“Mereka cerita ke abang ?” tanya Tania ke Tukang nasi goreng itu
“Iya kalau lagi sepi begini dan ada pelanggan yang kaya eneng begini, biasanya mereka tiba-tiba saja cerita sambil nunggu nasi gorengnya” jawab Tukang nasi goreng tersebut
“Wow, bisa jadi tempat curhat juga dong ya bang sama mereka” ucap Tania dengan tertawa pelan dan abang tukang nasi goreng mendengar itu pun ikut tertawa
“Engga mungkin ada yang memindahkannya, karena tadi para suster pun tidak tahu apa-apa” ucap Tania dengan seriusdan sangat panik “Kalau begitu kita lihat cctv rumah sakit aja Non, kalau Den Rain sudah sadar atau di bawa oleh orang lain pasti kelihatan” ucap Dokter Philip dengan serius “Ya, ayo kita lihat cctv pasti semua terekam di sana” ucap Tania dengan tegas dan setelah itu Dokter Philip dan Tania segera bergegas ke ruan
Mendengar itu Tania pun langsung bersemangat dan langsung mengeluarkan ponsel dan memberikan foto Rain dan menanyakannya pada tukang nasi goreng tersebut“Apa laki-laki yang di bawa orang itu dia bang ?” tanya Tania dengan serius sambil menunjukkan foto Rain bersamanya, abang tukang nasi goreng pun langsug melihatnya untuk memastikan kalau yang di bawa itu Rain atau bukan“Iya eneng benar, laki-laki yang di bawa orang itu adalah dia” jawab Tukang nasi goreng tersebut dengan pasti“Abang yakin, laki-laki yang id bawa orang itu adalah laki-laki ini ?” tanya Tania lagi untuk memastikan dengan benar kalau yang di bawa adalah Rain“Neng walaupun abang lihatnya malam begini tapi mata abang masih normal dan masih bisa melihat dengan jelas, jadi abang nggak mungkin salah” ucap Tukang nasi goreng tersebut dengan pasti dan meyakinkan kalau yang di bawa oleh orang itu adalah Rain“Kalau begitu abang lihat
“Baik Non” ucap Ali dengan singkat dan patuh “Kalian berdua pergi ke kantor polisi dan kami cek cctv, nanti setelah saya dapat plat nomornya saya langsung kasih tahu kalian dan kalian minta polisi melacaknya dan beritahu kami” ucap Ali pada anak buahnya“Baik Bos” ucap anak buahnya dengan serius dan sangat patuh pada AliDan setelah itu mereka semua pergi dengan tugasnya masing-masing, Ali, Tania dan Dokter Philip pergi mengecek cctv agar mengetahui plat nomor polisi mobil yang membawa Rain, sedangkan anak buahnya pergi ke kantor polisi untuk memberitahu hal tersebut agar menghemat waktu.Di sepanjang jalan Tania melihat cctv yang bisa di cek agar mereka tahu mobil yang membawa Rain, setelah hampir satu jam mereka menelurusuri jalan dan mereka pun menemukan cctv yang masih hidup dan sepertinya bisa di cek, langsung saja Ali dan yang lainnya turun untuk mengecek rekamannya, petugas yang menjaga rekaman tersebut pun langsu
Sementara itu di luar Ali memerintahkan anak buahnya untuk membereskan penjaga yang ada di luar dahulu dengan diam-diam agar mereka semua yang berada di dalam tidak menyadari, begitu mendapatkan perintah anak buah Ali pun langsung menjalankan tugasnya, mereka berjalan mengendap-endap dan menyerbu dengan cepat dan membuat orang yang berjaga di luar itu pingsan tanpa meninggalkan suara sedikit pun, setelah itu anak buah Ali memanggil Ali dan yang lainnya karena di luar sudah tidak ada yang berjaga, Ali, Tania dan Dokter Philip langsung berjalan bergegas ke pintu utama dengan tidak bersuara agar tidak ada yang menyadari, sementara itu anak buah Ali sambil mengintai kondisi di dalam gedung tersebut yang ternyata dalamnya sangat mewah dan dia juga menghitung berapa orang yang berjaga di dalam dan di dalam tidak begitu banyak, hanya sekitar lima orang saja dan itu bisa mereka atasi tanpa bantuan dari Bos mereka.Ali dan yang lainnya sampai di depan pintu “Bos, di dalam hanya
“Ke sana, kalian cepat kejar mereka, Den Rain di bawa oleh seseorang perempuan misterius dan Non Tania sedang mengejarnya” ucap Dokter Philip dengan nafas yang sepertinya hampir saja habis“Baik Dok, Dokter tunggu sini, nanti kami kembali lagi” ucap anak buah Ali dan setelah itu mereka berdua pun megejar Tania yang masih mengejar perempuan misterius yang sedang membawa Rain pergiAnak buah Tania berlari dengan sangat cepat hingga mereka bisa mengejar Tania, sementara itu perempuan misterius itu pun juga berusaha berlari sekuat tenaga ke mobil untuk membawa Rain pergi, namun sayangnya setelah perempuan misterius tersebut anak buah Ali sudah sampai di mobil tersebut dan menangkap perempuan misterius tersebut namun perempuan misterius tersebut melakukan perlawanan yang membuat anak buah Ali terkena pukulan dan setelah itu perempuan misterius tersebut langsung naik ke mobil dan langsung bergegas pergi menggunakan mobil tersebut tanpa membawa Rain ka
“Bi Tolong siapin makanan yang banyak ya sekarang, saya lagi perjalanan pulang nih, siapin agak banyakan ya Bi” ucap Tania pada Bi Inah dengan santai “Baik Non saya akan siapkan sekarang” ucap Bi Inah dan lanjut bilang “Non apa ada pesanan makanan khusus ?” tanya Bi Inah pada Tania “Sebentar Bi” jawab Tania dan setelah itu dia bertanya pada Rain
sementara itu Rain yang baru saja di periksa dia langsung ke spot yang paling dia suka di kamarnya, dia duduk di kaca besar yang langsung bisa melihat pemandangan di luar, dia duduk santai di sana sambil memandang keluar dan juga melihat ke langit yang di penuhi bintang-bintang yang indah. Selang beberapa menit, Tania pun langsung kembali lagi ke kamar Rain dan sudah mendapatkan Rain sedang duduk di depan kaca besar, dia pun menghampiri Rain dan duduk bersama Rain, setelah duduk di samping Rain, Tania masih tetap menanyai kondisi Rain sekarang.
“Kamu yah” ucap Tania yang tidak habis pikir Rain masih bisa bercanda dan setelah itu Tania memukul bahu Rain dengan sedikit keras yang membuat Rain kesakitan “Aw sakit” ucap Rain yang sebenarnya hanya pura-pura sakit saja “Aduh-aduh maaf, perasaan aku mukulnya pelan” ucap Tania yang langsung melihat lengan yang tadi dia pukul yang ternyata sedikit berubah warna menjadi merah muda