“Kalau memang seperti tidak apa-apa, karena nyawa Rain lebih penting dari pada aku katahu hal tersebut” ucap Bang Ari yang merasa tidak apa-apa setelah mendengar penjelasan Kak Ara
“Makasih ya, kamu udah ngertiin aku” ucap Kak Ara dengan senyum dan setelah itu dia memeluk Bang Ari dengan erat
“Iya sama-sama, asalkan kamu sama Mira bahagia itu udah cukup buat aku, tapi kamu harus tetap hati-hati yah” ucap Bang Ari
“Oh iya, apa kalian hanya berempat aja ?” tanya Rain pada anak-anak kecil tersebut dengan santai “Iya kak, kita hanya berempat aja” jawab salah satu anak kecil itu Namun dari mereka semua tiba-tiba saja ada yang berhenti makan yang membuat Rain bingung dan karena bingung Rain pun bertanya pada anak kecil itu “Dek, kenapa nggak lanjutin makannya ?” tanya Rain dengan bingung karena anak kecil itu berhenti makan, se
“Nyebelin banget sih kalian, kenapa harus seperti itu di depan orang jomlo” ucap Tania pada Rain dan Alana dan itu membuat Rain dan Alana tertawa bersama dengan santai “Tania, aku kepikiran sama anak-anak tadi deh” ucap Rain pada Tania dengan santai “Kepikiran bagaimana ?” tanya Tania dengan bingung pada Rain
“Siap Non, akan saya pastikan semua aman dan terkendali dan juga tidak ada masalah” ucap Penjaga tersebut dengan hormat pada Tania Dan setelah itu Tania melajukan mobilnya tepat di depan vila dan Alana mengambil dua payung untuk mereka pakai karena hari masih hujan deras, setelah mendapatkan payung Alana turun dan dia membuka pintu mobil Rain dan mengajaknya satu payung bersamanya, sementara Tania menggunakan payung yang satunya lagi, mereka bertiga berada di luar mobil, dan saat mereka ingin masuk ke dalam vila, Rain melihat pemandangan yang sangat indah dari atas itu, karena mereka berada di puncak paling atas yang la
“Di kunci gi mana nih” ucap Rain karena dia bingung harus apa karena pintunya terkunci dan tidak bisa di buka “Kita dobrak aja, aku penasaran banget” ucap Alana yang juga semakin penasaran “Oke” ucap Rain dan lanjut bilang “Baregan yah, hitungan ketiga” ucap Rain pada Alana dan Alana pun mengangguk.
“Iya sayang, kalian jangan sampai masuk ke dalam kamar itu, karena pemilik sebelumnya melarang siapa pun masuk ke dalam kamar itu, mangkanya kamar itu di kunci oleh pemilik sebelumnya” ucap Bunda Laura dengan serius dan lanjut bilang “Bahkan Bunda aja belum pernah masuk ke dalam kamar itu” ucap Bunda Laura dengan serius pada Tania “Bunda ini aku, apa Bunda tahu siapa pemilik sebelumnya ?” tanya Rain pada Bunda Laura dengan serius
“Kok mereka ada di sini sih” ucap Alana dengan bingung“Aku pun juga nggak tahu, kenapa mereka tahu tempat kita” ucap Rain yang juga bingung dan tidak tahu“Minggirin mobil elu kita mau lewat” ucap Tania dengan kesal karena bertemu dengan Anna
“Tania, apa rumah orang itu besar ?” tanya Anna dengan serius karena Tania tadi sudah bilang kalau Tania sudah mempelajarinya dan bahkan sudah melihat letak rumah tersebut“Engga terlalu besar, dan tidak terlalu kecil juga, rumah tersebut hanya satu lantai dengan tembok berwarna hitam kelam, dan di luarnya banyak barang-barang unik dan gantungan-gantungan unik seperti dari tulang hewan, dan di samping rumah tersebut ada pohon besar yang berbeda dari pohon lainnya, dan aku tidak tahu itu pohon apa” jawab Tania dengan serius pada Anna“Aku melihatnya tadi di maps, sebelum kita berangkat” ucap Tania pada yang lain, karena iu dia bisa tahu“Kita cari rumah itu” ucap Rain pada Tania. Dan pada saat mereka masuk ke dalam dengan santai ada dua jalan yang membuat mereka semua bingung termasuk Tania yang tadi sudah mempelajari mapsnya, mereka semua pun berhenti, karena masih ragu ingin mengambil jalan yang mana&ldquo
“ya udah ayo, kita cari sekarang” ucap Tania dengan serius dan setelah itu mereka bertiga pun mencari ke arah yang sebaliknya Sementara itu Anna pada saat tadi hujan, dia di pukul oleh seseorang dan hampir pingsan, dan di bawa oleh orang itu ke sebuah tempat seperti gubuk dan di ikat di sana, sementara itu Rain, dia di bawa oleh orang yang berhasil melumpuhkannya saat hujan tadi, dia di bawa ke gubuk yang berbeda dari Anna, mereka tidak tahu mereka ada di mana dan bahkan Rain saat ini kondisinya sedang pingsan dan tidak sadarkan diri. Sementara di luar gubuk ada empat orang yang menjaga dua gubuk itu dengan ketat dan ju