setelah dia sudah siap dan sudah rapi, daia mengampiri Rain di kamarnya yang sedang siap-siap juga dan sedang memakai sepatu, dan pada saat dia sedang memakai sepatu Tania pun datang ke kamarnya.“Sudah siap ?” tanya Tania yang sudah cantik sekali seperti putri yang sedang berdiri di kala senja yang indah“Sebentar lagi,” jawab Rain dengan santaiDan setelah semuanya siap, Rain dan Tania pun keluar kamar dan sarapan terlebih dahulu, setelah sarapan Rain dan Tania pun pergi, sedangkan Bunda Laura dan Bibi Fetrin sudha berangkat ke kantor sejak tadi, Rain dan Tania pergi menggunakan mobil sport yang ada di rumahnya, mereka berdua menaiki mobil dan menuju mall besar yang ada di dekat rumahnya, di perjalanan Tania bertanya pada Rain.“Rain, kamu sudah ada rencana belum mau kasih apa ke kakak kamu ?” tanya
“Engga tante, tapi tadi sih ketemu di pintu masuk” jawab Tania dengan santai“Oh iya ini anak bunda Laura” ucap Tania pada perempuan itu“Owh yah, maaf tuan muda saya tidak tahu” ucap perempuan itu pada Rain meminta maaf“Engga apa-apa, saya Cuma anak angkat Bunda Laura kok, jadi tidak perlu berlebihan” ucap Rain dengan santai dan memberitahu perempaun itu kalau dia hanyalah anak angkat Bunda Laura“Tapi Bunda Laura sayang banget sama dia, namanya Rain, terakhir orang yang menyakiti Rain orang itu di hukum oleh Bunda Laura, dan tidak tahu masih hidup atau tidak” ucap Tania memberitahu perempuan itu kalau Rain juga snagat berarti buat bunda Laura sama seperti dirinya“Oh iya Non Tania, sama Tuan Muda Rain ada apa nih, ada yang bsia saya bantu tidak ?” tanya perempuan paruh baya itu pada Rain dan juga Tania“Iya nih Tante, Rain sedang mencari liontn kalung” jaw