Share

16. Hary House

“Yury, kau marah?” Tanya dia ketika aku terus memandang photoku yang sedang makan dengan mengerutkan kening.

“Tidak. Aku aneh saja. Kenapa yang ini kau pajang?” Aku menunjuk photo itu. Dia tertawa. Tawa yang sangat lepas, tawa yang tidak pernah aku lihat jika kita sedang berada di luar rumah.

“Lucu. Kau sangat menggemaskan.” Aku heran dengan penuturannya.

Lalu aku berjalan melihat seluruh ruangan kamarnya. Ada banyak buku yang tertata dengan rapih. Bahkan sudah seperti perpustakaan kecil. Ada beberapa CD film yang berjajar di bawah tempat Televisi. Lalu sofa di dekat jendela dengan view mengarah ke perkebunan bunga milik warga di sana.

Aku duduk di sofa dan Hary mengikuti duduk. Tanganku terus ada dalam genggamannya, sesekali dia mengecup tanganku. Aku menyandarkan kepalaku di pundak Hary.

“Boleh aku bertanya?” Ujarku setelah hening beberapa saat. Dan jantungku berdetak dengan cepat.

“Tentu saja.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status